nusabali

Banjir di Desa Pengulon, 75 Rumah Tenggelam

  • www.nusabali.com-banjir-di-desa-pengulon-75-rumah-tenggelam

Sedikitnya 75 rumah warga di Banjar Bukit Sari, Desa Pengulon, Kecamatan Gerokgak, Buleleng tenggelam akibat banjir yang terjadi sejak Sabtu (10/3) sore.

SINGARAJA, NusaBali

Hingga Minggu (11/3), warga masih gotong royong berusaha menguras air menggunakan dua mesin penyedot bantuan BPBD Buleleng, sementara warga korban banjir sebagian besar mengungsi ke tempat aman.

Sebelum banjir menerjang 75 rumah warga di banjar Bukit Sari, Desa Pengulon, turun hujan lebat sejak siang pukul 14.30 Wita. Sorenya sekkitar pukul 16.00 Wita, terjadi luapan air saluran irigasi hingga masuk ke rumah-rumah warga. “Ketinggian air yang menggenangi rumah kami sempat mencapai 1 meter,” ungkap salah seorang korban banjir yang rumahnya tenggelam, Kadek Mariani, 35, kepada NusaBali di lokasi bencana, Minggu (11/3).

Untungnya, tidak ada korban nyawa maupun terluka dalam bencana banjir di Desa Pengulon ini. Namun, bencana banjir ini sempat membuat warag panik. Masalahnya, hampir seluruh barang yanga ada di dalam 75 rumah tersebut terendam airm mulai dari kasur, sofa, pakaian dalam lemari, hingga perabotan rumah tangga. Bahkan, banyak barang yang hanyut terbawa banjir. Selain itu, sejumlah pagar rumah warga yang tenggelam juga jebol akibat diterjang banjir.

Menurut Kepala Desa (Perbekel) Pengulon, Komang Juliana, bencana banjir yang menenggelamkan 75 rumah warganya ini dipicu meluapnya air di saluran irigasi akibat hujan lebat. Saluran irigasi tidak mampu menampung luberan air dalam jumlah besar.

“Saluran irigasi di sini terlalu sempit, sedangkan luberan air hujan sangat besar. Sebenarnya, jauh sebelumnya kami sudah ajukan masalah ini kepada pemerintah. Namun, sampai kini belum ada penanganan, hingga terjadilan banjir yang merendam 75 rumah warga,” ujar Perbekel Komang Juliana di Desa Pengulon, Minggu kemarin.

Gara-gara terjangan banjir, kata Perbekel Juliana, pihaknya langsung menyarankan warga pemiluk 75 rumah yang tenggelam untuk mengungsi ke rumah tetangga dan kerabatnya yang dalam posisi aman, Sabtu malam. Imbauan itu dituruti, di mana sebagian besar penghuni rumah yang tenggelam pilih mengungsi.

Perbekel Juliana mengatakan, warga sudah melakukan upaya penyedotan air menggunakan mesin bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Namun, hingga kemarin air masih menggenangi sebagian besar dari 75 rumah tersebut, karena posisi rumahnya berada di bawah jalan.

Menurut Juliana, pihaknya masih terus melakukan pendataan terkait kerusakan dan kerugian material akibat bencana banjar yang dialami warganya. Untuk sementara, baru teridentifikasi lima tembok penyengker (pagar) rumah warga yang jebol. Selain itu, warga korban banjir juga rata-rata mengalami kerugian akibat barang-barang di rumahnya terndamnya. “Mereka yang berjualan pun, barang dagangannya tidak dapat diselamatkan,” kata Juliana.

Sementara itu, warga Banjar Bukit Sari, Desa Pengulon gotong royong melakukan penyedotan genangan banjir, Minggu kemarin. Mereka menyedot air menggunakan dua unit mesin penyedot yang dikerahkan BPBD Buleleng. Menurut Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Made Subur, berkat upaya penyedotan menggunakan mesin, ketinggian air yang menggenangi rumah-rumah warga kemarin sudah turun hingga abetis orang dewasa.

“Kami sudah turunkan dua mesin menyedot air. Karena posisi rumah tergenang di bawah jalan, airnya tidak bisa mengalir keduali disedot. Nanti setelah penanganan bencana di Sawan selesai, akan kami tambah satu mesin penyedot lagi ke Desa Pengulon,” papar Made Subur.

Menurut Made Subur, bencana banjir di desa Pengulon tidak menimbulkan kerusakan parah. Hanya saja, masyarakat rugi karena tidak dapat beraktivitas normal, selain barang-barangnya terenda. Jika tidak dibantu dengan mesin penyedot air, banjir genangan baru akan surut 2-3 hari ke depan.

Made Subur mengatakan, banjir di Desa Pengulon terjadi karena sedimentasi (pengendapan) pada saluran irigasi yang melalui pemukiman warga. Saluran yang dangkal dan sempit tidak mampu menampung luberan air hujan. “Masalah bencana adalah tanggung jawab bersama. Nah, setelah air surut, kita nanti akan gotong royong tuntaskan masalah sedimentasi ini,” katanya.

Pasca bencana banjir di Desa Pengulon, BPBD Buleleng telah memberikan bantuan sembako dan keperluan sehari-hari bagi para korban. Buat sementara, para korban disarankan untuk mengungsi dulu. Menurut Made Subur, pihaknya masih menunggu inventalisasi kerusakan akibat banjir dari pihak Desa Pengulon. “Selanjutnya, akan difasilitasi untuk mendapatkan bantuan perbaikan dari BPBD Provinsi Bali.” *k23

Komentar