Hari Ginjal Sedunia, Puluhan Peserta Lari Marathon Virtual Run
Perhimpunan Nefrologi Indonesia (Pernefri) Koordinator Wilayah (Korwil) Bali, NTB, dan NTT, bekerjasama dengan Divisi Ginjal dan Hipertensi SMF Ilmu Penyakit Dalam RSUP Sanglah, Denpasar, mengadakan Virtual Run serangkaian memperingati Hari Ginjal Sedunia (World Kidney Day) 2018.
DENPASAR, NusaBali
Kegiatan berupa puncak lari maraton sejauh 10K dan 5K berpusat di depan Plaza Renon, Denpasar, Minggu (11/3). Virtual Run ini dimulai sejak 5 Maret 2018. "Kegiatan ini juga untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan ginjal. Sehingga bisa menekan kejadian penyakit-penyakit yang semakin hari semakin banyak," jelas Ketua Panitia World Kidney Day 2018, Dr dr Yenny Kandarin, SpPD-KHG, FINASIM disela acara, kemarin.
Pada tahun ini, World Kidney Day 2018 mengambil tema Ginjal dan Kesehatan Perempuan (Woman and Kidney Disease). "Kenapa tema yang dipilih adalah woman? Karena peringatan Hari Ginjal Sedunia tahun ini bertepatan dengan Hari Wanita Sedunia tanggal 8 Maret kemarin. Selain itu, karena wanita sangat rentan atau beresiko terkena penyakit ginjal. Memang beberapa penyakit lebih banyak menyerang wanita. Nah, kami bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan tingginya risiko gangguan ginjal pada perempuan serta upaya untuk mencegah beban kesehatan akibat penyakit ginjal," katanya.
Kegiatan Virtual Run mengajak pesertanya untuk lari maraton sejauh 10K dan 5K. Menurut penuturan Kandarini, kegiatan lari maraton tersebut sudah dimulai sejak satu minggu yang lalu dalam bentuk online yaitu 21K, 10K dan 5K. Sedangkan puncak Virtual Run kemarin untuk lari maraton sejauh 10K dan 5K.
Menurut Kandarini, menjaga kesehatan ginjal bisa dilakukan dengan pola hidup sehat, seperti minum air putih yang cukup dan makan makanan yang sehat serta tidak berlebihan. Yang penting lagi adalah olahraga. "Jangan minum sesuatu yang tidak jelas. Minum air putih saja yang banyak, agar menghasilkan kondisi kencing yang baik. Saat tahu sakit langsung pergi periksa ke dokter dan minum obat sesuai instruksi dokter. Jangan menghentikan konsumsi obat dan selalu ikuti arahan dokter," sarannya.
Direktur Utama RSUP Sanglah, Denpasar, dr I Wayan Sudana MKes pun setuju masyarakat harus menjaga kesehatan ginjal, terutama perempuan. Karena seorang wanita sangat rentan terhadap penyakit-penyakit tertentu. "Kebetulan hari ini kita memperingati hari ginjal sedunia dan kebetulan sekali bertepatan dengan Hari Wanita Sedunia. Kita diingatkan harus ingat untuk bisa menjaga kesehatan ginjal yang sangat penting. Apalagi untuk seorang wanita," katanya.
