Siswa Tersangkut Kasus Aborsi Tidak Ikuti USBN Hari Pertama
Siswa kelas XII SMAN 1 Negara, IGPAS, 18, yang ditahan Satreskrim Polres Jembrana sebagai tersangka kasus aborsi, absen pada hari pertama Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), Senin (19/3).
NEGARA, NusaBali
Meski demikian, pihak sekolah masih memberikan kesempatan siswa bersangkutan mengikuti USBN selanjutnya, termasuk jadwal USBN susulan nanti, yang juga akan menjadi penentu kelulusan.
Hal tersebut diakui Kepala SMAN 1 Negara I Putu Prapta Arya, Senin kemarin. Menurutnya, dari 399 murid kelas XII di sekolahnya, pada USBN hari pertama kemarin, hanya satu orang absen, yakni IGPAS yang tersangkut kasus aborsi. Sesuai arahan Dinas Pendidikan Bali termasuk pembicaraan dengan Komisi A DPRD Jembrana, beberapa waktu lalu, pihaknya memastikan memfasilitasi siswa bersangkutan untuk mengikuti serangkaian ujian akhir. Meski siswa bersangkutan telah dikeluarkan dari sekolah pada Januari lalu, tetapi sudah masuk Daftar Nominatif Peserta Ujian. Namun saat USBN kemarin, tidak ada kabar dari IGPAS yang diketahui masih ditahan di Mapolres Jembrana. “Ya kami komitmen memfasilitasi. Tetapi tadi (kemarin) tidak ada kabar,” katanya.
Sementara pacar IGPAS, yakni NKRH, 17, siswi kelas XII SMAN 2 Negara tetap mengikuti USBN hari pertama kemarin. “Dari 340 peserta di sekolah kami, semua hadir. Semua berjalan lancar, dan tidak ada masalah. Kami juga berusaha memberikan dukungan, agar semua mengikuti ujian dengan baik, sebagi bekal masa depan mereka,” ujar Kepala SMAN 2 Negara I Wayan Sudiartha, saat dikonfirmasi secara terpisah, Senin kemarin.
Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Utomo mengaku tidak tahu mengenai pelaksanaan USBN tersebut, dan tidak ada menerima pemberitahuan dari pihak sekolah IGPAS, siswa kelas XII SMAN 1 Negara. Dia hanya mengetahui jadwal pelaksanaan ujian nasional (UN). Namun sejak awal, pihaknya memastikan akan memberi kesempatan siswa bersangkutan mengikuti seluruh tahapan ujian akhir.
“Kami sudah pastikan tetap bisa mengikuti ujian. Tetapi kami tidak tahu kalau ada USBN, dan dari sekolah juga tidak ada pemberitahuan. Kalau ujian nasional (UN) kami tahu. Coba akan saya cek itu,” ujarnya. *ode
Hal tersebut diakui Kepala SMAN 1 Negara I Putu Prapta Arya, Senin kemarin. Menurutnya, dari 399 murid kelas XII di sekolahnya, pada USBN hari pertama kemarin, hanya satu orang absen, yakni IGPAS yang tersangkut kasus aborsi. Sesuai arahan Dinas Pendidikan Bali termasuk pembicaraan dengan Komisi A DPRD Jembrana, beberapa waktu lalu, pihaknya memastikan memfasilitasi siswa bersangkutan untuk mengikuti serangkaian ujian akhir. Meski siswa bersangkutan telah dikeluarkan dari sekolah pada Januari lalu, tetapi sudah masuk Daftar Nominatif Peserta Ujian. Namun saat USBN kemarin, tidak ada kabar dari IGPAS yang diketahui masih ditahan di Mapolres Jembrana. “Ya kami komitmen memfasilitasi. Tetapi tadi (kemarin) tidak ada kabar,” katanya.
Sementara pacar IGPAS, yakni NKRH, 17, siswi kelas XII SMAN 2 Negara tetap mengikuti USBN hari pertama kemarin. “Dari 340 peserta di sekolah kami, semua hadir. Semua berjalan lancar, dan tidak ada masalah. Kami juga berusaha memberikan dukungan, agar semua mengikuti ujian dengan baik, sebagi bekal masa depan mereka,” ujar Kepala SMAN 2 Negara I Wayan Sudiartha, saat dikonfirmasi secara terpisah, Senin kemarin.
Kapolres Jembrana AKBP Priyanto Priyo Utomo mengaku tidak tahu mengenai pelaksanaan USBN tersebut, dan tidak ada menerima pemberitahuan dari pihak sekolah IGPAS, siswa kelas XII SMAN 1 Negara. Dia hanya mengetahui jadwal pelaksanaan ujian nasional (UN). Namun sejak awal, pihaknya memastikan akan memberi kesempatan siswa bersangkutan mengikuti seluruh tahapan ujian akhir.
“Kami sudah pastikan tetap bisa mengikuti ujian. Tetapi kami tidak tahu kalau ada USBN, dan dari sekolah juga tidak ada pemberitahuan. Kalau ujian nasional (UN) kami tahu. Coba akan saya cek itu,” ujarnya. *ode
Komentar