Sampah Mencapai 122 Meter Kubik
Volume sampah usai perayaan Nyepi Tahun Baru Saka 1940 membludak. Meski petugas sudah lembur hingga tengah malam, pembersihan sampah dilanjutkan lagi setelah Nyepi, Minggu (18/3).
Pasca Pangerupukan
SINGARAJA, NusaBali
Data Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng mencatat, volume sampah yang diangkut sejak Pangerupukan/Pacaruan hingga setelah perayaan Nyepi mencapai 122 meter kubik. Volume sampah ini naik dibanding volume sampah pada hari biasanya sekitar 60 meter kubik. Kenaikan volume sampah yang terjadi sehari menjelang Nyepi dan setelah Nyepi didominasi oleh sarana upacara Pacaruan.
Kepala DLH Kabupaten Buleleng Nyoman Genep mengaku, pada malam Pangerupukan/Pacaruan, Jumat (16/3), pihaknya menurunkan sedikitnya 76 petugas kebersihan, dengan jumlah armada, masing-masing 12 unit truk, 3 unit pickup, dan tiga sepeda motor gerobak untuk membersihkan sampah usai Pangerupukan. “Malam itu kita mampu angkut sampah sampai 90 truk. Kita bekerja sampai tengah malam,” terangnya.
Masih kata Genep, pembersihan dilanjutkan Minggu pagi, karena saat Pangerupukan belum semua sampah mampu diangkut. Dalam pembersihan ini, jumlah petugas dan armada yang dikerahkan juga sama dengan pembersihan sampah pada malam Pangrupukan. “Catatan terakhir, volume sampah yang kita angkut itu sebanyak 122 meter kubik. Hampir semperempatnya itu merupakan bekas sarana upacara Pacaruan. Jumlah ini naik dibanding hari biasanya,” kata Birokrat asal Desa Panji, Kecamatan Sukasada ini.
Genep mengaku, pembersihan sampah perayaan Nyepi telah diantisipasi sebelumnya. Karena, volume sampah saat perayaan Nyepi itu dipastikan akan naik, apalagi saat Pangerupukan/Pacaruan. Sehingga sebelum Pangerupukan tersebut, pihaknya sudah menyiapkan personel untuk bersiap bertugas pada malam Pagerupukan. *k19
Komentar