nusabali

148.644 Anak di Badung Jadi Target Imunisasi JE

  • www.nusabali.com-148644-anak-di-badung-jadi-target-imunisasi-je

Imunisasi Japanese Encephalitis yang menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun itu, hingga 10 Maret 2018 sudah menjangkau 41.916 anak.

MANGUPURA, NusaBali

Dinas Kesehatan (Diskes) Kabupaten Badung sejak 1 Maret 2018 menggeber pelaksanaan imunisasi Japanese Encephalitis (JE). Imunisasi hingga April mendatang ini menyasar anak usia 9 bulan hingga 15 tahun. Di Badung total ada 148.644 anak yang akan diimunisasi. Hingga 10 Maret 2018 sudah 41.916 anak yang diimunisasi atau sekitar 28,2 persen

Imunisasi JE terbagi menjadi dua kategori. Pertama menyasar anak di lingkungan sekolah yang akan dilakukan pada Maret ini, sedangkan bulan April melaksanakan imunisasi di luar sekolah seperti posyandu, puskesmas, dan tempat lainnya.

Berdasarkan data dari Diskes Badung, total yang akan menerima imunisasi JE di Gumi Keris sebanyak 148.644 orang dengan rincian usia 9 bulan hingga 6 tahun sebanyak 28.820 anak. Usia 7 – 12 tahun sebanyak 88.922 anak, dan usia 13 – 15 tahun sebanyak 30.902 anak.

“Perkembangan terakhir, hingga 10 Maret 2018 sudah 41.916 orang yang diimunisasi atau sekitar 28,2 persen,” tandas Kepala Dinas Kesehatan Badung dr I Gede Putra Suteja, Minggu (11/3).

Diskes Badung juga menyediakan 1.254 pos pelayanan kampanye imunisasi JE yang tersebar di seluruh Badung seperti di puskesmas, sekolah PAUD, SD, SMP, Posyandu dan Puskesmas Pembantu (Pustu). Untuk program ini, total vaksin yang dibutuhkan sebanyak 37.161.

Suteja menjelaskan imunisasi JE merupakan program dari pemerintah pusat. Program ini bergulir sejak 1 Maret 2018. Imunisasi ini bertujuan untuk mencegah timbulnya penyakit radang otak disebabkan oleh virus Japanese Encephalitis (JE).  Pada hewan, virus ini biasanya menyerang babi dan burung liar. Penyakit ini disebut arbovirus karena penularannya dari hewan ke manusia melalui gigitan nyamuk, yaitu nyamuk Culex (terutama Culex Tritaeniorhynchus).

Manusia bisa tertular virus ini, menurut Suteja, bila tergigit oleh nyamuk Culex Tritaeniorhynchus yang terinfeksi. Bila virus ini menular ke manusia maka gejalanya seperti demam mendadak, penurunan kesadaran, sakit kepala, kesulitan bicara, termasuk bisa kejang pada anak. “Dengan imunisasi yang kami lakukan tujuannya mencegah timbulnya penyakit radang otak yang disebabkan virus JE,” kata Suteja, Minggu (11/3).

Beruntung di Badung sampai sekarang belum ada laporan warga terkena virus ini. Meski begitu, Suteja mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. Pihaknya juga mengimbau agar masyarakat mengurangi beraktivitas di malam hari, sebab nyamuk yang mengakibatkan munculnya virus ini banyak beraktivitas pada saat malam hari. *asa

Komentar