35 Hektare Dam Estuari Ditata Ulang
Di kanan dan kiri waduk akan dilakukan perbaikan jalan, dibangun dermaga kecil. Dermaga ini akan digunakan untuk boat-boat pengambil sampah dan untuk maintenance.
MANGUPURA, NusaBali
Balai Wilayah Sungai Bali Penida menata ulang dam estuari di Kuta, Kecamatan Kuta, Badung. Penataan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas air baku PDAM Tirta Mangutama. Selain itu juga untuk mempercantik waduk yang dahulunya dikenal muara Nusa Dua itu.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Danau Situ & Embung, Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Komang Antara, saat dikonfirmasi, Senin (19/3), mengungkapkan penataan itu tidak dilakukan keseluruhan tetapi hanya seluas 35 hektare. Dalam penataan ini juga akan dibangun groundsill (penataan dasar sungai). Penataan pada dasar sungai ini bertujuan untuk mengurangi kecepatan arus sehingga pengendapan (sedimentasi) lumpur akan lebih banyak terjadi di bagian hulu.
Groundsill yang berbentuk bendungan kecil tersebut, nantinya bisa dimanfaatkan untuk pejalan kaki. Sedangkan di tengah-tengah groundsill, akan ada bagian yang bisa dibuka tutup dengan ukuran 10 meter yang bisa dilintasi kapal keruk kecil. Sementara, di kanan dan kiri waduk akan dilakukan perbaikan jalan. Selain itu juga akan dibangun satu dermaga kecil. Dermaga ini nantinya akan digunakan untuk boat-boat pengambil sampah dan juga untuk maintenance.
Sedangkan, untuk menghalau sampah dari kawasan hulu akan dipasangi trash rack (saringan sampah). “Selain lumpur, yang menjadi masalah adalah sampah. Untuk sampah kiriman ke waduk, saat ini mencapai 10 truk per hari. Luas waduk secara keseluruhan yang akan ditata adalah 35 hektare tampungan keseluruhan. Sedangkan untuk lebar sungai rata-rata 20-23 meter. Pengerjaan proyek didanai sepenuhnya dari APBN,” tutur Antara.
Dipaparkannya, proyek yang ditargetkan selesai Desember 2019 ini juga termasuk sistem perkuatan senderan dan bangunan pelengkap lainnya. Saat ini pengerjaannya baru mencapai 2 persen karena sebelumnya masih dalam tahap penyelidikan batimetri dan juga pengukuran yang lainnya. Pengukuran tersebut memang perlu dilakukan pada tahap sebelum pengerjaan.
Selain untuk memperbaiki aliran sungai, pengerukan sedimentasi juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas air baku milik PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung. Dengan demikian, pasokan air baku yang sebelumnya hanya mencapai 300 liter per detik, akan bisa bertambah menjadi 500 liter per detik. Kalau tidak dikeruk, tampungan airnya akibat sedimentasi jadi berkurang.
“Setelah selesai pengukuran, saat ini kami baru mulai melakukan pengerukan sedimentasi. Pengerukan sedimentasi ini memang mendesak, karena tingkat sedimentasi di Waduk Muara Nusa Dua tergolong tinggi mencapai ketebalan 75 cm. Berdasarkan volume, sedimentasi yang akan dikeruk total sekitar 240.000 meter kubik,” ujar Antara. *p
Balai Wilayah Sungai Bali Penida menata ulang dam estuari di Kuta, Kecamatan Kuta, Badung. Penataan ini dilakukan untuk meningkatkan kapasitas air baku PDAM Tirta Mangutama. Selain itu juga untuk mempercantik waduk yang dahulunya dikenal muara Nusa Dua itu.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Danau Situ & Embung, Balai Wilayah Sungai Bali Penida, Komang Antara, saat dikonfirmasi, Senin (19/3), mengungkapkan penataan itu tidak dilakukan keseluruhan tetapi hanya seluas 35 hektare. Dalam penataan ini juga akan dibangun groundsill (penataan dasar sungai). Penataan pada dasar sungai ini bertujuan untuk mengurangi kecepatan arus sehingga pengendapan (sedimentasi) lumpur akan lebih banyak terjadi di bagian hulu.
Groundsill yang berbentuk bendungan kecil tersebut, nantinya bisa dimanfaatkan untuk pejalan kaki. Sedangkan di tengah-tengah groundsill, akan ada bagian yang bisa dibuka tutup dengan ukuran 10 meter yang bisa dilintasi kapal keruk kecil. Sementara, di kanan dan kiri waduk akan dilakukan perbaikan jalan. Selain itu juga akan dibangun satu dermaga kecil. Dermaga ini nantinya akan digunakan untuk boat-boat pengambil sampah dan juga untuk maintenance.
Sedangkan, untuk menghalau sampah dari kawasan hulu akan dipasangi trash rack (saringan sampah). “Selain lumpur, yang menjadi masalah adalah sampah. Untuk sampah kiriman ke waduk, saat ini mencapai 10 truk per hari. Luas waduk secara keseluruhan yang akan ditata adalah 35 hektare tampungan keseluruhan. Sedangkan untuk lebar sungai rata-rata 20-23 meter. Pengerjaan proyek didanai sepenuhnya dari APBN,” tutur Antara.
Dipaparkannya, proyek yang ditargetkan selesai Desember 2019 ini juga termasuk sistem perkuatan senderan dan bangunan pelengkap lainnya. Saat ini pengerjaannya baru mencapai 2 persen karena sebelumnya masih dalam tahap penyelidikan batimetri dan juga pengukuran yang lainnya. Pengukuran tersebut memang perlu dilakukan pada tahap sebelum pengerjaan.
Selain untuk memperbaiki aliran sungai, pengerukan sedimentasi juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas air baku milik PDAM Tirta Mangutama Kabupaten Badung. Dengan demikian, pasokan air baku yang sebelumnya hanya mencapai 300 liter per detik, akan bisa bertambah menjadi 500 liter per detik. Kalau tidak dikeruk, tampungan airnya akibat sedimentasi jadi berkurang.
“Setelah selesai pengukuran, saat ini kami baru mulai melakukan pengerukan sedimentasi. Pengerukan sedimentasi ini memang mendesak, karena tingkat sedimentasi di Waduk Muara Nusa Dua tergolong tinggi mencapai ketebalan 75 cm. Berdasarkan volume, sedimentasi yang akan dikeruk total sekitar 240.000 meter kubik,” ujar Antara. *p
Komentar