Made Pranita Boyong Piala Walikota Cirebon Open
Pebulutangkis Exist Jakarta Ni Made Pranita Sulistya Devi atau biasa disapa Ade sukses memboyong Piala Walikota Cirebon Open 2018 yang berlangsung di GOR Bima Sunyaragi.
JAKARTA, NusaBali
Di partai final Sabtu (24/3), Ade mengalahkan Mia Mawarti Utami dari Guna Dharma Bandung 21-18 dan 24-22. Atas hasil tersebut, Ade sangat senang. Apalagi prestasi yang ia raih tidak jauh dari ulangtahunnya ke-20.Piala Walikota Cirebon menjadi gelar pertama Ade di tahun 2018.
"Astungkara Ade menang di Piala Cirebon Open, ini menjadi kado terindah bagi Ade karena Ade tanggal 11 Maret kemarin baru saja ulangtahun," ujar Ade kepada NusaBali usai pertandingan.
Sebelumnya Ade berlaga di Liga Mahasiswa regional Jakarta pada awal Maret lalu membawa kampusnya, Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta ke tingkat nasional beregu putri. Sementara di nomor perorangan Ade hanya berada di posisi kedua usai kalah dari sesama pebulutangkis Binus, Made Deya Surya Saraswati.
Berikutnya di pertengahan Maret, Ade mengikuti Sirkuit Nasional Jawa Tengah (Sirnas Jateng). Ade hanya sampai babak 16 besar. Baru di Piala Walikota Cirebon Open 2018, Ade sukses memboyong gelar juara. Itupun dengan penuh perjuangan, lantaran ia sempat tertinggal 11-18 pada game pertama.
Namun tak membuatnya patah semangat. Anak kedua dari empat bersaudara ini berusaha keras agar menyusul perolehan angka Mia sehingga kedudukan berbalik menjadi ia yang lebih unggul. Ade menutup game pertama dengan skor 21-18. Ade bisa menyusul lawan karena bermain tenang.
"Jadi Ade tidak terburu-buru mematikan lawan. Ade juga mengontrol permainan agar bola tidak banyak mati sendiri," jelasnya. Game kedua Ade tertinggal lagi dari lawan 7-11. Selanjutnya ia mengejar menjadi 19-20 dan berakhir di 24-22. Menurut Ade, itu terjadi karena lawan mengubah pola permainan.
Mia mengajak Ade bermain rally panjang, lalu menyerang. Namun Ade mampu meredam permainan Mia dan balik menyerang. Alhasil Ade berhasil merebut game kedua. Keberhasilan Ade meraih juara tak otomatis mendapatkan hadiah spesial dari orangtua yang selalu mendukung.
Ade mengatakan, orangtuanya sudah memberikan suprise ketika ia merayakan ulangtahun pada 11 Maret kemarin. "Tengah malam, keluarga di Bali video call untuk mengucapkan selamat ulangtahun kepada Ade. Mereka memberikan kue pula ke tempat Ade latihan dan di rumah saat Ade pulang. Bagi Ade itu sudah cukup, jadi tidak ada hadiah khusus lagi atas keberhasilan ini," ucap Ade.
Hal senada dikatakan ayah Ade yang juga menjabat sebagai Ketum PBSI Bangli dan Wakil Ketua II PBSI Bali, Wayan Winurjaya. Winurjaya menuturkan, hadiah khusus buat Ade adalah doa yang ia panjatkan selalu agar Ade menang dalam pertandingan yang ia ikuti. Ia berharap, ke depan putrinya dapat mengikuti kejuaraan internasional.
"Keluarga bersyukur dan bangga dengan pencapaian Ade di Piala Walikota Cirebon, begitupula dengan PBSI Bali. Semoga keberhasilan itu berlanjut agar kelak Ade menjadi pemain masa depan putri Indonesia," imbuh Winurjaya. Setelah mengikuti Piala Walikota Cirebon, Ade kembali ke klub untuk berlatih kembali dan menyiapkan diri mengikuti kejuaraan lainnya. *k22
"Astungkara Ade menang di Piala Cirebon Open, ini menjadi kado terindah bagi Ade karena Ade tanggal 11 Maret kemarin baru saja ulangtahun," ujar Ade kepada NusaBali usai pertandingan.
Sebelumnya Ade berlaga di Liga Mahasiswa regional Jakarta pada awal Maret lalu membawa kampusnya, Universitas Bina Nusantara (Binus) Jakarta ke tingkat nasional beregu putri. Sementara di nomor perorangan Ade hanya berada di posisi kedua usai kalah dari sesama pebulutangkis Binus, Made Deya Surya Saraswati.
Berikutnya di pertengahan Maret, Ade mengikuti Sirkuit Nasional Jawa Tengah (Sirnas Jateng). Ade hanya sampai babak 16 besar. Baru di Piala Walikota Cirebon Open 2018, Ade sukses memboyong gelar juara. Itupun dengan penuh perjuangan, lantaran ia sempat tertinggal 11-18 pada game pertama.
Namun tak membuatnya patah semangat. Anak kedua dari empat bersaudara ini berusaha keras agar menyusul perolehan angka Mia sehingga kedudukan berbalik menjadi ia yang lebih unggul. Ade menutup game pertama dengan skor 21-18. Ade bisa menyusul lawan karena bermain tenang.
"Jadi Ade tidak terburu-buru mematikan lawan. Ade juga mengontrol permainan agar bola tidak banyak mati sendiri," jelasnya. Game kedua Ade tertinggal lagi dari lawan 7-11. Selanjutnya ia mengejar menjadi 19-20 dan berakhir di 24-22. Menurut Ade, itu terjadi karena lawan mengubah pola permainan.
Mia mengajak Ade bermain rally panjang, lalu menyerang. Namun Ade mampu meredam permainan Mia dan balik menyerang. Alhasil Ade berhasil merebut game kedua. Keberhasilan Ade meraih juara tak otomatis mendapatkan hadiah spesial dari orangtua yang selalu mendukung.
Ade mengatakan, orangtuanya sudah memberikan suprise ketika ia merayakan ulangtahun pada 11 Maret kemarin. "Tengah malam, keluarga di Bali video call untuk mengucapkan selamat ulangtahun kepada Ade. Mereka memberikan kue pula ke tempat Ade latihan dan di rumah saat Ade pulang. Bagi Ade itu sudah cukup, jadi tidak ada hadiah khusus lagi atas keberhasilan ini," ucap Ade.
Hal senada dikatakan ayah Ade yang juga menjabat sebagai Ketum PBSI Bangli dan Wakil Ketua II PBSI Bali, Wayan Winurjaya. Winurjaya menuturkan, hadiah khusus buat Ade adalah doa yang ia panjatkan selalu agar Ade menang dalam pertandingan yang ia ikuti. Ia berharap, ke depan putrinya dapat mengikuti kejuaraan internasional.
"Keluarga bersyukur dan bangga dengan pencapaian Ade di Piala Walikota Cirebon, begitupula dengan PBSI Bali. Semoga keberhasilan itu berlanjut agar kelak Ade menjadi pemain masa depan putri Indonesia," imbuh Winurjaya. Setelah mengikuti Piala Walikota Cirebon, Ade kembali ke klub untuk berlatih kembali dan menyiapkan diri mengikuti kejuaraan lainnya. *k22
Komentar