nusabali

Tukad Wos, Mengalirkan Kedamaian Abadi

  • www.nusabali.com-tukad-wos-mengalirkan-kedamaian-abadi

Jika menyimak sejarah dan jejak spiritual perjalanan Maha Rsi Markendeya di Bali, dapat diketahui bahwa Pura Gunung Lebah, Ubud, Gianyar,  merupakan salah satu pura bersejarah amat penting bagi masyarakat khususnya di Ubud.

Dari nama Tukad Uos/Wos, --usada = ubad, menjadi Ubud, dapat dimaknai bahwa sungai yang mengapit lokasi pura tersebut mengalirkan spirit untuk kesehatan, kedamaian, ketenangan, bahkan kemakmuran masyarakat sampai kini dan nanti. Maka dari itu tak keliru jika Ubud kini dikagumi para wisatawan terutama yang memburu kedamaian dan ketenangan melalui yoga. ‘’Fakta hari ini, oleh kalangan wisatawan, yoga sering dikaitkan dengan kedamaian di Ubud,’’ jelas Tjokorda Gde Raka Sukawati alias Cok De, salah seorang tokoh Puri Agung Ubud, beberapa waktu lalu.

Cok De menceritakan, tak hanya kalangan warga dan wisatawan, pemaknaan tentang spirit Pura Gunung Lebah dan Tukad Wos ini dirasakan oleh belasan pendeta Budha Mahayana dari Shin Gon Shu, Jepang, saat beberapa kali berkunjung ke Pura Gunung Lebah, Ubud, sejak tahun 2013. Tak hanya terkagum dengan kemegahan pura dibangun pada 800 isaka itu, mereka juga terkagum dengan aura mistis lokasi itu. Menurut salah seorang pendeta utama, Koga Ikko, saat itu, aura mistis ini belum pernah ditemukan di tempat yang pernah disinggahi di Bali.

Pendeta Koga Ikka juga menyatakan mata bathinnya melihat roh suci yang menjaga kawasan pura ini. Pendeta Koga Ikko berjanji, dan membuktikan janjinya tangkil kembali ke Pura Gunung Lebah, pada Rabu/Buda Kliwon Wuku Sinta bertepatan dengan Hari Raya Pagerwesi, 8 Oktober 2014. Pada hari yang bersamaan dengan Purnama Kapat dilaksanakan Karya Agung Ngenteg Linggih, Malik Sumpah dan rentetannya di Pura Gunung Lebah.

Cok De mengakui, apa yang telah diraih selama ini berupa kesejahteraan masyarakat secara umum khususnya di Ubud sungguh tak terlepas dari anugerah Ida Batara-batari yang berstana di Pura Gunung Lebah. Pihaknya sangat mensyukuri, segenap ritual yang dihaturkan di pura ini tentu menjadi bagian penting dalam menjaga nilai-nilai keseimbangan dharma, arta, kama, sebagaimana dipraktikkan masyarakat Hindu di Bali.*lsa

Komentar