Uni Emirat Arab Terbesar Serap Pakaian Bali
Uni Emirat Arab menyerap paling banyak ekspor pakaian jadi bukan rajutan dari Bali yang mencapai 28 persen dari total nilai ekspor mata dagangan tersebut sebesar 8,60 juta dolar AS selama bulan Januari 2018.
DENPASAR, NusaBali
"Aneka jenis busana yang diproduksi secara manual, dikombinasikan dengan manik-manik sehingga menjadi unik dan menarik sangat diminati konsumen mancanegara," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, Senin (19/3).
Ia mengatakan, hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu menyusul diserap pasaran Amerika Serikat 17,35 persen, Australia 9,41 persen, Singapura 6,24 persen, Prancis 7,78 persen, Spanyol 5,29 persen, Hong Kong 4,24 persen dan Jerman 1,77 persen.
Sedangkan 18,91 persen sisanya diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena salah satu hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga di Pulau Dewata itu sangat diminati konsumen luar negeri.
Adi Nugroho menambahkan, Bali mengekspor pakaian jadi tersebut mampu menghasilkan devisa sebesar 8,60 juta dolar AS selama bulan Januari 2018, meningkat 2,49 juta dolar AS atau 40,78 persen dibanding bulan sebelumnya (Desember 2017) yang tercatat 6,11 juta dolar AS.
Demikian juga dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 3,80 juta dolar AS atau 79,30 persen, karena pengapalan aneka jenis pakaian jadi bukan rajutan itu selama bulan Januari 2017 hanya menghasilkan 4,80 juta dolar AS.
Adi Nugroho menambahkan, ekspor pakaian jadi tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 16,17 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 53,24 juta dolar AS selama bulan Januari 2018, meningkat 6,02 juta dolar AS atau 12,76 persen dari bulan Desember 2017 yang tercatat 47,22 juta dolar AS.
Nilai ekspor Bali secara keseluruhan tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 14,11 juta dolar AS atau 36,08 persen, karena ekspor pada Januari 2017 hanya menghasilkan sebesar 39,129 juta dolar AS.
Sementara Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Bagawinata menjelaskan, Bali mengekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) selama tahun 2017 sebanyak 27,50 juta potong senilai 93,70 juta dolar AS.
Dari segi volume menurun 13,15 persen dan perolehan nilai meningkat tipis 0,99 persen karena tahun 2016 mengekspor TPT 31,67 juta unit seharga 92,78 juta dolar AS. Dengan demikian TPT mampu memberikan kontribusi 13,79 persen dari total ekspor Bali selama 2017 yang mencapai 679,59 juta dolar AS, meningkat 105,31 juta dolar AS atau 18,34 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 574,27 juta dolar AS.*ant
"Aneka jenis busana yang diproduksi secara manual, dikombinasikan dengan manik-manik sehingga menjadi unik dan menarik sangat diminati konsumen mancanegara," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho, Senin (19/3).
Ia mengatakan, hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu menyusul diserap pasaran Amerika Serikat 17,35 persen, Australia 9,41 persen, Singapura 6,24 persen, Prancis 7,78 persen, Spanyol 5,29 persen, Hong Kong 4,24 persen dan Jerman 1,77 persen.
Sedangkan 18,91 persen sisanya diserap berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena salah satu hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga di Pulau Dewata itu sangat diminati konsumen luar negeri.
Adi Nugroho menambahkan, Bali mengekspor pakaian jadi tersebut mampu menghasilkan devisa sebesar 8,60 juta dolar AS selama bulan Januari 2018, meningkat 2,49 juta dolar AS atau 40,78 persen dibanding bulan sebelumnya (Desember 2017) yang tercatat 6,11 juta dolar AS.
Demikian juga dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 3,80 juta dolar AS atau 79,30 persen, karena pengapalan aneka jenis pakaian jadi bukan rajutan itu selama bulan Januari 2017 hanya menghasilkan 4,80 juta dolar AS.
Adi Nugroho menambahkan, ekspor pakaian jadi tersebut mampu memberikan kontribusi sebesar 16,17 persen dari total nilai ekspor Bali sebesar 53,24 juta dolar AS selama bulan Januari 2018, meningkat 6,02 juta dolar AS atau 12,76 persen dari bulan Desember 2017 yang tercatat 47,22 juta dolar AS.
Nilai ekspor Bali secara keseluruhan tersebut dibandingkan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya meningkat 14,11 juta dolar AS atau 36,08 persen, karena ekspor pada Januari 2017 hanya menghasilkan sebesar 39,129 juta dolar AS.
Sementara Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali Anak Agung Ngurah Bagawinata menjelaskan, Bali mengekspor tekstil dan produk tekstil (TPT) selama tahun 2017 sebanyak 27,50 juta potong senilai 93,70 juta dolar AS.
Dari segi volume menurun 13,15 persen dan perolehan nilai meningkat tipis 0,99 persen karena tahun 2016 mengekspor TPT 31,67 juta unit seharga 92,78 juta dolar AS. Dengan demikian TPT mampu memberikan kontribusi 13,79 persen dari total ekspor Bali selama 2017 yang mencapai 679,59 juta dolar AS, meningkat 105,31 juta dolar AS atau 18,34 persen dari tahun sebelumnya yang tercatat 574,27 juta dolar AS.*ant
1
Komentar