Seniman Sampaikan Aspirasi Lewat Konser ‘Salam Dua Jari’
Komunitas Taksu Seni Bali bakal menggelar Konser Salam Dua Jari di Lapangan Astina, Gianyar, Minggu (11/3) sore ini.
DENPASAR, NusaBali
Konser ini didasari semangat kebersamaan dalam mengawal taksu budaya Bali yang dititipkan kepada calon pemimpin Bali, yakni Calon Gubernur Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau Rai Mantra dalam tarung Pilgub Bali 2018.
Jejeran seniman dan musisi yang bakal meramaikan konser ini, antara lain Ayu Maenah & Nana Viana, Joni Agung & Double T, Coki Netral, Bintang feat Lebri Partami, KIS Band, Bona Alit & Ocha Taksu, The Rocknest, The Crazy Horse, The Small Axe, Rajes n Band & Rah Tut XXX, Parade Band Gianyar, RastaFlute Singapadu dan Wayang Inovatif Genta Wisesa. Acara akan dipandu oleh pelawak Bali Dadong Rerod.
Kordinator Komunitas Taksu Seni Bali, Agung Bagus Mantra mengatakan, acara ini murni digagas seniman. Konser tersebut digelar secara swadaya oleh seniman.
“Kami mencoba bagaimana caranya menyalurkan aspirasi para seniman, terutama yang memang mendukung beliau, ayo kita sampaikan apa yang menjadi harapan jika beliau menjadi Gubernur. Jadi kita tidak akan mendengarkan beliau (Rai Mantra, red) orasi, tapi kebalikannya. Seniman inilah yang menyuarakan apa suara seniman, budayawan dan masyarakat,” ungkapnya saat jumpa pers di Kubu Kopi Denpasar, Sabtu (10/3)
Meskipun bertema Konser Salam Dua Jari, namun acara dikemas tanpa ajakan mencoblos, apalagi pemaparan visi misi pasangan calon. “Kita tidak akan serukan coblos nomor tertentu tapi sebaliknya seniman akan menyampaikan aspirasi kepada beliau. Konser salam dua jari ini terbuka untuk umum, tanpa atribut partai politik,” kata pria yang akrab disapa Gus Mantra ini.
“Kami tidak pernah deklarasi, bahwa kami itu apa dan kami itu siapa dan kemana. Mereka semua punya hati nurani. Yang penting sekarang kita berkumpul dengan visi misi yang jelas. Konser Salam Dua Jari, otomatis itu kan tidak perlu diomongkan untuk siapa. Tapi kalau nanti sudah di bilik suara, itu masing-masing punya pilihan hati nurani,” imbuhnya.
Menurut Gus Mantra, hal inilah yang perlu ditanamkan agar bagaimana para musisi dan pelaku seni melakukan eskalasi politik dengan berkesenian dan kebudayaan yang tanpa ada paksaan, tekanan, dan bayaran. Dalam konser ini seniman juga ingin menyampaikan pesan politik bermartabat. Kalah atau menang dihadapi secara terhormat. Politik sesungguhnya bisa dijalani dengan senyum dan kegembiraan. Bukan saling menghujat apalagi sekedar adu kekuatan.
“Harapannya nanti siapapun pemimpin yang akan memimpin Bali ke depan memiliki taksu. Kalau taksu itu artinya lengkap sudah. Taksu itu akar, apalagi dilaksanakan dengan doa, kejujuran dan kesungguhan, taksu itu akan ada dalam diri,” tandasnya.
Sementara Calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, menerima sejumlah perwakilan masyarakat di kediamannya di Griya Seba Sari, Denpasar, pada Sabtu kemarin. Warga menyatakan dukungan. Mereka dipimpin Ketua Forum Komunikasi Putra Mahotama (FKPM) Bali dari Kecamatan Bajra, Tabanan Nyoman Giri Artana. Selain menyampaikan dukungan kepada Mantra-Kerta mereka menyampaikan aspirasi untuk melawan adanya intimidasi di pilkada. *ind, nat
Konser ini didasari semangat kebersamaan dalam mengawal taksu budaya Bali yang dititipkan kepada calon pemimpin Bali, yakni Calon Gubernur Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra atau Rai Mantra dalam tarung Pilgub Bali 2018.
