Jepang Raih Gelar Ganda Campuran
Pasangan ganda campuran Jepang, Yuta Watanabe/Arisa Higashino keluar sebagai juara All England Terbuka 2018.
BIRMINGHAM, NusaBali
Di final, mereka mengalahkan wakil China, Zheng Siwei/Huang Yaqiong, 15-21, 22-20, 21-16, di Arena Birmingham, Inggris, Minggu (18/3).Dengan kemenangan ini, Watanabe/Higashino menjadi ganda campuran pertama Jepang yang meraih gelar juara All England sejak turnamen ini digulirkan pada 1899.
Di laga itu sempat dihentikan sementara untuk membetulkan letak karpet saat Watanabe/Higashino memimpin 18-13. Setelah itu, permainan Watanabe/Higashino yang cepat agresif mengantar mereka meraih gelar All England 2018.
Pasangan Watanabe/Higashino menjadi satu-satunya wakil non-unggulan yang tampil pada final gelaran World Tour Super 1000 tersebut. Pertemuan keduanya bukan kali pertama. Sebelumnya mereka pernah bertemu pada 32 besar Indonesia Masters 2018, yang dimenangi ganda China.
Namun sukses Watanabe/Higashino gagal diikuti pemain tunggal putri Jepang Akane Yamaguchi, yang dikalahkan pemain China Taipe (Taiwan) Tai Tzu Ying 22-20, 21-13.
Tai Tzu Ying sukses mencapai babak final setelah menang atas wakil China, Chen Yufei, 21-15, 20-22, 21-13, pada laga semifinal, Sabtu (17/3/2018). Sedangkan Akane Yamaguchi menundukkan wakil India, Pusarla Venkata Sindhu, 19-21, 21-19, 21-18.
Sementara itu, laga final nomor ganda putra, pasangan unggulan kesatu dari Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melawan musuh bebuyutan sekaligus pasangan unggulan kedua asal Denmark, Mathias Boe/Cartsen Mogensen, menjadi partai terakhir. Hingga berita ini diturunkan laga tersebut belum dimulai. Juga tunggal putra belum berakhir dan ganda putri juga belum dimulai.
Marcus/Kevin mendapatkan tiket final setelah menang atas wakil Denmark lainnya, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, 21-11, 21-19. Sedangkan Boe/Mogensen menang 21-17, 21-17 atas pasangan ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.*
Di laga itu sempat dihentikan sementara untuk membetulkan letak karpet saat Watanabe/Higashino memimpin 18-13. Setelah itu, permainan Watanabe/Higashino yang cepat agresif mengantar mereka meraih gelar All England 2018.
Pasangan Watanabe/Higashino menjadi satu-satunya wakil non-unggulan yang tampil pada final gelaran World Tour Super 1000 tersebut. Pertemuan keduanya bukan kali pertama. Sebelumnya mereka pernah bertemu pada 32 besar Indonesia Masters 2018, yang dimenangi ganda China.
Namun sukses Watanabe/Higashino gagal diikuti pemain tunggal putri Jepang Akane Yamaguchi, yang dikalahkan pemain China Taipe (Taiwan) Tai Tzu Ying 22-20, 21-13.
Tai Tzu Ying sukses mencapai babak final setelah menang atas wakil China, Chen Yufei, 21-15, 20-22, 21-13, pada laga semifinal, Sabtu (17/3/2018). Sedangkan Akane Yamaguchi menundukkan wakil India, Pusarla Venkata Sindhu, 19-21, 21-19, 21-18.
Sementara itu, laga final nomor ganda putra, pasangan unggulan kesatu dari Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo melawan musuh bebuyutan sekaligus pasangan unggulan kedua asal Denmark, Mathias Boe/Cartsen Mogensen, menjadi partai terakhir. Hingga berita ini diturunkan laga tersebut belum dimulai. Juga tunggal putra belum berakhir dan ganda putri juga belum dimulai.
Marcus/Kevin mendapatkan tiket final setelah menang atas wakil Denmark lainnya, Mads Conrad-Petersen/Mads Pieler Kolding, 21-11, 21-19. Sedangkan Boe/Mogensen menang 21-17, 21-17 atas pasangan ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.*
1
Komentar