Soal USBN di Jabar Diduga Bocor
Beredar lewat grup medsos, lengkap dengan kunci jawaban
BANDUNG, NusaBali
Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) menemukan dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 tingkat SMA. Dugaan kebocoran tersebut beredar di sebuah grup WhatsApp (WA) dan Line. USBN sudah berlangsung pada 19-26 Maret.
Ketua FAGI Iwan Hermawan menuturkan pengungkapan dugaan kecurangan USBN kali ini bermula dari informasi yang diterima FAGI. Pihaknya lalu membentuk tim yang terdiri dari sejumlah guru dan alumni sekolah di Kota Bandung.
Ia menuturkan tim yang terbentuk lalu melakukan investigasi di lapangan menindaklanjutinya adanya informasi kebocoran tersebut. Hasilnya, salah seorang guru mendapati sekumpulan pelajar yang sedang menatap layar telepon pintar.
Saat ditelusuri, layar ponsel tersebut menunjukkan kartu soal USBN SMA 2018. Guru tersebut lalu menginterogasi para siswa hingga akhirnya diketahui kartu soal tersebut didapat dari sebuah grup WA.
"Dicari dari mana (kartu soal) itu ada yang bilang di WA grup. Maka tim berupaya masuk grup WA itu, hingga akhirnya bisa masuk," kata Iwan, Selasa (27/3) seperti dilansir detik.
Ia menjelaskan dalam grup WA yang diberi nama 'Peserta USBN se-Jabar' setiap harinya beredar soal dan kunci jawaban sejak hari pertama. Misalnya hari pertama beredar soal Sosiologi, Bahasa Indonesia dan Agama.
"Hari berikutnya (kebocoran) semua paket. Karena mereka yang didapatkan semua paket, yang parahnya itu kartu soalnya yang bocor itu embrio sebelum jadi soal. Itu menyebar setiap hari mereka dapat itu setiap pagi," tutur dia.
Iwan menduga kebocoran soal dan kunci jawaban ini tidak hanya terjadi di Kota Bandung melainkan Jabar. Pasalnya, sambung dia, seluruh paket setiap mata pelajar beredar dalam grup WA tersebut.
"Kalau grupnya itu peserta USBN se-Jabar, bukan hanya Kota Bandung. Ini namanya medsos bisa menyebar dengan cepat ke Jabar. Karena anggotanya ratusan bukan hanya puluhan. Karena paket satu sampai enam fisika itu untuk se-Jabar bukan hanya Kota Bandung," ungkap dia.
Temuan ini sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) dan Komisi V DPRD Jabar pada Senin (26/3).
Ketua FAGI Iwan Hermawan mengatakan sudah mengantongi siapa saja yang mendirikan grup WA tersebut. Sebab, sambung dia, dalam grup WA tersebut sudah tertera nomor telepon dan nama admin. Penyebar sekaligus admin grup dipanggil 'kakak' oleh anggota grup.
"Karena pembuat WA sudah jelas ada nomor, orangnya ada, namanya ada sangat mudah kepolisian untuk mengambil tindakan nanti," kata Iwan.
Ia menjelaskan berdasarkan penelusuran FAGI di grup WA dan Line tersebut, admin utamanya merupakan seorang wanita. Admin tersebut yang setiap harinya membagikan soal dan kunci jawaban di grup.
Polisi akan menyelidiki dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SMA tahun 2018 di Jawa Barat.
Guna memudahkan penyelidikan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat Kombes Samudi, Selasa (27/3) mengatakan hasil temuan dari tim FAGI diserahkan ke penyidik. Sehingga, penyidik dapat mudah menyelidiki kasus tersebut.
Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar berjanji akan menelusuri temuan dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban USBN SMA. Hasil investigasi akan jadi pertimbangan pelaksanaan USBN tahun depan.
Kepala Disdik Jabar Ahmad Hadadi mengatakan sudah membentuk tim khusus untuk menelusuri dugaan kebocoran tersebut. Tim tersebut terdiri dari unsur Disdik, Inspektorat, Dewan Pendidikan, MKKS, MGMP Jabar.
"Kami akan melakukan penelusuran melalui tim yang sudah dibentuk. Sejauh ini laporan yang kami terima baru dugaan saja belum bisa disimpulkan kebocoran," kata Hadadi di kantor Disdik Jabar, Jalan Dr Rajiman, Kota Bandung, Selasa (27/3). *
Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) menemukan dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) 2018 tingkat SMA. Dugaan kebocoran tersebut beredar di sebuah grup WhatsApp (WA) dan Line. USBN sudah berlangsung pada 19-26 Maret.
