Pertina Tanpa Target
Denpasar tanpa menargetkan juara. Sebab, kejuaraan itu sebagai ajang kaderisasi dan fokus pengembangan petinju putri.
Fokus Petinju Putri di Walikota Cup
DENPASAR, NusaBali
Pengkot Pertina Denpasar menurunkan 18 petinju atau terbanyak dari total 49 peserta di Kejuaraan Tinju Walikota Cup IX, di Indi Fight Club Denpasar, pada Jumat (9/3) hingga Minggu (11/3). Di ajang itu, Denpasar tanpa menargetkan juara.
Sebab, kejuaraan itu sebagai ajang kaderisasi dan fokus pengembangan petinju putri. Dari 10 petinju putri yang tampil, dua diantaranya dari Denpasar, dan sisanya delapan petinju putri dari NTB. Pelatih Tinju Denpasar Yulianus Leo Bunga mengatakan, khusus untuk petinju putri di Walikota Cup hanya dipertandingkan lima kelas, yakni kelas 40 kg, kelas 42 kg, kelas 46 kg, kelas 48 kg, dan kelas 57 kg.
"Dari 5 kelas kami turun di dua kelas saja, Klarisa turun di kelas 48 kg dan Ayu di kelas 57 kg," tegas Yulianus, di Denpasar, Jumat (9/3) Yulianus menyebutkan, ajang itu kesempatan yang bagus, karena baru pertama naik ring. Para petinju putri mengikuti sistem latihan berkelanjutan sejak empat bulan lalu.
"Dulu memang rutin latihan, dan sejak empat bulan kembali digenjot lagi dengan rutinitas tinggi," tandas Yulianus. Lebih jauh Komisi Teknik Pertina Denpasar itu mengungkapkan, soal petinju NTB yang diundang diundang di Walikota Cup. Sebab petinju putri NTB juara umum di Kejurnas Pangkal Pinang. Kegiatan tinju putri di NTB sangat semarak.
“NTB memiliki petinju putri yang bagus-bagus. Bisa saja petinju NTB nanti digaet diajak membela Bali. Sebagai pengembangan awal petinju putri di Bali," terang Yulianus. Makanya, kata Yulianus, pihaknya bergerak sejak Walikota Cup. Mudah-mudahan ada petinju putri yang muncul untuk kami kembangkan lagi di bagian putri.
"Kalau untuk Porprov memang susah. Karena Denpasar saja baru mulai mengembangkan tinju putri. Makanya kami sparing dengan petinju NTB yang juga pelatihnya mantan petinju Bali Inhga Dugy Cahyono,”kata Yulianus.
Petinju putri memang arahnya untuk ke nasional nantinya. Menurutnya, sasaran petinju putri terutama untuk Pra PON dan PON Papua XX/2020. Selama ini dia mengakui petinjunya kurang jam terbang. Sedangkan untuk putri apapun hasilnya tetap dibina. Karena materinya sangat bagus.
Makanya, Pertina Denpasar tidak mematok target, karena hanya ingin menampilkan untuk masyarakat banyak. Terutama menguji mental saat bertanding di atas ring. Untuk petinju putra juga demikian. Sebagai pelapis untuk kelas yang dipertandingkan di Porprov. “Kami juga mencari di kelas Kelas Welter dan Menengah, Kelas 69 dan 75 kg memang tidak punya petinju. Kalau di kelas yang lainnya kami sudah siap," papar Yulianus Leo Bunga. *dek
Komentar