nusabali

Mendag Janji Harga Beras Rp 9 Ribuan

  • www.nusabali.com-mendag-janji-harga-beras-rp-9-ribuan

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan siap menggelontorkan 10 ribu hingga 13 ribu ton beras.

JAKARTA, NusaBali
Upaya itu nantinya untuk membuat harga jual beras hanya Rp9.450 per kg. "Berapa pun, 10 ribu, 13 ribu ton kami kasih. Simpan gudang, kelamaan, saya periksa gudang. Numpuk kami segel," kata Enggartiasto di gedung DPR, Jakarta, Jumat (9/3).
 
Ia mengklaim, saat ini pun sebenarnya harga beras sudah mulai turun. Nanti, pada saat yang tepat, pemerintah akan menggelontorkan stok beras. "Semua pedagang jual Rp9.450. Beras dari mana saja," kata Enggartiasto. Ia menjelaskan, Maret 2018 semua petani sudah memanen, sehingga kalau harga gabah yang dihasilkan berada di bawah Harga Pembelian Pemerintah atau HPP maka pasti akan diserap.
 
"Tak perlu ada kekhawatiran dan tidak dipertentangkan. Yakinlah pemerintah hadir. Targetnya minggu depan digelontorin berapa saja. Enggak ada khawatir, sebenarnya psikologi pasar, semua pedagang ada, pasti harga turun," katanya seperti dilansir detik. Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Perdagangan untuk harga rata-rata bahan pokok khususnya beras medium nasional pada Jumat 9 Maret 2018 berada di harga Rp10.814 per kg.
 
Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Syarkawi Rauf sendiri menyarankan Perum Bulog menahan penyerapan beras selama satu hingga dua pekan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi tensi persaingan harga beras antara Bulog dan pasar dalam penyerapan beras. "Kalau mau harga beras ini kembali normal, salah satu yang dilakukan untuk menunda sementara penyerapan beras dari Bulog paling tidak dua pekan" ujarnya di kantor KPPU, Jakarta, Kamis (8/3).
 
Hal senada disampaikan Ketua Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso. Menurutnya Bulog bisa rehat paling tidak dua pekan untuk menunggu stok beras di pasar terpenuhi. Dengan demikian, permintaan akan beras menjadi berkurang dan harga beras dapat kembali terkendali dan dijual dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
 
Selain itu, fleksibilitas harga yang diberikan kepada Bulog pun dinilai Sutarto menjadi salah satu biang keladi tingginya harga beras. Harga yang dibeli oleh Perum Bulog menjadi patokan terendah pasar untuk membeli beras. Dengan demikian, fleksibilitas 20 persen membuat pelaku bisnis di lapangan akan menggunakan harga tersebut dan harga di pasar berada di atas HET. "Saat keluar, fleksibilitas yang tadinya sempat turun justru naik lagi karena dipicu keputusan Bulog harus membeli dengan fleksibilitas," imbuh Sutarto.
 
Sutarto menyebutkan untuk menjaga harga di pasaran pemerintah boleh saja melakukan impor asalkan produksi dalam negeri memang tidak dapat memenuhi kebutuhan pasar. Berdasarkan data dari situs resmi Kementerian Perdagangan harga beras medium saat ini mencapai Rp10.775 per kilogramnya harga tersebut masih berada di atas HET yang sebesar Rp9.450 per kg. *

Komentar