Warga dan BPBD Gotong Royong Bersihkan Longsoran
Puluhan warga Banjar Dinas Tabang, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng yang dibantu tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng, langsung turun bergotong-royong membersihkan rumah Made Mudarsa pasca tertimpa longsor, Kamis (8/3) sore.
SINGARAJA, NusaBali
Satu unit mobil tangki juga diturunkan pada Jumat (9/3) pagi untuk membersihkan material longsoran. Proses pembersihan dilakukan dengan menyemprotkan air di material longsoran dan mengalirkannya ke sungai dekat rumah Mudarsa. Proses pembersihan lumpur tersebut pun terpaksa menutup badan jalan depan rumah korban yang merupakan jalan penghubung antar banjar.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Buleleng, Ketut Sensus, yang memimpin proses pembersihan material longsor, dengan 10 personel dibantu warga setempat langsung membersihkan tanah material longsoran dari tebing di belakang rumah korban. Hanya saja pihaknya menyakini proses pembersihan tidak dapat dilakukan tuntas dalam sehari, karena material yang menimpa dan masuk ke rumah cukup banyak.
“Kalau prediksi tanah yang longsor ini sekitar 15 truk, tidak bisa kita bersihkan dalam sehari. Tapi BPBD tetap akan membantu sampai tuntas, dua tiga hari kedepan,” kata dia. Dalam kesempatan itu BPBD Buleleng juga menyerahkan bantuan sembako dan juga mengajukan proposal bantuan perbaikan pasca bencana kepada BPBD Provinsi Bali.
Sementara itu dari penuturan mantu korban Putu Ary Ardianti, 24, yang ditemui di sela-sela pembersihan mengatakan sebelum longsor besar tebing di belakang rumahnya ambruk, longsor kecil sudah mengawali. Ia pun mengaku sempat membersihkan tanah longsoran kecil yang masuk ke dapurnya. “Pas saya bersih-bersih itu sekitar jam empat sore, tiba-tiba terdengar suara gemuruh, saya langsung lari dan ambil anak saya, untung bisa selamat,” kata dia.
Akibat longsor tebing setinggi kurang lebih tujuh meter dengan lebar lima meter yang merupakan lahan sawah menimpa bangunan dapur, kamar suci dan menjebol tembok rumahnya. Akibat kejadian itu sejumlah peralatan dapur dan pakaian tidak dapat diselamatkan. Kejadian naas yang meimpa keluarganya itu sebelumnya sudah dirasakan sinyal-sinyal tidak beres.
Hal tersebut diakuinya sempat bermimpi buruk sepekan terakhir. Mulai dari bermimpi giginya tanggal dan sembahyang ke sebuah pura. Mimpi buruk tersebut dinilai sebagai pertanda musibah longsor yang dihadapi keluarganya. Ia dan keluarganya pun kini terpaksa masih menumpang tidur di rumah kerabatnya hingga kondisi di rumahnya benar-benar stabil.
Sebelumnya diberitakan, rumah milik Made Mudarsa, warga Banjar Dinas Tabang, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng dilaporkan tertimpa longsor pasca hujan deras yang mengguyur Buleleng pada Kamis (8/3) pukul 16.00 Wita. Sebagian material longsoran pun langsung menimbun bangunan rumah Mudarsa. Beruntung seluruh anggota keluarganya yang tinggal disana, istri, anak, mantu dan cucu selamat dari maut. *k23
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Buleleng, Ketut Sensus, yang memimpin proses pembersihan material longsor, dengan 10 personel dibantu warga setempat langsung membersihkan tanah material longsoran dari tebing di belakang rumah korban. Hanya saja pihaknya menyakini proses pembersihan tidak dapat dilakukan tuntas dalam sehari, karena material yang menimpa dan masuk ke rumah cukup banyak.
“Kalau prediksi tanah yang longsor ini sekitar 15 truk, tidak bisa kita bersihkan dalam sehari. Tapi BPBD tetap akan membantu sampai tuntas, dua tiga hari kedepan,” kata dia. Dalam kesempatan itu BPBD Buleleng juga menyerahkan bantuan sembako dan juga mengajukan proposal bantuan perbaikan pasca bencana kepada BPBD Provinsi Bali.
Sementara itu dari penuturan mantu korban Putu Ary Ardianti, 24, yang ditemui di sela-sela pembersihan mengatakan sebelum longsor besar tebing di belakang rumahnya ambruk, longsor kecil sudah mengawali. Ia pun mengaku sempat membersihkan tanah longsoran kecil yang masuk ke dapurnya. “Pas saya bersih-bersih itu sekitar jam empat sore, tiba-tiba terdengar suara gemuruh, saya langsung lari dan ambil anak saya, untung bisa selamat,” kata dia.
Akibat longsor tebing setinggi kurang lebih tujuh meter dengan lebar lima meter yang merupakan lahan sawah menimpa bangunan dapur, kamar suci dan menjebol tembok rumahnya. Akibat kejadian itu sejumlah peralatan dapur dan pakaian tidak dapat diselamatkan. Kejadian naas yang meimpa keluarganya itu sebelumnya sudah dirasakan sinyal-sinyal tidak beres.
Hal tersebut diakuinya sempat bermimpi buruk sepekan terakhir. Mulai dari bermimpi giginya tanggal dan sembahyang ke sebuah pura. Mimpi buruk tersebut dinilai sebagai pertanda musibah longsor yang dihadapi keluarganya. Ia dan keluarganya pun kini terpaksa masih menumpang tidur di rumah kerabatnya hingga kondisi di rumahnya benar-benar stabil.
Sebelumnya diberitakan, rumah milik Made Mudarsa, warga Banjar Dinas Tabang, Desa Bebetin, Kecamatan Sawan, Buleleng dilaporkan tertimpa longsor pasca hujan deras yang mengguyur Buleleng pada Kamis (8/3) pukul 16.00 Wita. Sebagian material longsoran pun langsung menimbun bangunan rumah Mudarsa. Beruntung seluruh anggota keluarganya yang tinggal disana, istri, anak, mantu dan cucu selamat dari maut. *k23
Komentar