Wakil Bali di Komisi X DPR RI Berkurang
“Rollingnya mendadak. Tetapi ini kebutuhan organisasi dan Fraksi Gerindra menugaskan saya di Komisi V. Kita ditugaskan dimana saja siap. Apalagi Bali juga butuh saluran di pusat untuk perjuangan pembangunan infrastruktur”
Gus Sukarta Dirolling ke Komisi V
DENPASAR,NusaBali
Satu persatu anggota DPR RI Wakil Bali di Komisi X membidangi pariwisata, adat-budaya, pendidikan, pemuda, olahraga, ekonomi kreatif berkurang. Salah satu anggota Komisi X DPR RI asal Bali Ida Bagus Putu Sukarta dari Fraksi Gerindra dirolling ke Komisi V bidang Perhubungan, Infrastruktur, Perumahan Rakyat. Sehingga otomatis dari 3 anggota Komisi X asal Bali yang ada, tinggal 1 orang saja yakni Putu Supadma politisi Demokrat asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar.
Sebelumnya ada 3 Wakil Bali di Komisi X yang selama cukup bergengsi bagi partai politik di Bali. Karena sangat terkait dengan adat dan budaya. Disamping itu Komisi X sangat strategis karena juga menyentuh soal dunia pendidikan. Selain Gus Sukarta dan Supadma Rudana, ada Wayan Koster yang sudah bercokol 3 periode di Komisi X. Koster meninggalkan DPR RI karena harus mundur lantaran politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini maju di Pilgub Bali 2018.
Gus Sukarta di Denpasar, jumat (9/3) kemarin mengatakan, dirinya pekan depan sudah mulai bertugas di Komisi V. "Rollingnya mendadak. Tetapi ini kebutuhan organisasi dan Fraksi Gerindra menugaskan saya di Komisi V. Kita ditugaskan dimana saja siap. Apalagi Bali juga butuh saluran di pusat untuk perjuangan pembangunan infrastruktur, " tegas politisi asal Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Gus Sukarta menyebutkan saat ini Wakil Rakyat Bali hanya menyisakan Supadma Rudana. Karena Koster yang sudah 3 periode juga meninggalkan Komisi X. "Hari ini saya masih menyelesaikan agenda-agenda dan bidang pendidikan. Minggu depan sudah di pindah komisi. Tetapi saya yakin kita bisa maksimal untuk Bali di Komisi V, " ujar mantan Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sementara Supadma Rudana secara terpisah mengatakan perjuangan untuk adat dan budaya di Komisi X makin besar tantangannya. Karena Wakil Bali di Komisi X berkurang jumlahnya. "Otomatis ini sebuah tantangan bagi saya. Kalau dulu ada partner untuk diajak berjuang untuk Bali mengawal aspirasi masyarakat Bali, terutama bidang adat dan budaya. Pendidikan dan ekonomi kreatif serta pariwisata, " ujar Supadma Rudana.
Wasekjen DPP Demokrat ini mengatakan perlu daya jelajah besar ketika harus sendirian dari keterwakilan Bali di Komisi X. "Sekarang tentu memerlukan daya jelajah yang maksimal untuk perjuangan bidang budaya dan pariwisata di pusat. Karena teman-teman seperti Gus Sukarta pindah. Pak Koster juga mundur dari DPR RI. Kami tetap mohon dukungan dari masyarakat Bali, tokoh dan kalangan pariwisata dari Bali untuk senantiasa mengawal dan memperjuangkan bidang pariwisata, adat dan budaya di senayan. Karena kita di Bali sangat identik dengan adat dan budaya serta pariwisata. Jadi perlu dukungan maksimal dari masyarakat Bali, " tegas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. *nat
DENPASAR,NusaBali
Satu persatu anggota DPR RI Wakil Bali di Komisi X membidangi pariwisata, adat-budaya, pendidikan, pemuda, olahraga, ekonomi kreatif berkurang. Salah satu anggota Komisi X DPR RI asal Bali Ida Bagus Putu Sukarta dari Fraksi Gerindra dirolling ke Komisi V bidang Perhubungan, Infrastruktur, Perumahan Rakyat. Sehingga otomatis dari 3 anggota Komisi X asal Bali yang ada, tinggal 1 orang saja yakni Putu Supadma politisi Demokrat asal Desa Peliatan Kecamatan Ubud Kabupaten Gianyar.
Sebelumnya ada 3 Wakil Bali di Komisi X yang selama cukup bergengsi bagi partai politik di Bali. Karena sangat terkait dengan adat dan budaya. Disamping itu Komisi X sangat strategis karena juga menyentuh soal dunia pendidikan. Selain Gus Sukarta dan Supadma Rudana, ada Wayan Koster yang sudah bercokol 3 periode di Komisi X. Koster meninggalkan DPR RI karena harus mundur lantaran politisi asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini maju di Pilgub Bali 2018.
Gus Sukarta di Denpasar, jumat (9/3) kemarin mengatakan, dirinya pekan depan sudah mulai bertugas di Komisi V. "Rollingnya mendadak. Tetapi ini kebutuhan organisasi dan Fraksi Gerindra menugaskan saya di Komisi V. Kita ditugaskan dimana saja siap. Apalagi Bali juga butuh saluran di pusat untuk perjuangan pembangunan infrastruktur, " tegas politisi asal Kelurahan Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan ini.
Gus Sukarta menyebutkan saat ini Wakil Rakyat Bali hanya menyisakan Supadma Rudana. Karena Koster yang sudah 3 periode juga meninggalkan Komisi X. "Hari ini saya masih menyelesaikan agenda-agenda dan bidang pendidikan. Minggu depan sudah di pindah komisi. Tetapi saya yakin kita bisa maksimal untuk Bali di Komisi V, " ujar mantan Wakil Ketua DPRD Bali ini.
Sementara Supadma Rudana secara terpisah mengatakan perjuangan untuk adat dan budaya di Komisi X makin besar tantangannya. Karena Wakil Bali di Komisi X berkurang jumlahnya. "Otomatis ini sebuah tantangan bagi saya. Kalau dulu ada partner untuk diajak berjuang untuk Bali mengawal aspirasi masyarakat Bali, terutama bidang adat dan budaya. Pendidikan dan ekonomi kreatif serta pariwisata, " ujar Supadma Rudana.
Wasekjen DPP Demokrat ini mengatakan perlu daya jelajah besar ketika harus sendirian dari keterwakilan Bali di Komisi X. "Sekarang tentu memerlukan daya jelajah yang maksimal untuk perjuangan bidang budaya dan pariwisata di pusat. Karena teman-teman seperti Gus Sukarta pindah. Pak Koster juga mundur dari DPR RI. Kami tetap mohon dukungan dari masyarakat Bali, tokoh dan kalangan pariwisata dari Bali untuk senantiasa mengawal dan memperjuangkan bidang pariwisata, adat dan budaya di senayan. Karena kita di Bali sangat identik dengan adat dan budaya serta pariwisata. Jadi perlu dukungan maksimal dari masyarakat Bali, " tegas Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia ini. *nat
Komentar