RSUP Sanglah sendiri saat ini tengah meningkatkan pelayanan kesehatan pada divisi ginjal. Terutama pada bidang transplantasi ginjal. Untuk pelayanan ginjal di RSUP Sanglah melayani semua bidang, mulai dari hemodialisis, perotenaldialisis, biopsi ginjal, hingga transplantasi bisa dilakukan di RSUP Sanglah. "Kami kebetulan sedang menguatkan pelayanan terutama pada bidang transplantasi ginjal. Karena RSUP Sanglah kan, pusat rujukan nasional yang merupakan rumah sakit pusat. Tentunya secara kemampuan, baik secara ilmu teknologi, maupun lainnya diharapkan bisa lebih dari rumah sakit tipe B, C, dan lainnya. Tentunya kita menguatkan pelayanan yang sifatnya teknologi lebih tinggi. Salah satunya adalah dengan transplantasi ginjal," ujar dr Sudana. *ind
Kegiatan berupa puncak lari maraton sejauh 10K dan 5K berpusat di depan Plaza Renon, Denpasar, Minggu (11/3). Virtual Run ini dimulai sejak 5 Maret 2018. "Kegiatan ini juga untuk mengingatkan masyarakat tentang pentingnya kesehatan ginjal. Sehingga bisa menekan kejadian penyakit-penyakit yang semakin hari semakin banyak," jelas Ketua Panitia World Kidney Day 2018, Dr dr Yenny Kandarin, SpPD-KHG, FINASIM disela acara, kemarin.
Pada tahun ini, World Kidney Day 2018 mengambil tema Ginjal dan Kesehatan Perempuan (Woman and Kidney Disease). "Kenapa tema yang dipilih adalah woman? Karena peringatan Hari Ginjal Sedunia tahun ini bertepatan dengan Hari Wanita Sedunia tanggal 8 Maret kemarin. Selain itu, karena wanita sangat rentan atau beresiko terkena penyakit ginjal. Memang beberapa penyakit lebih banyak menyerang wanita. Nah, kami bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan tingginya risiko gangguan ginjal pada perempuan serta upaya untuk mencegah beban kesehatan akibat penyakit ginjal," katanya.
Kegiatan Virtual Run mengajak pesertanya untuk lari maraton sejauh 10K dan 5K. Menurut penuturan Kandarini, kegiatan lari maraton tersebut sudah dimulai sejak satu minggu yang lalu dalam bentuk online yaitu 21K, 10K dan 5K. Sedangkan puncak Virtual Run kemarin untuk lari maraton sejauh 10K dan 5K.
Menurut Kandarini, menjaga kesehatan ginjal bisa dilakukan dengan pola hidup sehat, seperti minum air putih yang cukup dan makan makanan yang sehat serta tidak berlebihan. Yang penting lagi adalah olahraga. "Jangan minum sesuatu yang tidak jelas. Minum air putih saja yang banyak, agar menghasilkan kondisi kencing yang baik. Saat tahu sakit langsung pergi periksa ke dokter dan minum obat sesuai instruksi dokter. Jangan menghentikan konsumsi obat dan selalu ikuti arahan dokter," sarannya.
Direktur Utama RSUP Sanglah, Denpasar, dr I Wayan Sudana MKes pun setuju masyarakat harus menjaga kesehatan ginjal, terutama perempuan. Karena seorang wanita sangat rentan terhadap penyakit-penyakit tertentu. "Kebetulan hari ini kita memperingati hari ginjal sedunia dan kebetulan sekali bertepatan dengan Hari Wanita Sedunia. Kita diingatkan harus ingat untuk bisa menjaga kesehatan ginjal yang sangat penting. Apalagi untuk seorang wanita," katanya.
RSUP Sanglah sendiri saat ini tengah meningkatkan pelayanan kesehatan pada divisi ginjal. Terutama pada bidang transplantasi ginjal. Untuk pelayanan ginjal di RSUP Sanglah melayani semua bidang, mulai dari hemodialisis, perotenaldialisis, biopsi ginjal, hingga transplantasi bisa dilakukan di RSUP Sanglah. "Kami kebetulan sedang menguatkan pelayanan terutama pada bidang transplantasi ginjal. Karena RSUP Sanglah kan, pusat rujukan nasional yang merupakan rumah sakit pusat. Tentunya secara kemampuan, baik secara ilmu teknologi, maupun lainnya diharapkan bisa lebih dari rumah sakit tipe B, C, dan lainnya. Tentunya kita menguatkan pelayanan yang sifatnya teknologi lebih tinggi. Salah satunya adalah dengan transplantasi ginjal," ujar dr Sudana. *ind
Komentar