nusabali

Sampah di Tukad Unda Dibersihkan

  • www.nusabali.com-sampah-di-tukad-unda-dibersihkan

Sampah material pohon di Tukad Unda, Klungkung, yang dihanyutkan banjir lumpur erupsi Gunung Agung, masih tersisa di sejumlah titik.

SEMARAPURA, NusaBali

Akibatnya, saluran irigasi subak terganggu dan pemandangan pun kumuh terlebih Tukad Unda sebagai destinasi objek wisata. Untuk membersihkan material kayu dan semak-semak tersebut, petugas BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Klungkung, TNI dan masyarakat masyarakat bergotong royong di Tukad Unda, Jumat (9/3) pagi sekitar pukul 07.30 Wita. “Kami ingin membantu pembersihan terhadap sampah pohon yang banyak menyumbat arus sungai dan saluran subak terutama Subak Geda Swecapura,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Klungkung I Putu Widiada.

Anggota yang dikerahkan yakni 14 Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Klungkung, Danramil 03/Dawan beserta anggota Ramil 03 dan 01 berjumlah 20 personel, Krama Subak Gede Swecapura 40 orang. Widiada menyebut, banyaknya sumbatan sampah pepohonan mengakibatkan debit air subak untuk mengairi sawah menjadi terganggu dan berdampak pada produktivitas pertanian di kawasan hilir. Hanya saja karena pembersihan dilakukan secara manual, petugas pun menemukan sejumlah kendala. Di antaranya, susahnya medan karena posisi sampah pepohonan berada pada arus sungai yang cukup deras dan cukup berbahaya. Karena selain sampah pepohonan terdapat pula matrial batu dan pasir yang menumpuk pada bebebrapa titik, ini hanya mampu ditangani dengan menggunakan alat berat. Sehingga akan ditangani lebih lanjut oleh pihak terkait.

Meterial kayu di sejumlah titik terseut juga menganggu pemandangan objek wisata Tukad Unda, pihak pengelola sebelumnya sudah sempat membersihkan. Namun material itu kerap datang saat banjir, di satu sisi sejak penurunan aktivitas vulkanik Gunung Agung dari status Awas menjadi Siaga, Sabtu (10/2) lalu, kunjungan wisatawan mulai meningkat.

Perbekel Desa Paksebali I Putu Ariadi saat cuaca cerah dan aliran airnya normal, warga juga sudah bisa foto selfie di areal Tukad Unda. Namun saat hujan deras otomatis airnya deras karena sudah bersumber dari hulu. Pihaknya tetap menjaga kewaspadaan agar saat air deras tidak ada aktivitas mandi maupuan foto selfie di air Tukad Unda. Saat dua bulan lalu pemasukan di obyek wisata Tukad Unda cukup jeblok, rata-rata kunjungan wisatawan dalam sehari 10-15 orang saja. Sedangkan sekarang jumlah kunjungan mulai normal, yakni 50-60 wisatawan dalam sehari. Pihaknya optimis kunjungan akan terus meningkat. “Kami juga membangun sebuah warung makan di areal Tukad Unda,” katanya.*wan

Komentar