Gerakan Koperasi Support Suwasta
Gerakan Koperasi di Kabupaten Klungkung mendatangi kediaman Cabup Klungkung, I Nyoman Suwirta di Banjar Siku, Desa Kamasan, Klungkung, Selasa (13/3) pagi.
Datangi Rumah Suwirta Membawa Konsumsi Sendiri
SEMARAPURA, NusaBali
Mereka datang untuk memberikan support secara sukarela kepada Suwirta dan pasangannya I Made Kasta (Suwasta) dalam menghadapi perhelatan Pilkada Klungkung 2018.
Uniknya lagi saat datang dengan jumlah sekitar 200 orang, mereka membawa konsumsi sendiri, berupa snack dan nasi. Mereka bahkan membersihkan sendiri sisa sampah konsumsi tersebut. Pantauan NusaBali, dalam pertemuan tersebut Nyoman Suwirta didampingi pasangannya Cawabup I Made Kasta berdialog seputar koperasi, termasuk program dan sistem inovatif dalam koperasi yang sudah dilakukan selama ini.
“Mereka dengan saya kebetulan dari dulu sudah tahu bagaimana komitmen saya di bidang ekonomi kerakyatan, tetapi untuk menjalankan ekonomi kerakyatan itu berdasarkan prinsip yang sesuangguhnya itu tidak mudah,” ujar Suwirta, ditemui usai diskusi tersebut.
Saat berdiskusi dengan Gerakan Koperasi tersebut, Suwirta banyak mengisi mereka bagaimana membuat koperasi yang sesungguhnya, bagaimana membuat koperasi untuk mengatasi permasalahan di masyarakat, termasuk menekan inflasi. “Jadi harapan kita minimal yang menjadi anggota menikmati maanfaatnya, dan koperasi tidak hanya berpikir bagaimana mencari untung tapi bagaimana memberikan pelayanan yang baik,” katanya. Oleh karena itu koperasi jangan memberikan bunga yang mahal-mahal, memberikan bunga yang kompetitif tapi koperasi harus mmpu menutupi biaya operasionalnya. Pegawainya juga biar bisa digaji UMK baru dan melebihi dari itu.
“Kemudian kerjasama antar koperasi juga saya sampaikan biar ke depan holding koperasi kita akan buat khusus untuk koperasi retail. Dengan holding ini harapan kita koperasi bisa dihimpun oleh pemerintah dengan sebuah wadah yang disebut holding,” katanya.
Sehingga dengan demikian koperasi tidak jalan sendiri, di bawah naungan pemerintah daerah. Maka diharapkan koperasi bisa belanja bersama-sama untuk memotong jalur distribusi yang mana harus melalui pabrik sampai terakhir di koperasi melalui supplier. “Kita bisa potong di suppliernya, kita bisa langsung ke pabriknya sehiggga harga bisa lebih murah. Tinggal sekarang komitmen kita keseriusan kita mengelola konsep ini,” katanya. *wan
SEMARAPURA, NusaBali
Mereka datang untuk memberikan support secara sukarela kepada Suwirta dan pasangannya I Made Kasta (Suwasta) dalam menghadapi perhelatan Pilkada Klungkung 2018.
Uniknya lagi saat datang dengan jumlah sekitar 200 orang, mereka membawa konsumsi sendiri, berupa snack dan nasi. Mereka bahkan membersihkan sendiri sisa sampah konsumsi tersebut. Pantauan NusaBali, dalam pertemuan tersebut Nyoman Suwirta didampingi pasangannya Cawabup I Made Kasta berdialog seputar koperasi, termasuk program dan sistem inovatif dalam koperasi yang sudah dilakukan selama ini.
“Mereka dengan saya kebetulan dari dulu sudah tahu bagaimana komitmen saya di bidang ekonomi kerakyatan, tetapi untuk menjalankan ekonomi kerakyatan itu berdasarkan prinsip yang sesuangguhnya itu tidak mudah,” ujar Suwirta, ditemui usai diskusi tersebut.
Saat berdiskusi dengan Gerakan Koperasi tersebut, Suwirta banyak mengisi mereka bagaimana membuat koperasi yang sesungguhnya, bagaimana membuat koperasi untuk mengatasi permasalahan di masyarakat, termasuk menekan inflasi. “Jadi harapan kita minimal yang menjadi anggota menikmati maanfaatnya, dan koperasi tidak hanya berpikir bagaimana mencari untung tapi bagaimana memberikan pelayanan yang baik,” katanya. Oleh karena itu koperasi jangan memberikan bunga yang mahal-mahal, memberikan bunga yang kompetitif tapi koperasi harus mmpu menutupi biaya operasionalnya. Pegawainya juga biar bisa digaji UMK baru dan melebihi dari itu.
“Kemudian kerjasama antar koperasi juga saya sampaikan biar ke depan holding koperasi kita akan buat khusus untuk koperasi retail. Dengan holding ini harapan kita koperasi bisa dihimpun oleh pemerintah dengan sebuah wadah yang disebut holding,” katanya.
Sehingga dengan demikian koperasi tidak jalan sendiri, di bawah naungan pemerintah daerah. Maka diharapkan koperasi bisa belanja bersama-sama untuk memotong jalur distribusi yang mana harus melalui pabrik sampai terakhir di koperasi melalui supplier. “Kita bisa potong di suppliernya, kita bisa langsung ke pabriknya sehiggga harga bisa lebih murah. Tinggal sekarang komitmen kita keseriusan kita mengelola konsep ini,” katanya. *wan
Komentar