nusabali

Satpol PP Tabanan Cek Tanah Pemda yang Diduga Diserobot Oknum Anggota Dewan

  • www.nusabali.com-satpol-pp-tabanan-cek-tanah-pemda-yang-diduga-diserobot-oknum-anggota-dewan

Jajaran Satpol PP Tabanan bersama Dinas Pariwisata Tabanan mengecek tanah milik pemerintah daerah (pemda) yang diduga diserobot oleh anggota DPRD Tabanan I NEW di kawasan Pantai Nyanyi, Banjar Batugaing, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin (12/3).

TABANAN, NusaBali
Namun dari peninjauan tersebut Satpol PP dan instansi terkait belum bisa memastikan tanah yang diduga diserobot. Karena terdapat loloan (daerah pertemuan sungai dengan laut) di sekitar tanah yang diduga diserobot. Hal itu membuat pengecekan belum jelas dan membingungkan. Oleh karena itu diputuskan oleh Satpol PP, pihaknya akan turun kembali bersama Badan Pertanahan Nasional (BPN).

Kepala Satpol PP Tabanan I Wayan Sarba, mengungkapkan pihaknya turun ke lapangan berdasarkan laporan dari Dinas Pariwisata Tabanan. Disebutkan tanah pemda yang ada di sekitaran Pantai Nyanyi termasuk Banjar Batugaing, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, disinyalir diserobot oleh I NEW. “Terkait laporan tersebut kami selaku Satpol PP turun bersama Dinas Pariwisata dan Bakeuda (Badan Keuangan Daerah) Tabanan,” ujarnya.

Hasil dari pengecekan tersebut, Sarba belum bisa memastikan bahwa tanah milik pemda diserobot. Karena dari sertifikat pemda yang dibawa jika ditarik garisnya ke barat masih belum sinkron dengan kondisi di lapangan. Bahkan juga terdapat loloan di sekitaran tanah yang diduga diserobot.

“Nah jadi ini belum jelas, semua di lapangan tadi bingung, belum berani putuskan,” tandas Sarba.  Atas kondisi tersebut pihaknya akan berkoordinasi kembali. Dan akan melakukan pengecekan kembali dengan mendatangkan BPN supaya titik jelas yang mana tanah pemkab dan yang mana tanah milik NEW. “Di lapangan kan masih juga saling klaim, antara pihak pak NEW dan pihak pemda. Dari pihak pak NEW mengaku membangun di atas tanah milik leluhurnya,” tutur Sarba.

Menurut Sarba, tanah pemkab yang ada di areal tersebut luasnya sekitar 1,5 hektare lebih, dan yang diduga diserebot sekitar 2 sampai 3 are. Memang di lapangan di atas tanah yang diduga diserobot itu sudah dibangun pondasi untuk membuat Palinggih Ratu Kidul (Pengayengan). “Menurut orang-orangnya pak NEW di lapangan akan dibuat Pengayengan, dan memang sudah ada pondasi,” kata Sarba.

Sarba menyatakan pihaknya akan melaporkan hal ini ke pimpinan. Dan jika memang nanti penyerobotan itu benar tentu akan dilakukan penertiban. “Yang jelas di lapangan aktivitas pembangunan sudah dihentikan dulu, sudah bersih di lapangan sudah kondusif. Ini akan dikoordinasikan kembali,” tegas Sarba.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, NEW belum bisa berkomentar banyak. Dia menyatakan tidak ada penyerobotan tanah. Letak pondasi yang dibangun diperuntukkan membuat palinggih Kanjeng Ratu dan Dalem Segara adalah tanah milik leluhurnya. “Jelas itu milik kami, tapal batasnya juga jelas,” ucapnya. *d

Komentar