Jembatan Baturiti Dianggarkan 2,4 Miliar
Jembatan yang putus pada Februari 2018 di Banjar Pekarangan, Desa Baturiti, Kecamatan Baturiti, Tabanan akan diperbaiki Juni 2018.
TABANAN, NusaBali
Anggaranya pun sudah disiapkan sekitar Rp 2,4 miliar lebih. Detail Engineering Design (DED) proyek ini dalam pengerjaan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PURP) Tabanan I Made Yudiana mengatakan, jembatan tersebut sebelumnya rusak dengan panjang 12 meter dan tinggi 5 meter. Jembatan penghubung antar Banjar Baturiti Kaja, Desa Baturiti dengan Banjar Titigalar, Desa Bangli, Tabanan. "Jembatan rusak karena diterjang air di bawah jembatan," ujarnya.
Kaya Yudiana, pembangunan jembatan ini akan dilakukan tahun 2018 dengan anggaran Rp 2,4 miliar lebih dengan kontrak pelaksanaan fisik mulai Juni 2018. "DED sedang dikerjakan dan akan berakhir pada Maret 2018," tegasnya.
Kini jembatan tersebut masih bersifat darurat, terbuat dari bambu atas gotong royong masyarakat. Jembatan ini juga jadi jalan alternatif untuk dua desa tersebut saat warga mengangkut hasil tani terutama sayur mayur yang dijual ke Pasar Sayur Baturiti, Tabanan.
Salah seorang warga setempat I Wayan Artika,45, menginginkan agar jembatan baru bisa dibuat. Masalahnya jembatan yang roboh akibat luapan air sungai dan kini jadi jembatan darurat, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki. "Jika kendaraan roda empat sudah tak bisa, harus putar arah ke jalan besar sekitar satu kilometer untuk ke Pasar Baturiti," bebernya.
Dia juga khawatir karena jembatan yang saat ini dibuat hanya dari bambu rawan roboh. "Meskipun ikatan sudah kuat, namun kalau kami lewat juga was-was karena takut roboh," harapnya.*d
Anggaranya pun sudah disiapkan sekitar Rp 2,4 miliar lebih. Detail Engineering Design (DED) proyek ini dalam pengerjaan. Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PURP) Tabanan I Made Yudiana mengatakan, jembatan tersebut sebelumnya rusak dengan panjang 12 meter dan tinggi 5 meter. Jembatan penghubung antar Banjar Baturiti Kaja, Desa Baturiti dengan Banjar Titigalar, Desa Bangli, Tabanan. "Jembatan rusak karena diterjang air di bawah jembatan," ujarnya.
Kaya Yudiana, pembangunan jembatan ini akan dilakukan tahun 2018 dengan anggaran Rp 2,4 miliar lebih dengan kontrak pelaksanaan fisik mulai Juni 2018. "DED sedang dikerjakan dan akan berakhir pada Maret 2018," tegasnya.
Kini jembatan tersebut masih bersifat darurat, terbuat dari bambu atas gotong royong masyarakat. Jembatan ini juga jadi jalan alternatif untuk dua desa tersebut saat warga mengangkut hasil tani terutama sayur mayur yang dijual ke Pasar Sayur Baturiti, Tabanan.
Salah seorang warga setempat I Wayan Artika,45, menginginkan agar jembatan baru bisa dibuat. Masalahnya jembatan yang roboh akibat luapan air sungai dan kini jadi jembatan darurat, hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan pejalan kaki. "Jika kendaraan roda empat sudah tak bisa, harus putar arah ke jalan besar sekitar satu kilometer untuk ke Pasar Baturiti," bebernya.
Dia juga khawatir karena jembatan yang saat ini dibuat hanya dari bambu rawan roboh. "Meskipun ikatan sudah kuat, namun kalau kami lewat juga was-was karena takut roboh," harapnya.*d
1
Komentar