nusabali

Pipa PDAM Hanyut Terbawa Banjir

  • www.nusabali.com-pipa-pdam-hanyut-terbawa-banjir

Kerugian material ditaksir mencapai Rp 20 juta akibat 15 batang pipa 4 dim dan 3 pipa 6 dim hanyut dan rusak.

BANGLI, NusaBali

Layanan PDAM di Unit Malet, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, kembali mengalami gangguan. Setelah terganggu akibat air beraoma pestisida atau racun serangga, kini pipa hanyut diterjang banjir bandang. Petugas PDAM masih berjibaku melakukan perbaikan jaringan di tukad Malet Kuta Mesir. Dampaknya, layanan air bersih untuk tiga dusun di Desa Tiga terganggu.

Direktur PDAM Bangli, I Wayan Gde Yuliawan Askara, mengaku kerusakan jaringan akibat banjir bandang baru diketahui pada Minggu (18/3). Dikatakan, hujan lebat mengakibatkan debit air di tukad Malet Kuta Mesir meningkat, bercampur tanah dan batang pohon. Banjir bandang kemudian menerjang jaringan pipa pengantar air dari sumber menuju bak penampungan. Derasnya air mengakibatkan 15 batang pipa PVC ukuran 4 dim dan 3 batang pipa besi 6 dim hanyut.

Yuliawan Askara mengatakan perbaikan tak bisa dilakukan segera karena harus menunggu debit air di sungai turun. “Kami sudah kirim beberapa batang pipa ke lokasi dan kini sedang dalam tahap pengerjaan,” ujarnya, Selasa (20/3). Akibat kejadian tersebut, layanan untuk pelanggan di tiga dusun yakni Dusun Malet Kuta Mesir, Malet Tengah, dan Malet Gusti dengan 421 pelanggan terganggu. Meski demikian, warga masih punya persediaan air bersih yang tertampung pada bak penampungan. Aliran PDAM di desa ini hanya tiga kali sehari. Yuliawan Askara menyebutkan kerugian material pasca banjir bandang mencapai Rp 20 juta dan belum termasuk selama perbaikan tidak bisa beroperasi.

Sebelumnya, krama Banjar Malet Tengah, Desa Tiga, Kecamatan Susut, Bangli, heboh karena air PDAM beramoma tak sedap serupa racun serangga. Petugas PDAM bersama anggota Polsek Susut dan Koramil Susut langsung melakukan pengecekan serta penyelidikan, Selasa (6/3). Petugas PDAM membongkar sejumlah jaringan untuk mencari tahu penyebab air hingga mengeluarkan bau tak sedap.

Dari sumber air di wilayah Malet Kuta Mesir, Desa Tiga, yang jaraknya 1 kilometer dari Banjar Malet Tengah tidak ditemukan atau tercium bau racun serangga. Petugas kemudian melakukan pengecekan di masing-masing jaringan pelanggan. Sejumlah jaringan harus dibongkar untuk memastikan sumber bau tersebut. “Memang ada bau racun serangga pada air pelanggan yang jaraknya sekitar 1 kilometer dari sumber,” jelasnya.

Selanjutnya petugas PDAM Bangli melakukan uji lab. Dugaan sementara adanya kelalain (human eror) warga saat mencampur obat pembasmi hama jeruk di keran air pipa utama sehingga otomatis pembasmi hama teserap dan masuk ke aliran pipa utama sehingga obat langsung mengalir ke tiap-tiap penampungan air milik warga. Namun hingga saa ini, Yuliawan Askara mengaku belum ada hasil uji lab tersebut. *e

Komentar