Polisi Minta Pengawasan ATM Diperketat
Marak kasus skimming, Pelaku incar ATM di tempat terpencil
JAKARTA, NusaBali
Polisi mengungkap beberapa kasus skimming ATM dilakukan Warga Negara Asing (WNA) pada akhir-akhir ini. Polisi meminta perbankan mengawasi ATM-nya dengan cara bekerja sama dengan pihak manajemen gedung jika ATM-nya terletak di ruang publik.
"Polri mendorong agar perbankan lebih aware terhadap cek dan kontrol bergandengan dengan manajemen public area yang lokasinya ditempati ATM. Juga perbankan kami dorong untuk meningkatkan secara teknis security teknis daripada ATM," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/3) seperti dilansir detik.
Ia mengatakan pelaku biasanya mencari ATM yang jarang dikontrol oleh petugas. Ada pula pelaku yang mengincar ATM yang ada di tempat terpencil seperti di waralaba.
"Misalnya waralaba yang ada jangan hanya berorientasi kepada penjualan atau marketnya saja tapi lihat dong kalau ada orang yang lama di situ apalagi mencurigai tegor kan ada satpamnya. juga perbankan-perbankan yang meletakkan ATM-ATM yang ada di situ juga melakukan patroli dong. Kami bertugas domain untuk melakukan Kamtibnas patroli juga tapi kami tidak tahu teknis daripada ATM itu," kata Iqbal.
Ia mengatakan modus skimming telah terjadi pada 2016 lalu, kemudian 2017 tenggelam dan muncul lagi di tahun ini. Menurutnya para pelaku mempelajari sistem keamanan perbankan untuk meretas dan melakukan kejahatan.
Ia mengatakan salah satu tempat paling banyak adanya kejahatan skimming terjadi di tempat wisata. "Ya salah satunya kan (di tempat wisata) pelakunya dari WNA. Jadi tempat yang berpotensi perputaran uang. Tapi di tahun 2016 pelaku yang diungkap itu pelakunya WNI. Artinya pelaku cenderung mencari celah bagaimana teknologi bisa direkayasa mereka terus mempelajari itu. Motifnya ekonomi," kata Iqbal.
Sementara itu Polisi kembali mengungkap pembobolan ATM dengan modus skimming. Pelaku, Baltov Kaloyan Vasilev, yang beraksi di sebuah hotel di Jakarta Pusat ditangkap 3 satpam Bank Mandiri.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menjelaskan awalnya kedua satpam itu melihat gerak-gerik mencurigakan Baltov di dalam ATM di Jalan Juanda, Jakpus. MDS dan ARS lalu menghampiri pelaku skimming tersebut.
"Pada saat tersangka dihampiri oleh security namun berusaha melarikan diri dan membuang suatu dari tangannya ke Kali Ciliwung yang ada di Jalan Juanda, Jakarta Pusat," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (19/3).
Dua orang satpam tersebut langsung mengamankan Baltov yang mencoba melarikan diri. Keduanya pun langsung melaporkan peristiwa itu ke polisi."Tersangka diamankan oleh satpam dan diserahkan kepada anggota," ujar Nico.
Selanjutnya, Tim Resmob Polda Metro Jaya menyisir Kali Ciliwung di Jalan Juanda. Polisi menemukan satu buah ATM yang berwarna biru dan diduga hasil skimming dan satu buah kartu akses ke sebuah hotel di Jakpus."Tim kemudian membawa tersangka ke hotel dan berkoordinasi dengan hotel untuk penggeledahan," terang Nico.
Setelah itu, kata Nico, tim menemukan sejumlah barang bukti terkait kejahatan skimming berupa satu buah laptop, dua buah deep skimmer, kartu yang sudah diisi data nasabah sebanyak 198 buah, uang sebesar Rp 50 juta, dan stiker sebanyak 10 lembar di sebuah hotel. Baltov kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. *
Polisi mengungkap beberapa kasus skimming ATM dilakukan Warga Negara Asing (WNA) pada akhir-akhir ini. Polisi meminta perbankan mengawasi ATM-nya dengan cara bekerja sama dengan pihak manajemen gedung jika ATM-nya terletak di ruang publik.
"Polri mendorong agar perbankan lebih aware terhadap cek dan kontrol bergandengan dengan manajemen public area yang lokasinya ditempati ATM. Juga perbankan kami dorong untuk meningkatkan secara teknis security teknis daripada ATM," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Mohammad Iqbal di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (19/3) seperti dilansir detik.
Ia mengatakan pelaku biasanya mencari ATM yang jarang dikontrol oleh petugas. Ada pula pelaku yang mengincar ATM yang ada di tempat terpencil seperti di waralaba.
"Misalnya waralaba yang ada jangan hanya berorientasi kepada penjualan atau marketnya saja tapi lihat dong kalau ada orang yang lama di situ apalagi mencurigai tegor kan ada satpamnya. juga perbankan-perbankan yang meletakkan ATM-ATM yang ada di situ juga melakukan patroli dong. Kami bertugas domain untuk melakukan Kamtibnas patroli juga tapi kami tidak tahu teknis daripada ATM itu," kata Iqbal.
Ia mengatakan modus skimming telah terjadi pada 2016 lalu, kemudian 2017 tenggelam dan muncul lagi di tahun ini. Menurutnya para pelaku mempelajari sistem keamanan perbankan untuk meretas dan melakukan kejahatan.
Ia mengatakan salah satu tempat paling banyak adanya kejahatan skimming terjadi di tempat wisata. "Ya salah satunya kan (di tempat wisata) pelakunya dari WNA. Jadi tempat yang berpotensi perputaran uang. Tapi di tahun 2016 pelaku yang diungkap itu pelakunya WNI. Artinya pelaku cenderung mencari celah bagaimana teknologi bisa direkayasa mereka terus mempelajari itu. Motifnya ekonomi," kata Iqbal.
Sementara itu Polisi kembali mengungkap pembobolan ATM dengan modus skimming. Pelaku, Baltov Kaloyan Vasilev, yang beraksi di sebuah hotel di Jakarta Pusat ditangkap 3 satpam Bank Mandiri.
Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta menjelaskan awalnya kedua satpam itu melihat gerak-gerik mencurigakan Baltov di dalam ATM di Jalan Juanda, Jakpus. MDS dan ARS lalu menghampiri pelaku skimming tersebut.
"Pada saat tersangka dihampiri oleh security namun berusaha melarikan diri dan membuang suatu dari tangannya ke Kali Ciliwung yang ada di Jalan Juanda, Jakarta Pusat," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Jalan Sudirman, Jakarta, Senin (19/3).
Dua orang satpam tersebut langsung mengamankan Baltov yang mencoba melarikan diri. Keduanya pun langsung melaporkan peristiwa itu ke polisi."Tersangka diamankan oleh satpam dan diserahkan kepada anggota," ujar Nico.
Selanjutnya, Tim Resmob Polda Metro Jaya menyisir Kali Ciliwung di Jalan Juanda. Polisi menemukan satu buah ATM yang berwarna biru dan diduga hasil skimming dan satu buah kartu akses ke sebuah hotel di Jakpus."Tim kemudian membawa tersangka ke hotel dan berkoordinasi dengan hotel untuk penggeledahan," terang Nico.
Setelah itu, kata Nico, tim menemukan sejumlah barang bukti terkait kejahatan skimming berupa satu buah laptop, dua buah deep skimmer, kartu yang sudah diisi data nasabah sebanyak 198 buah, uang sebesar Rp 50 juta, dan stiker sebanyak 10 lembar di sebuah hotel. Baltov kemudian dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan. *
1
Komentar