Ketua FAGI Iwan Hermawan menuturkan pengungkapan dugaan kecurangan USBN kali ini bermula dari informasi yang diterima FAGI. Pihaknya lalu membentuk tim yang terdiri dari sejumlah guru dan alumni sekolah di Kota Bandung.
Ia menuturkan tim yang terbentuk lalu melakukan investigasi di lapangan menindaklanjutinya adanya informasi kebocoran tersebut. Hasilnya, salah seorang guru mendapati sekumpulan pelajar yang sedang menatap layar telepon pintar.
Saat ditelusuri, layar ponsel tersebut menunjukkan kartu soal USBN SMA 2018. Guru tersebut lalu menginterogasi para siswa hingga akhirnya diketahui kartu soal tersebut didapat dari sebuah grup WA.
"Dicari dari mana (kartu soal) itu ada yang bilang di WA grup. Maka tim berupaya masuk grup WA itu, hingga akhirnya bisa masuk," kata Iwan, Selasa (27/3) seperti dilansir detik.
Ia menjelaskan dalam grup WA yang diberi nama 'Peserta USBN se-Jabar' setiap harinya beredar soal dan kunci jawaban sejak hari pertama. Misalnya hari pertama beredar soal Sosiologi, Bahasa Indonesia dan Agama.
"Hari berikutnya (kebocoran) semua paket. Karena mereka yang didapatkan semua paket, yang parahnya itu kartu soalnya yang bocor itu embrio sebelum jadi soal. Itu menyebar setiap hari mereka dapat itu setiap pagi," tutur dia.
Iwan menduga kebocoran soal dan kunci jawaban ini tidak hanya terjadi di Kota Bandung melainkan Jabar. Pasalnya, sambung dia, seluruh paket setiap mata pelajar beredar dalam grup WA tersebut.
"Kalau grupnya itu peserta USBN se-Jabar, bukan hanya Kota Bandung. Ini namanya medsos bisa menyebar dengan cepat ke Jabar. Karena anggotanya ratusan bukan hanya puluhan. Karena paket satu sampai enam fisika itu untuk se-Jabar bukan hanya Kota Bandung," ungkap dia.
Temuan ini sudah dilaporkan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) dan Komisi V DPRD Jabar pada Senin (26/3).
Ketua FAGI Iwan Hermawan mengatakan sudah mengantongi siapa saja yang mendirikan grup WA tersebut. Sebab, sambung dia, dalam grup WA tersebut sudah tertera nomor telepon dan nama admin. Penyebar sekaligus admin grup dipanggil 'kakak' oleh anggota grup.
"Karena pembuat WA sudah jelas ada nomor, orangnya ada, namanya ada sangat mudah kepolisian untuk mengambil tindakan nanti," kata Iwan.
Ia menjelaskan berdasarkan penelusuran FAGI di grup WA dan Line tersebut, admin utamanya merupakan seorang wanita. Admin tersebut yang setiap harinya membagikan soal dan kunci jawaban di grup.
Polisi akan menyelidiki dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tingkat SMA tahun 2018 di Jawa Barat.
Guna memudahkan penyelidikan, Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jawa Barat Kombes Samudi, Selasa (27/3) mengatakan hasil temuan dari tim FAGI diserahkan ke penyidik. Sehingga, penyidik dapat mudah menyelidiki kasus tersebut.
Sementara itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar berjanji akan menelusuri temuan dugaan kebocoran soal dan kunci jawaban USBN SMA. Hasil investigasi akan jadi pertimbangan pelaksanaan USBN tahun depan.
Kepala Disdik Jabar Ahmad Hadadi mengatakan sudah membentuk tim khusus untuk menelusuri dugaan kebocoran tersebut. Tim tersebut terdiri dari unsur Disdik, Inspektorat, Dewan Pendidikan, MKKS, MGMP Jabar.
"Kami akan melakukan penelusuran melalui tim yang sudah dibentuk. Sejauh ini laporan yang kami terima baru dugaan saja belum bisa disimpulkan kebocoran," kata Hadadi di kantor Disdik Jabar, Jalan Dr Rajiman, Kota Bandung, Selasa (27/3). *
Komentar