Petugas Eliminasi Anjing Massal
Pasca Tiga Warga Tergigit Anjing Rabies
TABANAN, NusaBali
Tiga warga sempat tergigit anjing rabies di seputaran Pura Dalem, Kota Tabanan, tepatnya Banjar Sakenan Beleran, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. Guna menangkal sebaran gigitan, Dinas Pertanian melalui UPTD Peternakan Tabanan dan tim gabungan dari Provinsi Bali mengeliminasi anjing secara massal, Sabtu (24/5). Hasilnya 55 ekor anjing berhasil dieliminasi dengan cara disumpit.
Kepala UPTD Peternakan Tabanan I Ketut Murya menjelaskan, eliminasi massal dilakukan pasca kejadian anjing gila menggigit tiga warga di Banjar Sakenan Baleran, Desa Delod Peken, Tabanan. Oleh karena itu, tiga banjar menjadi lokasi eliminasi yakni Banjar Pangkung Karung, Banjar Tamansari dan Banjar Sakenan Baleran, Desa Delod Peken. ‘’Baru satu desa kami lakukan eliminasi," ungkapnya, Minggu (25/3).
Dikatakan, 30 petugas gabungan dari aparat desa, UPTD Peternakan Tabanan dan Provinsi Bali, terjun ke lapangan. 55 anjing berhasil di eliminasi, jenis anjing liar dan anjing yang diliarkan. "Sebelum kami lakukan eliminasi massal, kami sudah bersurat kepada desa untuk menginformasikan kepada masyarakat akan ada eliminasi anjing," jelasnya.
Termasuk pula dalam eliminasi, kata Murya, mengajak kelian dinas setempat dalam menyasar mana anjing yang bisa ditembak atau tidak. Meskipun sudah sempat mendapatkan vaksinasi dan anjing itu berisi tanda alias kalung, bisa saja anjing tersebut tertular rabies. "Jadi terkait adanya anjing yang sudah berisi kalung apakah bisa ditembak, kelian dinas setempat yang menunjukkan, kalau bisa ditembak, ya ditembak," tegasnya.
Dari 55 ekor anjing yang dieliminasi, sudah ditanam di seputaran hutan Kota Tabanan, daerah Terminal Pesiapan. Sebelumnya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Kata Murya, guna mengantisipasi terjadi gigitan anjing yang positif rabies pihaknya akan menjadwalkan vaksinasi massal kembali. Terutama terfokus di Kecamatan Tabanan. Sedangkan untuk di kecamatan yang lain juga akan dijadwalkan vaksinasi massal terutama yang memasuki zona merah. "Mana yang termasuk zona merah datanya saya tidak hafal, untuk sementara vaksinasi dalam waktu dekat akan dilakukan di Kecamatan Tabanan," tandasnya.
Berita sebelumnya, tiga warga tergigit anjing di Banjar Sakenan Beleran, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. Setelah anjing itu dieliminasi dan sampel otaknya dicek di laboratorium, diekathui anjing tersebut positif rabies. Memang luka dari tiga korban tersebut tidak parah, namun mereka tetap mendapatkan Vaksinasi Anti Rabies (VAR) mengingat anjing yang menggigit positif rabies. Tiga warga yang tergigit pada Minggu (19/3), yakni I Ketut Widiana, Ni Ketut Puspa Wardani, dan I Gede Oka.*d
Tiga warga sempat tergigit anjing rabies di seputaran Pura Dalem, Kota Tabanan, tepatnya Banjar Sakenan Beleran, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. Guna menangkal sebaran gigitan, Dinas Pertanian melalui UPTD Peternakan Tabanan dan tim gabungan dari Provinsi Bali mengeliminasi anjing secara massal, Sabtu (24/5). Hasilnya 55 ekor anjing berhasil dieliminasi dengan cara disumpit.
Kepala UPTD Peternakan Tabanan I Ketut Murya menjelaskan, eliminasi massal dilakukan pasca kejadian anjing gila menggigit tiga warga di Banjar Sakenan Baleran, Desa Delod Peken, Tabanan. Oleh karena itu, tiga banjar menjadi lokasi eliminasi yakni Banjar Pangkung Karung, Banjar Tamansari dan Banjar Sakenan Baleran, Desa Delod Peken. ‘’Baru satu desa kami lakukan eliminasi," ungkapnya, Minggu (25/3).
Dikatakan, 30 petugas gabungan dari aparat desa, UPTD Peternakan Tabanan dan Provinsi Bali, terjun ke lapangan. 55 anjing berhasil di eliminasi, jenis anjing liar dan anjing yang diliarkan. "Sebelum kami lakukan eliminasi massal, kami sudah bersurat kepada desa untuk menginformasikan kepada masyarakat akan ada eliminasi anjing," jelasnya.
Termasuk pula dalam eliminasi, kata Murya, mengajak kelian dinas setempat dalam menyasar mana anjing yang bisa ditembak atau tidak. Meskipun sudah sempat mendapatkan vaksinasi dan anjing itu berisi tanda alias kalung, bisa saja anjing tersebut tertular rabies. "Jadi terkait adanya anjing yang sudah berisi kalung apakah bisa ditembak, kelian dinas setempat yang menunjukkan, kalau bisa ditembak, ya ditembak," tegasnya.
Dari 55 ekor anjing yang dieliminasi, sudah ditanam di seputaran hutan Kota Tabanan, daerah Terminal Pesiapan. Sebelumnya telah berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Kata Murya, guna mengantisipasi terjadi gigitan anjing yang positif rabies pihaknya akan menjadwalkan vaksinasi massal kembali. Terutama terfokus di Kecamatan Tabanan. Sedangkan untuk di kecamatan yang lain juga akan dijadwalkan vaksinasi massal terutama yang memasuki zona merah. "Mana yang termasuk zona merah datanya saya tidak hafal, untuk sementara vaksinasi dalam waktu dekat akan dilakukan di Kecamatan Tabanan," tandasnya.
Berita sebelumnya, tiga warga tergigit anjing di Banjar Sakenan Beleran, Desa Delod Peken, Kecamatan Tabanan. Setelah anjing itu dieliminasi dan sampel otaknya dicek di laboratorium, diekathui anjing tersebut positif rabies. Memang luka dari tiga korban tersebut tidak parah, namun mereka tetap mendapatkan Vaksinasi Anti Rabies (VAR) mengingat anjing yang menggigit positif rabies. Tiga warga yang tergigit pada Minggu (19/3), yakni I Ketut Widiana, Ni Ketut Puspa Wardani, dan I Gede Oka.*d
Komentar