nusabali

Sayangilah Alat Reproduksimu Dalam Pengendalian Kanker Mulut Rahim

  • www.nusabali.com-sayangilah-alat-reproduksimu-dalam-pengendalian-kanker-mulut-rahim

Seorang wanita merupakan mahluk yang di ciptakan oleh Tuhan dengan segala masalah yang ditimbulkan melebihi seorang pria. Wanita harus hamil, melahirkan, merawat anak dan keluarga bahkan ada yang juga mencari nafkah.

Oleh karena itu di butuhkan perhatian yang besar terhadap kaum wanita didalam menjaga kelanjutan hidupnya dengan perhatian yang besar terhadap kesehatan tubuhnya terutama alat reproduksinya. 

Begitu tingginya angka keganasan mulut/leher rahim (kanker serviks) memberikan sinyal begitu pentingnya pemeriksaan awal atau dini dalam menghindari terjadinya keganasan mulut/leher rahim. Kejadian kanker mulut/leher rahim seperti fenomena gunung es, banyak yang datang ke rumah sakit dengan stadium akhir sehingga sulit dalam memberikan pengobatan. Kanker serviks dapat dikendalikan  dengan pencegahan primer dan sekunder, deteksi dini, dan kuratif (pengobatan). Pencegahan primer yaitu dengan menjaga perilaku seksual dengan germas (gerakan masyarakat hidup sehat), yaitu makan seimbang, olah raga teratur, dan pola seks  yang sehat. 

Karena penyebabnya virus dan ditularkan lewat kontak seksual jangan sampai terinfeksi sehingga diperlukan kesadaran akan safe sex tidak berganti ganti pasangan atau hidup setia, menggunakan kondom jika berhubungan seks beresiko. Meski demikian, ada sebagian kecil antara 5-10% penularan tidak melalui kontak seksual tapi melalui jari tangan, alat bantu seksual dan handuk. Pencegahan primer yang dapat dilakukan lagi dengan pemberian vaksin sebanyak 3x (0,  bulan1 atau ke 2, bulan ke 6) bisa di mulai pada anak yang sudah berusia 9 tahun. Selain pencegahan primer dan sekunder  dalam pengendalian kanker serviks dapat dilakukan dengan deteksi dini dengan pap-smear dan test IVA (test dengan menggunakan asam cuka). Pap Smear (papnicolau smear) adalah pemeriksaan sel-sel lepas dari permukaan leher rahim untuk menemukan kanker mulut rahim secara dini.

Cara pemeriksaan ini pertama kali ditemukan oleh George N. Papnicolau pada tahun 1970, tetapi baru populer di Indonesia sejak tahun 1982. Pemeriksaan ini sederhana, mudah dikerjakan, dan tidak menimbulkan rasa nyeri.

Mengapa wanita perlu pemeriksaan Pap-Smear ?

Di dunia, kanker terbanyak yang menyerang wanita adalah kanker payudara, dan kanker leher rahim. Di Indonesia, kanker leher rahim menduduki peringkat pertama di Indonesia tiap tahun 500.000 terdiagnosa, 270.000 meninggal. Awalnya, kanker leher rahim, tidak menimbulkan gejala atau kelainan yang jelas. Seringkali penderita baru berobat setelah penyakit dalam tahap lanjut, sehingga kecil kemungkinan untuk disembuhkan, seringkali malah berakibat fatal.

Dengan pemeriksaan Pap Smear secara teratur pada interval waktu tertentu, perubahan awal sel menjadi ganas dapat diketahui sedini mungkin sehingga dapat diambil tindakan cepat dan tepat untuk mencapai kesembuhan.

Bagaimana Pap Smear dilakukan ?

Petugas laboraturium atau dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke liang senggama untuk merentang dindingnya, sehingga leher rahim terlihat jelas. Kemudian sel permukaan leher rahim diambil dengan memakai spatula atau sikat. Contoh sel yang menempel lalu dioleskan pada kaca yang selanjutnya direndam dalam alkohol, lalu dipulas dengan teknik tertentu, dan diperiksa dibawah mikroskop oleh dokter ahli patologi.

Kapan dan siapa yang perlu pemeriksaan Pap Smear ? Wanita yang sudah melakukan hubungan seksual dan berusia lebih dari 18 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan ini tiap tahun. Atau bila hasil pemeriksaan normal, boleh dilakukan 2- 3 tahun sekali sesuai dengan petunjuk dokter.

Berikut wanita yang memiliki resiko kanker rahim :
1. Pengidap virus HIV
2. Perokok berat
3. Kawin muda
4. Memiliki banyak anak
5. Sering berganti pasangan seksual

Untuk wanita diatas, sebaiknya menjalani pemeriksaan pap smear setahun sekali (minimal 6 bln sekali. Saat terbaik untuk pengambilan bahan pemeriksaan adalah hari ke-10 sampai ke-14 setelah haid. Sebelum pemeriksaan pap smear, tidak diperkenankan meminum obat ataupun alat kontrasepsi yang dimasukkan ke liang senggama.

Tips untuk mengendalikan kanker leher rahim :
1. Lakukan pencegahan primer dan sekunder dengan germas dan vaksin kanker mulut rahim/serviks.
2. Lakukan deteksi dini kanker mulut rahim dengan papsmear dan test IVA
3. Menjauhkan diri dari faktor resiko kanker leher rahim :
    - kawin muda
    - banyak anak
    - berganti-ganti mitra seks
    - merokok
4. Segera konsultasi dengan dokter jika ditemukan tanda tanda mencurigakan, yaitu :
    - keputihan dan pengeluaran cairan berbau dari vagina
    - pendarahan setelah senggama
    - pendarahan diluar masa haid
    - pendarahan setelah mati haid (menopause).

Bila semua ini dilakukan dengan baik dan tentunya dengan doa dan usaha yakinlah bahwa kualitas hidup seorang wanita akan tetap baik serta angka terjadinya keganasan mulut/leher rahim tidak lagi meningkat dengan tajam.Sayangilah alat reproduksimu.

WKDS KEMENKES RI RSUD PATUT PATUH PATJU LOMBOK BARAT / DOSEN TETAP STIKES YARSI MATARAM


*. Tulisan dalam kategori OPINI adalah tulisan warga Net. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Komentar