Raibnya Uang Nasabah BRI
Jumlah Korban dan Kerugian Masih Didata
KEDIRI, NusaBali
Jumlah nasabah yang menjadi korban dan nilai kerugian akibat dugaan kejahatan skimming yang terjadi d Bank Rakyat Indonesia (BRI) area Cabang Kediri, Jawa Timur, hingga kini belum diketahui.
"Mohon maaf saya belum bisa matur (sebut) angka," ujar Sumarsono, asisten Manager Operasional Bank BRI Cabang Kediri saat dikonfirmasi, Selasa (13/3).
Sumarsono mengatakan, hingga kini manajamen BRI unit yang menjadi korban transaksi misterius itu masih belum memberikan laporan terkait jumlah kerugian kepada BRI cabang.
Saat ini, para petugas yang di lapangan masih fokus pada penanganan terhadap pengaduan para nasabahnya. Untuk penyelesaian masalah ini, dia meminta nasabah untuk tidak panik karena mekanisme penyelesaian tengah berproses.
Kebijakan-kebijakan juga diambil, misalnya, dengan mengajukan prioritas penanganan di tingkat pusat agar masalah ini cepat selesai. "Yang di Kediri ini agar menjadi prioritas penanganan," ujarnya seperti dilansir kompas.
Begitu juga dengan target penyelesaian masalah, pihaknya belum bisa memastikan karena menunggu tuntasnya pengaduan dari nasabah. Hanya saja, mengacu pada prosedur penyelesaian pengaduan adalah 14 hari.
Terhadap nasabah yang sudah menjadi korban, pihak bank akan melakukan pemblokiran rekening lalu diberlakukan pendataan dan penelitian lanjutan agar nantinya uang yang hilang itu bisa diganti melalui mekanisme yang ada. Nasabah lainnya yang tidak menjadi korban diimbau untuk sering mengganti nomor PIN kartu ATM dan tidak dengan mudah memberikan informasi rekening kepada sembarangan orang.
Lalu bagaimana jika ada pihak yang memanfaatkan kondisi ini dengan mengaku turut kehilangan uang? Asisten Manajer Operasional BRI Cabang Kediri Soemarsono mengatakan, hal itu akan secara mudah terbaca oleh sistem yang dimiliki.
Sebelumnya diberitakan, 3 kantor unit bank BRI di wilayah Kediri bagian selatan menjadi korban kejahatan yang diduga skimming. Ke tiga unit itu adalah BRI Unit Ngadiluwih, BRI Unit Purwokerto, serta BRI Unit Kandat.
Banyak dari nasabah di tiga unit BRI itu kehilangan uang tabungannya. Kisaran uang yang hilang antara Rp 500.000, Rp 4 juta, hingga Rp 10 juta. Rata-rata uang mereka hilang setelah menerima pesan singkat berisi transaksi debet melalui ponselnya.
Pesan pendek itu masuk ke ponsel mereka pada saat hari libur, yaitu Minggu. Hal ini cukup membuat kaget nasabah karena mereka mengaku tidak sedang menggunakan transaksi itu. Akibat peristiwa itu, banyak nasabah yang mendatangi tiga bank itu, Senin (12/3), untuk mengklarifikasi transaksi itu. Kondisi ini membuat aparat kepolisian diterjunkan untuk mengantisipasi keamanan.
Pihak BRI menduga transaksi itu akibat ulah dari skimming dan aliran uang nasabah mengalir ke luar negeri. Di tingkat BRI pusat, juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.*
"Mohon maaf saya belum bisa matur (sebut) angka," ujar Sumarsono, asisten Manager Operasional Bank BRI Cabang Kediri saat dikonfirmasi, Selasa (13/3).
Sumarsono mengatakan, hingga kini manajamen BRI unit yang menjadi korban transaksi misterius itu masih belum memberikan laporan terkait jumlah kerugian kepada BRI cabang.
Saat ini, para petugas yang di lapangan masih fokus pada penanganan terhadap pengaduan para nasabahnya. Untuk penyelesaian masalah ini, dia meminta nasabah untuk tidak panik karena mekanisme penyelesaian tengah berproses.
Kebijakan-kebijakan juga diambil, misalnya, dengan mengajukan prioritas penanganan di tingkat pusat agar masalah ini cepat selesai. "Yang di Kediri ini agar menjadi prioritas penanganan," ujarnya seperti dilansir kompas.
Begitu juga dengan target penyelesaian masalah, pihaknya belum bisa memastikan karena menunggu tuntasnya pengaduan dari nasabah. Hanya saja, mengacu pada prosedur penyelesaian pengaduan adalah 14 hari.
Terhadap nasabah yang sudah menjadi korban, pihak bank akan melakukan pemblokiran rekening lalu diberlakukan pendataan dan penelitian lanjutan agar nantinya uang yang hilang itu bisa diganti melalui mekanisme yang ada. Nasabah lainnya yang tidak menjadi korban diimbau untuk sering mengganti nomor PIN kartu ATM dan tidak dengan mudah memberikan informasi rekening kepada sembarangan orang.
Lalu bagaimana jika ada pihak yang memanfaatkan kondisi ini dengan mengaku turut kehilangan uang? Asisten Manajer Operasional BRI Cabang Kediri Soemarsono mengatakan, hal itu akan secara mudah terbaca oleh sistem yang dimiliki.
Sebelumnya diberitakan, 3 kantor unit bank BRI di wilayah Kediri bagian selatan menjadi korban kejahatan yang diduga skimming. Ke tiga unit itu adalah BRI Unit Ngadiluwih, BRI Unit Purwokerto, serta BRI Unit Kandat.
Banyak dari nasabah di tiga unit BRI itu kehilangan uang tabungannya. Kisaran uang yang hilang antara Rp 500.000, Rp 4 juta, hingga Rp 10 juta. Rata-rata uang mereka hilang setelah menerima pesan singkat berisi transaksi debet melalui ponselnya.
Pesan pendek itu masuk ke ponsel mereka pada saat hari libur, yaitu Minggu. Hal ini cukup membuat kaget nasabah karena mereka mengaku tidak sedang menggunakan transaksi itu. Akibat peristiwa itu, banyak nasabah yang mendatangi tiga bank itu, Senin (12/3), untuk mengklarifikasi transaksi itu. Kondisi ini membuat aparat kepolisian diterjunkan untuk mengantisipasi keamanan.
Pihak BRI menduga transaksi itu akibat ulah dari skimming dan aliran uang nasabah mengalir ke luar negeri. Di tingkat BRI pusat, juga sudah berkoordinasi dengan kepolisian untuk penanganan lebih lanjut.*
Komentar