PGRI Siapkan Bank Soal untuk UNBK
Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Unifah Rosyidi mengatakan pihaknya menyiapkan bank soal yang terdiri dari sekitar 10.000 soal untuk latihan peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).
JAKARTA, NusaBali
"Guru-guru di PGRI menyiapkan soal-soal untuk latihan UNBK, dan sudah terkumpul sekitar 10.000 soal. Semuanya ditaruh di dalam jaringan (daring) agar anak-anak bisa berlatih sebelum pelaksanaan UNBK," ujar Unifah di Jakarta, Jumat (23/3).
Unifah mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Telkom dalam penyediaan infrastruktur pelatihan tersebut. Harapannya dengan adanya bank soal tersebut, peserta UNBK bisa mempersiapkan diri dan berlatih sehingga berbagai kesalahan, keterlambatan ataupun salah klik pada saat ujian bisa dikurangi. "UNBK ini bertujuan agar anak-anak terbiasa dengan teknologi dan tentu saja menghindari kecurangan. Sehingga ke depan, kami minta agar aksesnya diperluas dan bisa menjangkau di daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T)." Unifah memberikan penghargaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) karena jumlah peserta UNBK terus meningkat dari tahun ke tahun. Dia berharap ke depan, UNBK bisa mencapai 100 persen.
"Ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bisa digunakan untuk pembelian komputer. Kami juga minta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk bisa menyediakan jaringan hingga ke pelosok, karena nanti tes apapun bentuknya dalam jaringan (daring)," katanya. Oleh karenanya pihaknya mendorong agar anak-anak terbiasa dengan tekologi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan ujian nasional (UN) 2018 akan diikuti 8,1 juta peserta didik yang berasal dari 95.780 satuan pendidikan dari berbagai jenjang sekolah menengah pertama (SMP)/sederajat, sekolah menengah atas (SMA)/sederajat dan pendidikan kesetaraan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen peserta didik siap mengikuti UN berbasis komputer (UNBK). Jumlah peserta didik yang akan mengikuti UNBK pada 2018 sebanyak 6.293.552 peserta atau meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3,7 juta peserta didik. Pada UN 2017, persentase peserta didik yang mengikuti UNBK sebanyak 65,4 persen dan UNKP sebanyak 34,6 persen. *ant
Unifah mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan Telkom dalam penyediaan infrastruktur pelatihan tersebut. Harapannya dengan adanya bank soal tersebut, peserta UNBK bisa mempersiapkan diri dan berlatih sehingga berbagai kesalahan, keterlambatan ataupun salah klik pada saat ujian bisa dikurangi. "UNBK ini bertujuan agar anak-anak terbiasa dengan teknologi dan tentu saja menghindari kecurangan. Sehingga ke depan, kami minta agar aksesnya diperluas dan bisa menjangkau di daerah-daerah tertinggal, terluar dan terdepan (3T)." Unifah memberikan penghargaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) karena jumlah peserta UNBK terus meningkat dari tahun ke tahun. Dia berharap ke depan, UNBK bisa mencapai 100 persen.
"Ada dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang bisa digunakan untuk pembelian komputer. Kami juga minta Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk bisa menyediakan jaringan hingga ke pelosok, karena nanti tes apapun bentuknya dalam jaringan (daring)," katanya. Oleh karenanya pihaknya mendorong agar anak-anak terbiasa dengan tekologi. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menyatakan ujian nasional (UN) 2018 akan diikuti 8,1 juta peserta didik yang berasal dari 95.780 satuan pendidikan dari berbagai jenjang sekolah menengah pertama (SMP)/sederajat, sekolah menengah atas (SMA)/sederajat dan pendidikan kesetaraan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 78 persen peserta didik siap mengikuti UN berbasis komputer (UNBK). Jumlah peserta didik yang akan mengikuti UNBK pada 2018 sebanyak 6.293.552 peserta atau meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3,7 juta peserta didik. Pada UN 2017, persentase peserta didik yang mengikuti UNBK sebanyak 65,4 persen dan UNKP sebanyak 34,6 persen. *ant
1
Komentar