Bruno Mars Dituding Manfaatkan Musik Kulit Hitam
Penyanyi Bruno Mars 'tersandung' masalah perdebatan budaya.
JAKARTA, NusaBali
Seorang aktivis menyerangnya dengan tudingan mencari keuntungan dari musik kulit hitam, padahal ia bukan termasuk mereka.Pelantun 24K Magic itu memang tidak benar-benar seorang kulit hitam. Ibunya merupakan seorang Filipina sementara ayahnya adalah Yahudi dari Puerto Rico. Namun, musiknya merupakan gabungan funk, soul, R&B, reggae dan hip hop. Musik-musik itu, secara historis dan tradisional berkaitan erat dengan Afrika-Amerika dan budaya mereka.
Bruno lantas dituding 'cultural appropriation,' yang menurut kamus Cambridge seperti dikutip cnnindonesia, merupakan tindakan memanfaatkan sesuatu dari kultur yang bukan miliknya sendiri, terutama tanpa menunjukkan bahwa dirinya memahami dan menghormati budaya itu.Adalah Seren Sensei, aktivis dan penulis yang menuding Bruno dengan sebutan itu.
"Bruno Mars 100 persen penyinggung budaya. Dia sama sekali bukan kulit hitam, dan dia memainkan ambiguitas rasialnya kepada lintas genre," katanya dalam sebuah cuplikan video untuk The Grapevine.
Itu merupakan seri situs web yang fokus pada isu Afrika-Amerika.Sensei melanjutkan, Bruno mengambil karya yang sudah ada sebelumnya dan memanfaatkannya.
"Dia tidak membuatnya, dia tidak menambahinya, dia tidak membuatnya jadi lebih baik. Dia penyanyi karaoke, dia penyanyi di pernikahan, dia orang yang Anda pekerjakan untuk menyanyikan ulang lagu Michael Jackson dan Prince. Tapi malah Bruno Mars punya Album of the Year Grammy dan Prince tidak pernah memenangi Album of the Year Grammy," tuturnya.Pernyataan itu didukung banyak pengguna Twitter.
Namun tidak sedikit pula yang membela Bruno. Salah satunya penyanyi R&B Charlie Wilson, salah satu musisi kulit hitam yang dituding Bruno melakukan plagiarisme. Wilson justru memuji Bruno di Twitter dan menyebutnya menolong para musisi kulit hitam.
Menurutnya, Bruno sukses "membawa kembali suara New Jack atau R&B klasik ke khalayak luas ketika itu sudah mati ditinggalkan bertahun-tahun lalu dan susah bagi para seniman untuk mengangkatkan kembali ke radar musik mainstream." Ia juga memuji 24K Magic. Bruno sendiri pernah menyebut bahwa dirinya terinspirasi banyak musisi kulit hitam.
"Saya anak yang tumbuh di era '90-an. Musik pop berakar kuat pada R&B dari Whitney, Diddy, Dr. Dre, Boyz II Men, Aaliyah, TLC, Babyface, New Edition, Michael, dan masih banyak lagi. Saya tidak akan ada di sini jika bukan karena mereka yang menginspirasi saya," katanya. *
Bruno lantas dituding 'cultural appropriation,' yang menurut kamus Cambridge seperti dikutip cnnindonesia, merupakan tindakan memanfaatkan sesuatu dari kultur yang bukan miliknya sendiri, terutama tanpa menunjukkan bahwa dirinya memahami dan menghormati budaya itu.Adalah Seren Sensei, aktivis dan penulis yang menuding Bruno dengan sebutan itu.
"Bruno Mars 100 persen penyinggung budaya. Dia sama sekali bukan kulit hitam, dan dia memainkan ambiguitas rasialnya kepada lintas genre," katanya dalam sebuah cuplikan video untuk The Grapevine.
Itu merupakan seri situs web yang fokus pada isu Afrika-Amerika.Sensei melanjutkan, Bruno mengambil karya yang sudah ada sebelumnya dan memanfaatkannya.
"Dia tidak membuatnya, dia tidak menambahinya, dia tidak membuatnya jadi lebih baik. Dia penyanyi karaoke, dia penyanyi di pernikahan, dia orang yang Anda pekerjakan untuk menyanyikan ulang lagu Michael Jackson dan Prince. Tapi malah Bruno Mars punya Album of the Year Grammy dan Prince tidak pernah memenangi Album of the Year Grammy," tuturnya.Pernyataan itu didukung banyak pengguna Twitter.
Namun tidak sedikit pula yang membela Bruno. Salah satunya penyanyi R&B Charlie Wilson, salah satu musisi kulit hitam yang dituding Bruno melakukan plagiarisme. Wilson justru memuji Bruno di Twitter dan menyebutnya menolong para musisi kulit hitam.
Menurutnya, Bruno sukses "membawa kembali suara New Jack atau R&B klasik ke khalayak luas ketika itu sudah mati ditinggalkan bertahun-tahun lalu dan susah bagi para seniman untuk mengangkatkan kembali ke radar musik mainstream." Ia juga memuji 24K Magic. Bruno sendiri pernah menyebut bahwa dirinya terinspirasi banyak musisi kulit hitam.
"Saya anak yang tumbuh di era '90-an. Musik pop berakar kuat pada R&B dari Whitney, Diddy, Dr. Dre, Boyz II Men, Aaliyah, TLC, Babyface, New Edition, Michael, dan masih banyak lagi. Saya tidak akan ada di sini jika bukan karena mereka yang menginspirasi saya," katanya. *
1
Komentar