Komplotan Perampok Ditangkap di Tol Sidoarjo
Dua orang dari empat pelaku ternyata masih di bawah umur
SIDOARJO, NusaBali
Petugas Patroli Jalan Raya (PJR) mengamankan empat pelaku perampokan di km 20 Tol Waru, Sidoarjo. Dua dari empat pelaku berinisial DM (14) dan BS (17) ternyata masih di bawah umur. Modus yang mereka gunakan adalah angkutan umum yang mencari penumpang."Penumpang diangkut dan dimasukkan ke tol Waru, di dalam tol korban diturunkan," ujar Kanit PJR Tol Jatim II AKP Bambang Hariyono di Kantor PJR Tol Waru, Sidoarjo, Minggu (25/3) seperti dilansir detik.
Bambang mengatakan komplotan ini terdiri dari empat remaja tanggung yang dua di antaranya masih di bawah umur. Mereka adalah Eko Saputra (25), warga Lakarsantri; Welly Pujianto (18), warga Bungurasih Tengah, Sidoarjo; BS (17), warga Karah; dan DM (14), warga DKA Tegal.Ada dua korban dalam kasus ini. Mereka adalah Anggoro Setyo Nugroho (17) dan Tommy Ardianto (17).
Dua korban ini naik angkot bernopol L 1829 UG yang dikendarai komplotan itu. Korban naik angkot usai nonton konser Via Vallen di Makodam/V Brawijaya dengan tujuan Terminal Purabaya (Bungurasih). Saat naik angkot, tiba-tiba angkot itu dibelokkan ke tol.
Di dalam tol, terjadilah perampasan. Dengan todongan pisau, kedua korban dipaksa menyerahkan barang dan uangnya. Mereka mengambil dua handphone, uang Rp 200.000, charger handphone, dan jaket korban.
Setelah merampas apa yang berharga dari korban, komplotan ini menurunkan dua korbannya di tol Waru Km 17. Beruntung ada petugas patroli yang sedang lewat."Jadi ada petugas lewat, kami langsung minta tolong," kata salah satu korban, Anggoro.
Mendapat laporan itu, petugas PJR langsung mengejar angkot yang dimaksud. Terjadi kejar-kejaran antara petugas PJR dan pelaku yang menaiki angkot kuning jurusan Joyoboyo-Sidoarjo. Angkot itu akhirnya terkejar dan pelaku ditangkap sekitar pukul 03.30 WIB di Tol Waru KM 20.
Salah seorang pelaku, DM warga Karah, Surabaya mengaku masih bersekolah di salah satu SMP swasta di Surabaya. Tahun ini, dia duduk di bangku kelas 3."Saya masih sekolah, SMP, kelas tiga," ujar DM saat diinterogasi petugas di Kantor PJR Tol Waru, Sidoarjo, Minggu (25/3).
Selain DM yang masih di bawah umur, ada pula BS yang berusia 17 tahun. Namun, BS yang merupakan warga DKA Tegal, Wonokromo, Surabaya ini mengaku putus sekolah dan kini menjadi pengangguran. "Saya sudah putus sekolah sejak SMA kelas 1," kata BS.
Selain itu, polisi patroli juga menangkap dua pelaku lain. Yakni Welly Pujianto (18), warga Bungurasih Tengah. Welly yang kesehariannya menjadi kenek angkutan elf jurusan Sidoarjo ini mengaku lulusan SMP. "Sudah lulus SMP swasta di Sidoarjo, tapi tidak melanjutkan SMA," ujar Welly.
Welly mengaku pernah melakukan perampokan serupa di Jombang. Namun, dia mengatakan komplotannya berbeda dengan yang di Surabaya. Sedangkan alasan melakukan perampokan di tol adalah karena situasi tol yang sepi saat malam.
Pelaku terakhir adalah Eko Saputra (25), sopir yang mengemudikan angkot yang digunakan mengangkut korban sebelum dirampok. Eko mengaku menjadi sopir angkot jurusan Joyoboyo-Sidoarjo namun hanya pada shift malam.