Jejeran seniman dan musisi yang bakal meramaikan konser ini, antara lain Ayu Maenah & Nana Viana, Joni Agung & Double T, Coki Netral, Bintang feat Lebri Partami, KIS Band, Bona Alit & Ocha Taksu, The Rocknest, The Crazy Horse, The Small Axe, Rajes n Band & Rah Tut XXX, Parade Band Gianyar, RastaFlute Singapadu dan Wayang Inovatif Genta Wisesa. Acara akan dipandu oleh pelawak Bali Dadong Rerod.
Kordinator Komunitas Taksu Seni Bali, Agung Bagus Mantra mengatakan, acara ini murni digagas seniman. Konser tersebut digelar secara swadaya oleh seniman.
“Kami mencoba bagaimana caranya menyalurkan aspirasi para seniman, terutama yang memang mendukung beliau, ayo kita sampaikan apa yang menjadi harapan jika beliau menjadi Gubernur. Jadi kita tidak akan mendengarkan beliau (Rai Mantra, red) orasi, tapi kebalikannya. Seniman inilah yang menyuarakan apa suara seniman, budayawan dan masyarakat,” ungkapnya saat jumpa pers di Kubu Kopi Denpasar, Sabtu (10/3)
Meskipun bertema Konser Salam Dua Jari, namun acara dikemas tanpa ajakan mencoblos, apalagi pemaparan visi misi pasangan calon. “Kita tidak akan serukan coblos nomor tertentu tapi sebaliknya seniman akan menyampaikan aspirasi kepada beliau. Konser salam dua jari ini terbuka untuk umum, tanpa atribut partai politik,” kata pria yang akrab disapa Gus Mantra ini.
“Kami tidak pernah deklarasi, bahwa kami itu apa dan kami itu siapa dan kemana. Mereka semua punya hati nurani. Yang penting sekarang kita berkumpul dengan visi misi yang jelas. Konser Salam Dua Jari, otomatis itu kan tidak perlu diomongkan untuk siapa. Tapi kalau nanti sudah di bilik suara, itu masing-masing punya pilihan hati nurani,” imbuhnya.
Menurut Gus Mantra, hal inilah yang perlu ditanamkan agar bagaimana para musisi dan pelaku seni melakukan eskalasi politik dengan berkesenian dan kebudayaan yang tanpa ada paksaan, tekanan, dan bayaran. Dalam konser ini seniman juga ingin menyampaikan pesan politik bermartabat. Kalah atau menang dihadapi secara terhormat. Politik sesungguhnya bisa dijalani dengan senyum dan kegembiraan. Bukan saling menghujat apalagi sekedar adu kekuatan.
“Harapannya nanti siapapun pemimpin yang akan memimpin Bali ke depan memiliki taksu. Kalau taksu itu artinya lengkap sudah. Taksu itu akar, apalagi dilaksanakan dengan doa, kejujuran dan kesungguhan, taksu itu akan ada dalam diri,” tandasnya.
Sementara Calon Gubernur Bali nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra, menerima sejumlah perwakilan masyarakat di kediamannya di Griya Seba Sari, Denpasar, pada Sabtu kemarin. Warga menyatakan dukungan. Mereka dipimpin Ketua Forum Komunikasi Putra Mahotama (FKPM) Bali dari Kecamatan Bajra, Tabanan Nyoman Giri Artana. Selain menyampaikan dukungan kepada Mantra-Kerta mereka menyampaikan aspirasi untuk melawan adanya intimidasi di pilkada. *ind, nat
Komentar