nusabali

500 Umat Tempek Cijantung Hadiri Dharma Shanti

  • www.nusabali.com-500-umat-tempek-cijantung-hadiri-dharma-shanti

Sebanyak 500 umat Hindu tempek Cijantung, Jakarta Timur menghadiri Dharma Shanti yang berlangsung di Balai Srikandi Pura Mustika Dharma Cijantung.

JAKARTA, NusaBali

Dharma Shanti tersebut merupakan pertama kali digelar oleh tempek Cijantung. Acara dimotori Remaja Pura Mustika Dharma Cijantung (Remusdha).

"Dharma Shanti kami gelar pada Sabtu malam kemarin (24/3). Ini perdana kami lakukan. Bila memungkinkan akan berlanjut setiap tahun," ujar Wakil Ketua Remaja Mustika Dharma Cijantung I Putu Agastya Werdikatama kepada NusaBali, Senin (26/3).Menurut Agastya, selain umat Hindu hadir pula sesepuh umat tempek Cijantung.

Ketua banjar Jakarta Timur serta perwakilan remaja Pura se DKI Jakarta. Mereka mengusung tema "Dengan Semangat Nyepi Tahun Baru Saka 1940 Kita Menjaga dan Membangun Keharmonisan Hidup serta Kedamaian Jagat". Acara diisi dengan Dharma Wacana dari Ketua PHDI Bogor I Wayan Suastika.

Suastika menyampaikan, makna tentang hari raya Nyepi serta kaitannya dengan tema bagaimana kita menjaga keharmonisan dan mewujudkan kedamaian.

Sementara sesepuh umat Hindu tempek Cijantung sekaligus Ketua PHDI Pusat Wisnu Bawa Tenaya mengatakan, bahwa generasi muda adalah sebagai motor penggerak untuk kemajuan bangsa.

"Beliau memaparkan bagaimana membentuk karakter manusia Indonesia berlandaskan nilai-nilai moral Pancasila. Pembentukan karakter ini bisa dimulai dengan mengikuti kegiatan organisasi yang bersifat positif, termasuk Remusdha," kata Agast mengutip pernyataan Wisnu Bawa.

Pembentukan karakter juga sebagai pondasi menciptakan generasi muda bangsa Indonesia yang tangguh dan senantiasa mangamalkan nilai-nilai positif untuk kemajuan serta perkembangan bangsa Indonesia. Usai Dharma Wacana, umat yang hadir mendapat hiburan drama sendratari bertajuk Hanoman Duta.

Hanoman Duta memiliki makna kesetiaan dan keteguhan. Dimana sosok Hanoman yang memiliki sifat setia dan teguh pada ajaran dharma dan keberanian dalam menegakkan dharma, ketika melawan pasukan raksasa saat menjemput Dewi Sita demi menjaga keharmonisan yang sudah rusak.

"Ini sangat relevan dengan tema acara Dharma Shanti kami. Artinya sebagai generasi muda, kami harus bisa mewujudkan kedamaian dan keharmonisan dengan tetap berpegang teguh dan setia pada ajaran dharma," ucap pria yang juga menjadi penanggung jawab Dharma Shanti tempek Cijantung ini. *k22

Komentar