Dua penggemar Via Vallen atau Vyanisty asal Klaten yang dirampok di Tol Waru, Sidoarjo mengaku menunggu konser Via Vallen hingga selesai pukul 01.00 WIB demi bisa berfoto dengan idolanya. Namun sayang, selain tidak mendapat kesempatan untuk berfoto dengan penyanyi idolanya, kedua Vyanisty ini juga menjadi korban perampokan."Waktu itu langsung naik angkot dari Joyoboyo, pertama angkotnya kosong. Tiba-tiba ada tiga orang lagi yang naik," ujar Anggoro. *
Petugas Patroli Jalan Raya (PJR) mengamankan empat pelaku perampokan di km 20 Tol Waru, Sidoarjo. Dua dari empat pelaku berinisial DM (14) dan BS (17) ternyata masih di bawah umur. Modus yang mereka gunakan adalah angkutan umum yang mencari penumpang."Penumpang diangkut dan dimasukkan ke tol Waru, di dalam tol korban diturunkan," ujar Kanit PJR Tol Jatim II AKP Bambang Hariyono di Kantor PJR Tol Waru, Sidoarjo, Minggu (25/3) seperti dilansir detik.
Bambang mengatakan komplotan ini terdiri dari empat remaja tanggung yang dua di antaranya masih di bawah umur. Mereka adalah Eko Saputra (25), warga Lakarsantri; Welly Pujianto (18), warga Bungurasih Tengah, Sidoarjo; BS (17), warga Karah; dan DM (14), warga DKA Tegal.Ada dua korban dalam kasus ini. Mereka adalah Anggoro Setyo Nugroho (17) dan Tommy Ardianto (17).
Dua korban ini naik angkot bernopol L 1829 UG yang dikendarai komplotan itu. Korban naik angkot usai nonton konser Via Vallen di Makodam/V Brawijaya dengan tujuan Terminal Purabaya (Bungurasih). Saat naik angkot, tiba-tiba angkot itu dibelokkan ke tol.
Di dalam tol, terjadilah perampasan. Dengan todongan pisau, kedua korban dipaksa menyerahkan barang dan uangnya. Mereka mengambil dua handphone, uang Rp 200.000, charger handphone, dan jaket korban.
Setelah merampas apa yang berharga dari korban, komplotan ini menurunkan dua korbannya di tol Waru Km 17. Beruntung ada petugas patroli yang sedang lewat."Jadi ada petugas lewat, kami langsung minta tolong," kata salah satu korban, Anggoro.
Mendapat laporan itu, petugas PJR langsung mengejar angkot yang dimaksud. Terjadi kejar-kejaran antara petugas PJR dan pelaku yang menaiki angkot kuning jurusan Joyoboyo-Sidoarjo. Angkot itu akhirnya terkejar dan pelaku ditangkap sekitar pukul 03.30 WIB di Tol Waru KM 20.
Salah seorang pelaku, DM warga Karah, Surabaya mengaku masih bersekolah di salah satu SMP swasta di Surabaya. Tahun ini, dia duduk di bangku kelas 3."Saya masih sekolah, SMP, kelas tiga," ujar DM saat diinterogasi petugas di Kantor PJR Tol Waru, Sidoarjo, Minggu (25/3).
Selain DM yang masih di bawah umur, ada pula BS yang berusia 17 tahun. Namun, BS yang merupakan warga DKA Tegal, Wonokromo, Surabaya ini mengaku putus sekolah dan kini menjadi pengangguran. "Saya sudah putus sekolah sejak SMA kelas 1," kata BS.
Selain itu, polisi patroli juga menangkap dua pelaku lain. Yakni Welly Pujianto (18), warga Bungurasih Tengah. Welly yang kesehariannya menjadi kenek angkutan elf jurusan Sidoarjo ini mengaku lulusan SMP. "Sudah lulus SMP swasta di Sidoarjo, tapi tidak melanjutkan SMA," ujar Welly.
Welly mengaku pernah melakukan perampokan serupa di Jombang. Namun, dia mengatakan komplotannya berbeda dengan yang di Surabaya. Sedangkan alasan melakukan perampokan di tol adalah karena situasi tol yang sepi saat malam.
Pelaku terakhir adalah Eko Saputra (25), sopir yang mengemudikan angkot yang digunakan mengangkut korban sebelum dirampok. Eko mengaku menjadi sopir angkot jurusan Joyoboyo-Sidoarjo namun hanya pada shift malam.
Dua penggemar Via Vallen atau Vyanisty asal Klaten yang dirampok di Tol Waru, Sidoarjo mengaku menunggu konser Via Vallen hingga selesai pukul 01.00 WIB demi bisa berfoto dengan idolanya. Namun sayang, selain tidak mendapat kesempatan untuk berfoto dengan penyanyi idolanya, kedua Vyanisty ini juga menjadi korban perampokan."Waktu itu langsung naik angkot dari Joyoboyo, pertama angkotnya kosong. Tiba-tiba ada tiga orang lagi yang naik," ujar Anggoro. *
Komentar