nusabali

Pasca Hujan, SDN 6 Banyuning Terendam

  • www.nusabali.com-pasca-hujan-sdn-6-banyuning-terendam

Hujan deras disertai angin kencang dan sambaran petir mengguyur Buleleng, Kamis (22/3) malam kemarin.

SINGARAJA, NusaBali

Tidak hanya menyebabkan sejumlah ruas jalan dan rumah warga tergenang. SDN 6 Banyuning di Jalan Pulau Obi ikut menjadi korban keganasan air. Seluruh ruangan di sekolah itu terendam lumpur yang merusak seluruh alat penunjang pembelajaran.

Peristiwa itu diakui Ketua Komite SDN 6 Banyuning, Wayan Kusuma Jaya. Sekitra pukul 20.00 Wita itu, saat hujan deras, dia mencoba mengecek sekolah yang sejak tiga tahun terahkir selalu langganan banjir.

“Saya cek kesini air sudah tinggi, di luar sekitar satu setengah meter, kemudian Babhin, kaling juga sempet cek kesini. Bahkan sampai meluber ke jalan di depan sehingga tidak dapat dilintasi saking derasnya air,” ujar dia. Kondisi sekolah pasca banji baru dicek pada Jumat (23/3) pagi. Saat seluruh siswa 125 orang, delapan orang guru dan dua pegawai tiba di sekolah, lumpur sudah memenuhi seluruh kelas dan halaman sekolah.

Kerusakan paling parah terjadi pada empat ruang di sisi selatan. Yakni ruang Kepala Sekolah, Ruang Guru, ruang kelas V dan VI. Kepala SDN 6 Banyuning Nyoman Karmiati mengaku baru mengetahui sekolahnya terendam banjir pada pagi hari. Meski hari-hari sebelumnya khawatir sekolahnya kembali terendam banjir.

Banjir yang merendam SDN 6 Banyuning karena tembok panyengker di selatan sekolah setinggi dua meter dan panjang tiga meter dijebol air hujan. Air mengalir dari kebun di samping sekolah. Volume air tidak mampu ditampung saluran irigasi yang mengarah ke Subak Lawas, sumber air dari Sungai Petandakan. Selain panyengker di sisi selatan sekolah juga menjebol tembok panyengker Padmasana di sebelah barat. “Air masuk ke sekolah karena panyengker jebol, air di luar ruangan itu setinggi 1,5 meter kalau dilihat dari bekasnya. Karena air besar ini memecahkan kaca-kaca jendela dan masuk ke ruangan merendam semuanya yang ada,” kata Karmiati.

Seluruh data dapodik, data guru dan administrasi berupa soft cofy tersimpan di tiga komputer yang ikut terendam air. Guru dan siswa SDN 6 Banyuning pasca bencana juga dibantu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng membantu menyemprot ruangan agar cepat bersih dari lumpur.

Karmiati mengungkapkan banjir yang menimpa SDN 6 Banyuning saat ini adalah kali ketiga. Sejak tiga tahun terakhir SDN 6 Banyuning selalu terpapar banjir dan kali in yang terparah. “Biasanya hanya kelas 3,4,2 di sebelah barat itu saja yang kena, karena dekat dengan jalan air, selain juga ruangan itu tidak berjendela. Padahal tahun ini baru rencana akan kami tata, keburu bencana lagi,” kata dia.

Pihaknya segera akan mendata kerusakan yang terjadi dan melaporkannya ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng. Dengan kondisi sekolah yang masih berlumpur seluruh siswa pada Kamis (23/3), melakukan gotong royong. Namun pada Sabtu (24/3) ini siswa kelas 1, 2 dan 3 diliburkan. Lanjut, dilakukan gotong royong hanya kelas 4, 5 dan enam yang rencananya akan dibantu guru segugus I Buleleng.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Buleleng, Ketut Sensus ditemui di SDN 6 Banyuning mengatakan, hingga kini pihaknya masih melakukan pendataan terdampak banjir pada Kamis (22/3) malam itu. Dari hasil peninjauan yang baru terinventarisir hanya seratusan rumah yang terpapar. “Tapi kerusakannya tidak ada yang fatal, paling hanya panyengker yang jebol,” kata dia. *k23

Komentar