Air dan Telepon KONI Bangli Dicabut
KONI Bangli nunggak bayar tagihan PDAM dari Juni 2017 hingga Desember 2017 sebesar Rp 3.981.292.
BANGLI, NusaBali
PDAM Bangli terpaksa cabut layanannya di kantor KONI Bangli. Penyebabnya, KONI Bangli nunggak bayar kewajiban sejak bulan Juni 2017. Dampaknya, pegawai KONI kelimpungan untuk dapatkan air. Para pegawai terpaksa pulang untuk buang air karena toilet tanpa air. Tak hanya itu, jaringan telepon juga dicabut karena tak bisa bayar kewajiban.
Ketua Harian KONI Bangli, Ida Bagus Putra, mengakui PDAM Bangli mencabut instalasi air sejak Desember 2017. Diakui, jika ada tamu yang mau ke toilet para pegawai kerap malu karena kamar kecil tanpa air. “Biasanya pegawai pulang buang air,” ungkap Ida Bagus Putra, Minggu (25/3). Ia mengaku tak tahu menahu soal pembayaran PDAM tersebut. Ditambahkan, selain air PDAM, jaringan telepon di KONI Bangli juga dicabut. Sementara Ketua KONI Bangli, I Wayan Wira, saat dikonfirmasi via telepon maupun WhatsApp, tidak ada jawaban.
Kasubag Hubungan Langganan PDAM Bangli, I Wayan Sosiawan, membenarkan untuk sementara mencabut layanan di kantor KONI Bangli. PDAM Bangli mengambil tindakan tehas karena KONI Bangli sudah berbulan-bulan tidak membayar kewajibanya. Dari catatan PDAM, tagihan dari bulan Juni sampai Desember 2017 belum dilunasi. Tagihan selama tujuh bulan itu sebesar Rp 3.981.292.
Dijelaskan, sebelum dilakukan pencabutan, PDAM lebih dulu melakukan penyegelan. Hanya saja pihak KONI Bangli tidak ada respon atau niatan membayar tunggakan. “Karena tidak ada pembayaran, terpaksa aliran air kami cabut,” ungkapnya. Jika KONI Bangli ingin membuka kembali jaringan yang telah dicabut, sesuai Peraturan Bupati Nomor 4 tahun 2017 tentang tarif dasar dan tarif air minum, penyambungan kembali instalasi air minum lebih dari dua bulan dikenakan biaya sambungan baru dengan melunasi tunggakan rekening terdahulu. Sambungan baru dikenakan biaya Rp 1.950.000. *e
Ketua Harian KONI Bangli, Ida Bagus Putra, mengakui PDAM Bangli mencabut instalasi air sejak Desember 2017. Diakui, jika ada tamu yang mau ke toilet para pegawai kerap malu karena kamar kecil tanpa air. “Biasanya pegawai pulang buang air,” ungkap Ida Bagus Putra, Minggu (25/3). Ia mengaku tak tahu menahu soal pembayaran PDAM tersebut. Ditambahkan, selain air PDAM, jaringan telepon di KONI Bangli juga dicabut. Sementara Ketua KONI Bangli, I Wayan Wira, saat dikonfirmasi via telepon maupun WhatsApp, tidak ada jawaban.
Kasubag Hubungan Langganan PDAM Bangli, I Wayan Sosiawan, membenarkan untuk sementara mencabut layanan di kantor KONI Bangli. PDAM Bangli mengambil tindakan tehas karena KONI Bangli sudah berbulan-bulan tidak membayar kewajibanya. Dari catatan PDAM, tagihan dari bulan Juni sampai Desember 2017 belum dilunasi. Tagihan selama tujuh bulan itu sebesar Rp 3.981.292.
Dijelaskan, sebelum dilakukan pencabutan, PDAM lebih dulu melakukan penyegelan. Hanya saja pihak KONI Bangli tidak ada respon atau niatan membayar tunggakan. “Karena tidak ada pembayaran, terpaksa aliran air kami cabut,” ungkapnya. Jika KONI Bangli ingin membuka kembali jaringan yang telah dicabut, sesuai Peraturan Bupati Nomor 4 tahun 2017 tentang tarif dasar dan tarif air minum, penyambungan kembali instalasi air minum lebih dari dua bulan dikenakan biaya sambungan baru dengan melunasi tunggakan rekening terdahulu. Sambungan baru dikenakan biaya Rp 1.950.000. *e
Komentar