Rai Mantra Akui Kewalahan Atasi Sampah
“Selain pelayanan publik, program prioritas dalam 100 hari ke depan adalah penanganan sampah, termasuk keluhan-keluhan yang diakibatkan dari tumpukan sampah di TPA Suwung”.
Berkoordinasi dengan Giri Prasta soal TPA Suwung
DENPASAR, NusaBali
Walikota dan Wakil Walikota Denpasar terpilih periode 2016-2021, Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan IGN Jaya Negara secara resmi dilantik oleh Gubernur Bali, Made Mangku Pastika di Gedung Wiswa Sabha, Kantor Gubernur Bali, Rabu (17/2).
Secara resmi pula, Penjabat Walikota Denpasar AA Gede Geriya menyerahkan kembali tampuk pimpinan kepada Rai Mantra dalam acara serah terima jabatan (sertijab) di Graha Sewaka Dharma, Jalan Majapahit Nomor 1, Lumintang, Denpasar, usai pelantikan.
Ditemui usai sertijab, Rai Mantra berjanji akan segera menyelesaikan permasalahan sampah yang belum tertangani dengan baik, sebab permasalahan sampah di Kota Denpasar tetap menjadi perhatiannya. Bahkan Rai Mantra mengakui jika Denpasar sudah kewalahan menangani sampah terutama keberadaan sampah yang ada di TPA Suwung.
"Selain pelayanan publik, program prioritas dalam 100 hari ke depan adalah penanganan sampah, termasuk keluhan-keluhan yang diakibatkan dari tumpukan sampah di TPA Suwung. Beberapa hari ini saya juga sempat membaca koran terkait masalah sampah ini," ujarnya.
Orang nomor satu di Denpasar ini menambahkan, saat pelantikan di Kantor Gubernur Bali, dirinya sempat mendiskusikan hal tersebut kepada Bupati Badung terpilih, Giri Prasta, sebab pembuangan sampah di TPA Suwung merupakan TPA Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan). "Memang cukup kewalahan, sebab ini memang program bersama, tanah milik provinsi, tapi dampaknya di kita (Denpasar). Saat saya singgung, Pak Giri Prasta merespon dan mengatakan siap melakukan koordinasi.
Hal ini juga karena mengingat ketua dari Sarbagita itu adalah Badung," ungkapnya.
Hal tersebut juga menjadi sorotan para anggota DPRD Kota Denpasar saat hearing dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar, Jumat (12/2) lalu. Kalangan dewan bahkan menilai, DKP tak siap tangani sampah yang ada di Kota Denpasar, terutama sampah pasca hari raya besar keagamaan.
Permasalahan sampah di TPA Suwung mencuat, lantaran kesabaran warga Pesanggaran, Denpasar Selatan nampaknya sudah habis. Hal ini karena warga di wilayah tersebut terus-menerus menghirup bau tak sedap dari Tempat Pembuangan Sampah (TPA) Sarbagita alias TPA Suwung. Bahkan, warga mengancam akan menutup TPA bila tidak ada tindak lanjut dari pemerintah.
Melalui Paruman Agung Banjar pada 7 Februari 2016 lalu, warga Pesanggaran menyatakan sikap agar Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kota Denpasar segera merealisasikan TPA sebagai pengolahan akhir, bukan pembuangan akhir. Bahkan warga Banjar Pesanggaran tidak lagi memohon, tapi telah menuntut peran pemerintah khususnya instansi terkait seperti Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Denpasar untuk merealisasikan pengolahan akhir sampah tersebut. 7 i
1
Komentar