nusabali

Jangan Remehkan PSMS

  • www.nusabali.com-jangan-remehkan-psms

Di sini sangat panas. Sedangkan di Eropa lagi musim salju. Di sana minus 10 derajat celcius, sedangkan di Bali di atas 35 derajat celcius.

Milos Krkotic Kesulitan Adaptasi Cuaca


MANGUPURA, NusaBali
Jangan pernah sedikitpun meremehkan PSMS Medan pada laga pembuka Kompetisi Liga 1 2018. Sebab bonden Kota Medan itu memiliki pemain yang penuh semangat, ngotot dan ngeyel atau pantang menyerah.

Demikian ditegaskan gelandang Bali United M. Taufik, menanggapi laga skuat Serdadu Tridatu saat menjamu tim Ayam Kinantan itu, di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu (24/3).

Meskipun PSMS saat ini berstatus sebagai tim promosi, tapi mereka memiliki sejarah panjang dalam kancah sepakbola papan atas Indonesia. Belum lagi jika melihat sepak terjang mereka di Piala Presiden 2018, yang mampu menembus babak empat besar (semifinal).

"PSMS tim bagus yang dilatih pak Djadjang (Nurdjaman). Saya tahu juga mereka dihuni pemain yang pekerja keras dan berpengalaman, jadi kami tak bisa menganggap remeh mereka. Yang terpenting kami harus fokus dan kerja keras untuk menang," ucap Taufiq, yang pernah diasuh Djadjang Nurjaman saat memberla Persib Bandunng.

Lebih lanjut, Taufiq pun juga sedikit banyak mengetahui bagaimana Djadjang meramu sebuah tim.  Ia melihat ada kombinasi yang bagus di antara pemain PSMS.

“Saya lihat juga mereka punya motivasi yang tinggi karena bermain di tim besar seperti PSMS. Jadi kami harus kerja keras untuk bisa mengalahkan mereka," kata Taufik, kepada Goal Indonesia.

Sementara itu, pemain asing anyar Bali United, Milos Krkotic (30 tahun) mengakui masih butuh waktu untuk beradaptasi dengan cuaca di Bali. Krkotic memang sudah ikut berlatih bersama tim Serdadu Tridatu sejak Senin (19/3).

Terlihat, di setiap latihan Milos kerap membasahi badannya dengan air kemasan yang disiapkan ofisial tim. Itu membuatnya harus bekerja keras agar bisa cepat beradaptasi dengan kondisi di Indonesia yang berbeda dengan di Eropa."Di sini sangat panas. Sedangkan di Eropa saat ini lagi musim salju. Di sana minus 10 derajat celcius, sedangkan di sini di atas 35 derajat celcius," ucap pemain asal Montenegro itu.  

Menurutnya, proses adaptasi adalah hal wajar bagi pemain sepakbola di manapun. Tak hanya terhadap cuaca, tetapi juga adaptasi terhadap gaya bermain Bali United dan juga makanan Indonesia. Ia menjamin itu hanya sebuah proses yang tak membutuhkan waktu lama.

"Saya ingin membantu tim ini. Saya akan mengerahkan kemampuan saya bersama-sama rekan-rekan untuk mencapai target tim," kata Milos, diterjemahkan Ilija Spasojevic, yang juga asal Montenegro. Di Bali United, Milos Krkotic mengenakan nomor punggung 61. Dia memilih nomor itu karena mengikuti kata hatinya. Ia mengaku suka dengan nomor itu dan dianggap nomor keberuntunganya. *

Komentar