nusabali

Napi LP Tabanan Belanja Pakai e-Money

  • www.nusabali.com-napi-lp-tabanan-belanja-pakai-e-money

LP Kelas II B Tabanan luncurkan program ‘para narapidana (napi) wajib belanja menggunakan uang elektronik (e-money), semacam ATM’.

Untuk Mencegah Peredaran Narkoba di Lingkungan LP

TABANAN, NusaBali
Program ini diberlakukan sebagai upaya mencegah peredaran narkoba di lingkungan LP.Program e-money ini dilaunching di Aula LP Tabanan, Selasa (27/3) pagi. Salah satu bank yang diajak bekerjasama dalam menyediakan e-money ini juga dihadirkan dalam launching di LP Tabanan kemarin. Kegiatan tersebut dihadiri para napi LP Tabanan, duna diberikan arahan khusus.

Kasi Bimbingan Narapidana dan Kegiatan Kerja LP Tabanan, I Gusti Agus Putu Mahendra, menjelaskan tujuan penggunaan e-money ini sangatlah banyak. Selain mengikuti arahan pusat agar bertransaksi secara non tunai dan menekan terjadinya pencurian di dalam LP, juga untuk mempermudah pengawasan napi. "Yang terpenting, untuk mengindari peredaran narkoba di dalam LP," jelas IGA Putu Mahendra.

Mahendra menyatakan, sebelum e-money dilaunching, pihaknya telah melakukan sosialisasi kepada para napi maupun keluarganya yang sering menjenguk mereka di LP Tabanan. Sosialisasi juga dilakukan kepada petugas LP, karena ini merupakan program baru. Disebutkan, para napi menerima dengan baik program e-money di dalam LP ini. "Sekarang tinggal pembiasaan saja, dari semula pegang uang menjadi pegang kartu," tandas Mahendra.

Terhitung sejak Selasa kemarin, seluruh warga binaan di LP Tabanan sudah belanja menggunakan e-money. Kantin dan koperasi di LP Tabanan pun telah menyediakan mesin gesek. Program ini sama seperti berbelanja di Indomaret ataupun swalayan besar yang menggunakan ATM.

"Jadi, prosesnya mereka tinggal belanja menggunakan kartu. Kantin dan koperasi juga sama punya e-money dan sistemnya sudah diprogram oleh bank yang diajak kerjasama. Mereka tinggal tempel saja dan masukan sandi di mesin, maka transaksi non tunai telah berlangsung," beber Mahendra.

Bagi pengunjung warga binaan di LP Tabanan, mereka juga tidak boleh sembarang memberikan uang. Karena sistemnya sudah non tunai, jika ada keluarga yang memberikan uang kepada napi, maka petugas yang mendampinginya mengisi alias top up. "Jadi, pengunjung tidak dapat sembarangan memberi uang," katanya.

Menurut Mahendra, selama penggunaan e-money ini, tidak akan ada lagi peredaran uang di dalam LP Tabanan. Kartu e-money dijamin tidak akan tertukar antara satu dan lainnya, karena sudah berisi nama masing-masing. "Kini semua warga binaan di LP Tabanan sudah punya e-money. Nah, bagi mereka yang belum mengerti penggunakannya, nanti akan didampingi petugas saat belanja di kantin dalam LP,” terang Mahendra.

Sedangkan salah satu napi kasus pengeroyokan di LP Tabanan, I Gede Putra Dana, 26, mengaku senang dengan adanya program e-money ini. Selain gampang membawanya, juga mudah dalam bertransaksi menggunakan e-money, karena tinggal pencet tombol. "Kalau sebelumnya, kita bawa uang ke mana-mana, selain disimpan dengan baik di dalam LP agar tidak dicuri," tutur Putra Dana kepada NusaBali.

Sementara itu, pada hari yang sama kemarin, sejumlah napi LP Tabanan juga dilatih membuat tempe. Ada 20 napi yang masa hukumanya ringan dilatih cara membuat tempe hari itu. "Nanti tempe ini akan dimakan secara bersama-sama. Kalau mereka bisa membuat tempe, pruduknya nanti akan digunakan sehari-hari. Jika fokus membuatnya, bisa saja tempe dijual. Instruktur dari Loka Latihan Kerja di bawah bimbingan Dinaskertrans siap membantu menjualnya," jelas IGA Putu Mahendra.

Mahendra menyebutkan, pelatihan membuat tempe sekaligus memberikan skil kepada warga binaan. Harapan, ketika bebas dari penjara nanti, mereka punya keahlian untuk membuat usaha. "Sengaja kami berikan pelatihan membuat tempe, karena prosesnya mudah, peralatannya juga tidak menggunakan mesin. Caranya masih tradisional," ujar Mahendra. *d

Komentar