10 Pedansa Bali Beradu di Malaysia
IODI pastikan 10 pedansa Bali pemegang tiket PON diterjunkan di ajang ASEAN Championship di Malaysia. Meski dijadikan ajang uji coba, namun persaingan dipastikan amat ketat.
DENPASAR, NusaBali
Pengprov Ikatan Olahraga Dancersport Indonesia (IODI) Bali akan mengirim atlet dansa yang telah mengantongi tiket Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat, ke ajang ASEAN Championship di Malaysia, 11-14 Maret mendatang. Kejuaraan ini mempertandingkan dua kategori pre amateur racing star, dan free for all.
Ketua Umum IODI Bali, Ni Made Suparmi, Selasa (16/2) mengatakan, kejuaraan dansa di Malaysia nanti sebagai ajang uji coba pedansanya sebelum berlaga di PON XIX 2016 Jawa Barat, September mendatang. "IODI Bali akan mengirim 10 pedansa putra putri ke ASEAN Championship Malaysia," tegas Suparmi, sembari menyebut tidak mematok target apa-apa. Hanya saja, pihaknya akan memberikan yang terbaik buat Bali, karena dalam kejuaraan tersebut persaingan diprediksi ketat.
Dalam lawatannya ke Negeri Jiran tersebut, IODI Bali kemungkinan besar bakal kembali menggunakan dana swadaya untuk keberangkatannya seluruah atletnya. Swadaya itu dilakukan dari orang tua atlet maupun dari donator. Mengingat saat kejuaraan di Lombok sebelumnya, IODI juga menggunakan dana swadaya dari orang tua atlet serta bantuan dari donator. "Kalau kami lebih sering menggunakan dana pribadi untuk kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan," tegasnya. Namun, Suparmi berharap, mudah-mudahan nanti dalam perjalannya KONI Bali, bisa membantu dana untuk keberangkatan atlet dansa mengikuti kejuaraan selanjutnya. "Kami tahu sekarang ini KONI masih fokus persiapan PON, akan tetapi kami harap KONI mau membantu karena bantuan dari KONI akan meringankan beban kami," tutur Suparmi.
Ketika disinggung kenapa mesti ke luar negeri, Suparmi mengaku ingin memberikan kesempatan kepada atlet-atlet junior untuk mencari pengalaman bertanding di luar daerah. "Atlet junior harus diberikan kesempatan mengikuti kejuaraan. Jika kesempatan saja tidak ada, bagaimana mau menambah jam terbang. Bagi atlet, pengalaman itu penting untuk kematangan menuju prestasi," beber Suparmi.
Jika dari sisi anggaran mentok, lanjutnya, pihaknya optimis dari orang tua atlet dan donatur akan kembali membantu IODI Bali. "Sistem kekeluargaan kami masih bagus di internal, sehingga sama-sama mengerti untuk memajukan olahraga dansa di Bali," jelas Suparmi.dek
Komentar