nusabali

Pemuda Sumba Bentrok, Empat Luka-Luka

  • www.nusabali.com-pemuda-sumba-bentrok-empat-luka-luka

“Sumber masalahnya si Danil Kaka dan rekan-rekannya yang diduga mabuk dan melempari lokasi. Ya, ujung-ujungnya mereka menyerang dan menganiaya 4 orang korban ini,”

Mabuk Tuak, Sempat Saling Lempar Batu

DENPASAR, NusaBali
Insiden keributan terjadi di sebuah kos-kosan yang terletak di Jalan Taman Ambengan, Gang Subur, Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Senin (19/3) sekitar pukul 01.00 Wita. Dimana, dua kelompok pemuda pendatang asal Sumba, Nusa Tenggara Timur terlibat dalam keributan. Akibatnya, empat orang harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.

Empat orang yang menderita luka dan dirawat di RS Udayana, Jimbaran, Kuta Selatam masing-masing bernama Lukas Jamak. 18, Melkianus Malo Lende, 32, Frans Gono Ate, 38 dan Lambertus Adipapa, 36. Keempat korban dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka pada terbuka pada pelipis, luka lebam pada wajah, mengeluarkan darah pada hidung dan bentol pada kepala. Meski sempat mendapatkan penanganan medis, ke empat pria tersebut sudah dirapatkan ke Mapolsek Kuta Selatan untuk dilakukan introgas ihwal kejadian. Pun dilokasi kejadian sudah disisir oleh petugas untuk mencari bukti berupa batu bata, kayu dan juga benda keras lainnya yang diduga digunakan oleh para pelaku.

Informasi yang berhasil dihimpun dilapangan, hasil introgas terhadap empat orang korban pengeroyokan ini terungkap jika salah satu terduga pelaku bernama Danil Kaka mendatangi dan mengedor kos-kosan dari korban Frans Gono Ate. Tidak diketahui secara pasti pemicu terduga pelaku mengedor pintu tersebut. Namun, setelah korban keluar, pelaku malah menganiaya seorang penghuni kos-kosan bernama Melkianus Malo Lende. Tidak hanya itu, rekannya bernama Lukas Jamak juga dipukul menggunakan kayu. Mendapati keributan itu, Frans Gono kemudian bergerak menuju kamar kosan yang menjadi sumber keributan untuk melerai. Tapi, ia justru menjadi korban pemukulan oleh terduga Danil Kaka tersebut. Melihat kejadian itu, korban Lambertus Adipapa mendapati hal yang sama saat hendak menjadi penengah. Korban terakhir ini dipukul tepat pada mulut, dagu dan dahi kiri robek. “Kejadiannya sangat cepat. Yang korban ini ada yang tidak tahu apa-apa, tapi dipukul. Karena niat mereka ini untuk melerai,” bebernya.

Dikonfirmasi prihal pemicu kejadian itu, sumber mengaku berawal dari salah paham antaran terduga pelaku dengan penghuni kos-kosan para korban. Dimana, usai mengelar pesta tuak diseputaran lokasi, terduga pelaku bersama rekannya terlibat saling lempar batu dengan penghuni kos-kosan itu. Aksi tersebut berujung pada pengeledahan dan kamar kosan dan penganiayaan. “Sumber masalahnya si Danil Kaka ini, dia dan rekan-rekannya diduga mabuk dan melempari lokasi. Ya, ujung-ujungnya mereka menyerang dan menganiaya 4 orang korban ini,” bebernya seraya mengatakan aksi itu juga menyebabkan satu mobil yang sedang parkir dilokasi mengalami lecet terkena batu.

Petugas kepolisian dari Sat Reskrim yang menerima laporan keributan itu mendatangi lokasi kejadian dan mengevakuasi korban yang menderita luka. Sementara, terduga pelaku dan rekan-rekannya sudah kabur. Kemudian, usai korban mendapatkan penanganan medis, langsung dibawa ke Polsek Kuta Selatan untuk membuat nomor laporan dengan LP-B/90/III/2018/Bali/Resta Dps/Sek Kutsel, Tgl 19 maret 2018. “Kita juga sudah mengintrogasi mereka dan saat ini masih memburuh para pelaku. Kita sudah sisir kos-kosan para terduga yang ada diseputaran lokasi, tapi, sudah kosong dan para pelaku sudah kabur. Kita masih memburuh mereka dan juga dalang keributan itu,” tutup sumber tadi.

Dikonfirmasi terpisah, Kapolsek Kuta Selatan Kompol I Nengah Patrem membenarkan prihal insiden keributan itu. Menurut dia, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk menangkap dalang aksi. Pun saat ini, anggotanya sedang dilapangan untuk mengorek sejumlah informasi perihal insiden yang menyebabkan empat orang menderita luka itu, “Masih dalam penyelidikan. Keterangan saksi korban dan saksi lainnya sudah kita gali. Kita masih mengejar pelaku,” singkatnya yang engan merinci lebih jauh prihal kronologis insiden itu.*dar

Komentar