nusabali

Melasti di Tanah Lot Sihir Wisatawan

  • www.nusabali.com-melasti-di-tanah-lot-sihir-wisatawan

Prosesi upacara melasti serangkian Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1940 di Pantai Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan pada Wraspati Wage Watugunung, Kamis (15/3), menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

TABANAN, NusaBali
Mereka antusias menyaksikan prosesi melasti yang melibatkan ribuan krama, sejak pagi hingga sore kemarin.Pantauan NusaBali, nyaris tak ada satu pun wisatawan yang tidak mengabadikan prosesi melasti di Pantai Tanah Lot kemarin. Wistawan semua sibuk mengabadikan prosesi di pantai eksotik tersebut dengan kamera ponselnya. Sedangkan krama yang melaksanakan prosesi melasti di Tanah Lot kemarib, berasal dari beberapa desa pakraman di wilaya Tabanan.

Krama Desa Pakraman Tunjuk, Kecamatan Tabanan, misalnya, melasti ke Tanah Lot kemarin pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Sedangkan krama dari Desa Pakraman Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan melaksanakan prosesi melasti ke Tanah Lot kemarin sore pukul 15.00 Wita.

Ribuan krama Desa Pakraman Beraban yang mengikuti prosesi melasti sore kemarin berasal dari 15 banjar adat. Mereka berjalan kaki dari Pura Bale Agung, Desa Pakraman Beraban. Di Pura Bale Agung inilah seluruh pratima (benda sakral) dari semua pura yang ada berkumpul dulu, sebelum bergerak menuju Tanah Lot.

Data yang dihimpun NusaBali, ada 44 pura di wewidangan (wilayah) Desa Pakraman Beraban yang pratimanya kapunut untuk prosesi melasti ke Pantai Tanah Lot. Karena iring-iringan krama yang melasti sore itu cukup panjang, arus lalulintas dari Pura Bale Agung Desa Pakraman Beraban menuju Tanah Lot ke arah selatan sempat ditutup total.

Karena penutupan arus lalulintas tersebut, pengunjung yang berada di objek wisata Tanah Lot belum bisa meninggalkan lokasi. Begitu pula sebaliknya, pengunjung yang hendak masuk ke DTW Tanah Lot pun harus menunggi sampai pamedek (umat yang ikut melasti) tiba di Pantai Tanah Lot.

Manajer DTW Tanah Lot, I  Ketut Toya Adnyana, mengatakan pihaknya sejak awal sudah mengantisipasi pengunjung dan arus lalulintas terkait prosesi pemelastian serangkaian Nyepi Tahun Baru Saka 1940 ini. “Kami telah menginformasikan sebelumnya lewat imbauan tentang prosesi melasti ini," jelas Toya Adnyana, Kamis kemarin.

Menurut Toya Adnyana, wisatawan yang ingin menyaksikan langsung prosesi melasti di Tanah Lot pasti akan standby di lokasi. Sebaliknya, wisatawan yang mungkin dikejar waktu, pasti meninggalkan kawasan Tanah Lot lebih awal. “Untuk pengaturan arus lalulintas juga sudah kami antisipasi sebelumnya dengan pihak kepolisian, pecalang desa pekraman, dan security, agar prosesi melasti bisa berjalan dengan lancar," terang Toya Adnyana. *d

Komentar