Dana Pembangunan GOR Kurang Rp 8 M
Rencana pembangunan Gelanggang Olahraga (GOR) untuk persiapan Porprov 2019 di Tabanan saat ini sedang membahas detail engineering design (DED).
TABANAN, NusaBali
Tetapi dana sekitar Rp 15 miliar dari bantuan keuangan khusus (BKK) Provinsi Bali ternyata masih kurang Rp 8 miliar untuk membangun GOR tipe B berstandar nasional.
Untuk itu Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tabanan akan mengajukan permohonan kepada provinsi untuk mengubah SK petunjuk teknis (Juknis). SK Juknis dimaksudkan agar pembangunan bisa dilakukan bertahap untuk membangun GOR tipe B.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tabanan I Dewa Gede Adi Wirawan, mengatakan pembangunan GOR bukan hanya untuk persiapan Porprov 2019, namun untuk kepentingan PON 2024. Sehingga GOR Tabanan bisa juga digunakan untuk arena bertanding. “Jadi pembangunan yang kami harapkan harus berstandar nasional, karena GOR ini untuk masa depan,” ujarnya seusai rapat dengan OPD terkait membahas DED pembangunan GOR Debes di ruang rapat lantai III Dinas PUPR, Senin (19/3).
Sementara terkait anggaran yang kurang dari jumlah ideal Rp 23 miliar seperti diminta konsultan, sedangkan dana bantuan provinsi tersedia Rp 15 miliar, dia menyarankan semua pihak bekerja keras. “Sebenarnya dari anggaran yang ada kami menginginkan agar pembangunan terselesaikan. Namun karena masih kekurangan anggaran, semua orang harus bekerja, termasuk nanti Tabanan sebagai tuan rumah harus keluar dana,” tegasnya.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Tabanan termasuk pejabat asal Tabanan yang di provinsi maupun di pusat, diminta membantu persiapan Porprov. “Nanti akan ada tiga kali pertemuan seperti ini supaya benar-benar kebutuhan ideal terselesaikan. Dan masalah kekurangan dana, ideal konsultan Rp 23 miliar, tapi menurut hitung-hitungan kami Rp 21 miliar saja sudah cukup,” jelasnya.
Kepala Bidang Pembangunan Gedung Dinas PUPR Tabanan Kadek Faridatini Sueca, mengatakan kekurangan dana Rp 8 miliar untuk tahun ini. Sedangkan tahun depan bisa saja berubah harga standarnya karena berpatokan dengan inflasi.
Oleh karena itu, usaha yang akan dilakukan adalah mohon kepada Pemprov Bali untuk mengubah SK Juknis. “Jadi agar bisa mengajukan ke tipe B, SK Juknis harus diubah. SK Juknis itu paling tidak menyatakan dengan anggaran sekian, prosesnya tahap satu. Karena jika tidak menyatakan tahap satu dengan anggaran sekian bangunan selesai, sementara pertanggungjawaban kami bangunan selesai sehingga tidak bisa mengajukan ke tipe B, itu pertama yang harus diselesaikan,” bebernya.
Terkait anggaran yang kurang, menurut Faridatini tidak ada masalah. Apakah nanti akan dibantu pemprov atau tidak, tentu APBD Tabanan yang harus memenuhi, karena tahap satu dan tahap dua harus diselesaikan. “Memang GOR ini target selesai November, termasuk proyek-proyek yang lain karena bertepatan dengan HUT Tabanan,” jelasnya.
Untuk diketahui pembangunan GOR Debes yang ada di Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, untuk persiapan Porprov 2019 dan PON 2024. Pintu masuknya akan menghadap ke barat dan berlantai II, dan GOR baru ini nantinya menjadi GOR multifungsi. Seperti bisa digunakan lapangan basket, lapangan voli, lapangan bulutangkis, dan lainya. Saat ini DED dikerjakan oleh tiga konsultan yakni CV Balo Cipta Laras, PT Dana Sularsa Cipta, dan CV Permata Konsultan. *d
Untuk itu Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Tabanan akan mengajukan permohonan kepada provinsi untuk mengubah SK petunjuk teknis (Juknis). SK Juknis dimaksudkan agar pembangunan bisa dilakukan bertahap untuk membangun GOR tipe B.
Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tabanan I Dewa Gede Adi Wirawan, mengatakan pembangunan GOR bukan hanya untuk persiapan Porprov 2019, namun untuk kepentingan PON 2024. Sehingga GOR Tabanan bisa juga digunakan untuk arena bertanding. “Jadi pembangunan yang kami harapkan harus berstandar nasional, karena GOR ini untuk masa depan,” ujarnya seusai rapat dengan OPD terkait membahas DED pembangunan GOR Debes di ruang rapat lantai III Dinas PUPR, Senin (19/3).
Sementara terkait anggaran yang kurang dari jumlah ideal Rp 23 miliar seperti diminta konsultan, sedangkan dana bantuan provinsi tersedia Rp 15 miliar, dia menyarankan semua pihak bekerja keras. “Sebenarnya dari anggaran yang ada kami menginginkan agar pembangunan terselesaikan. Namun karena masih kekurangan anggaran, semua orang harus bekerja, termasuk nanti Tabanan sebagai tuan rumah harus keluar dana,” tegasnya.
Pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Pemkab Tabanan termasuk pejabat asal Tabanan yang di provinsi maupun di pusat, diminta membantu persiapan Porprov. “Nanti akan ada tiga kali pertemuan seperti ini supaya benar-benar kebutuhan ideal terselesaikan. Dan masalah kekurangan dana, ideal konsultan Rp 23 miliar, tapi menurut hitung-hitungan kami Rp 21 miliar saja sudah cukup,” jelasnya.
Kepala Bidang Pembangunan Gedung Dinas PUPR Tabanan Kadek Faridatini Sueca, mengatakan kekurangan dana Rp 8 miliar untuk tahun ini. Sedangkan tahun depan bisa saja berubah harga standarnya karena berpatokan dengan inflasi.
Oleh karena itu, usaha yang akan dilakukan adalah mohon kepada Pemprov Bali untuk mengubah SK Juknis. “Jadi agar bisa mengajukan ke tipe B, SK Juknis harus diubah. SK Juknis itu paling tidak menyatakan dengan anggaran sekian, prosesnya tahap satu. Karena jika tidak menyatakan tahap satu dengan anggaran sekian bangunan selesai, sementara pertanggungjawaban kami bangunan selesai sehingga tidak bisa mengajukan ke tipe B, itu pertama yang harus diselesaikan,” bebernya.
Terkait anggaran yang kurang, menurut Faridatini tidak ada masalah. Apakah nanti akan dibantu pemprov atau tidak, tentu APBD Tabanan yang harus memenuhi, karena tahap satu dan tahap dua harus diselesaikan. “Memang GOR ini target selesai November, termasuk proyek-proyek yang lain karena bertepatan dengan HUT Tabanan,” jelasnya.
Untuk diketahui pembangunan GOR Debes yang ada di Banjar Gerokgak Gede, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan, untuk persiapan Porprov 2019 dan PON 2024. Pintu masuknya akan menghadap ke barat dan berlantai II, dan GOR baru ini nantinya menjadi GOR multifungsi. Seperti bisa digunakan lapangan basket, lapangan voli, lapangan bulutangkis, dan lainya. Saat ini DED dikerjakan oleh tiga konsultan yakni CV Balo Cipta Laras, PT Dana Sularsa Cipta, dan CV Permata Konsultan. *d
1
Komentar