KBS–Ace Tegaskan Bandara Buleleng Akan Terwujud
Juga Siapkan Program Kemandirian Energi
BULELENG, NusaBali
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster – Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS–Ace) menggelar kampanye di sejumlah titik di Kabupaten Buleleng, Rabu (28/3). Koster yang asli putra daerah Buleleng menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur darat, air, dan udara di kabupaten yang paling padat penduduknya di Bali tersebut.
Hal ini ditegaskan kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PKPI, PAN, PKB, dan PPP saat simakrama di Desa Pakraman Alasangker, Kecamatan Buleleng dan Banjar Asem, Desa Seririt, Kecamatan Seririt.
Di hadapan ratusan warga Koster yang didampingi Ketua DPC PDIP Kabupaten Buleleng I Putu Agus Suradyana, memaparkan gagasannya mengenai infrastruktur. Salah satunya adalah Pelabuhan Celukan Bawang. Koster ingin meningkatkannya menjadi pelabuhan berstandar internasional. “Untuk infrastruktur salah satunya kita punya Pelabuhan Celukan Bawang. Kita akan tingkatkan menjadi pelabuhan berstandar internasional,” kata Koster.
Soal akan meningkatkan Pelabuhan Celukan Bawang menjadi pelabuhan kapal pesiar, Koster menyatakan hal itu bukan tak mungkin. Dia setuju jika memang dimungkinkan, pelabuhan kapal pesiar semakin ditingkatkan di Pelabuhan Celukan Bawang. Dengan begitu pariwisata di Kabupaten Buleleng akan semakin bergairah. “Bisa saja kita kembangkan di Buleleng. Tentu kita akan kaji juga. Jadi, selain ada di Pelabuhan Benoa, ada di Karangasem, dan kita akan kaji di Buleleng,” ujarnya.
Koster juga memastikan shortcut Denpasar – Singaraja akan terealisasi, dengan konsep satu jalur dengan pemerintah pusat.
Koster juga menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan pembangunan Bandara Buleleng. Dia berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan pembangunan bandara di Bali utara tersebut. “Bandara Buleleng saya akan lanjutkan perjuangannya. Biar Bank Dunia bilang seperti itu, saya punya hitungan dan kajian tersendiri. Saya pastikan dengan satu jalur, bandara di Buleleng akan jalan. Saya pastikan itu,” tandas Koster.
Selain melontarkan program pendidikan gratis, kesehatan gratis, program bedah rumah dan penguatan desa adat serta program lainnya, Koster juga memaparkan sejumlah program infrastruktur di Bali. Salah satunya adalah masalah kelistrikan.
Koster mengaku sudah memiliki desain mengenai kelistrikan di Bali. Dia ingin energi di Bali mandiri. “Listrik se-Bali saya sudah punya desainnya untuk memenuhi kebutuhan listrik. Salah satu sumbernya dari Celukan Bawang,” ucap Koster. Dalam kerangka kemandirian itu, Koster ingin Bali bisa membangun pembangkit tenaga listrik sendiri. “Kita bangun pembangkit listrik agar bisa memasok yang ada di Bali ini. Tidak perlu lagi dari Jawa,” katanya.
Koster pun menegaskan soal sambungan listrik Jawa–Bali. “Bali crossing tidak perlu. Kita bangun sendiri agar Bali berdaulat. Kebutuhan listrik Bali 1.200 MW. Bisa itu kita bangun sendiri,” tegas dia.
Selain listrik, Koster juga ingin air bersih yang cukup untuk Bali. Dia pun sudah memiliki desain untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Bali. “Air bersih untuk kebutuhan mencuci, minum, mandi, dan subak, sudah saya desain untuk memenuhi kebutuhan itu.”
Koster mengaku sudah siap memimpin Bali sekala dan niskala. Dia siap mengatasi persoalan yamg dihadapi oleh masyarakat Bali. “Juga bisa mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan, dan lainnya. Yang terpenting mau turun ke masyarakat, bukan lagi masyarakat yang datang tangkil kepada gubernurnya,” ucap Koster. *
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster – Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (KBS–Ace) menggelar kampanye di sejumlah titik di Kabupaten Buleleng, Rabu (28/3). Koster yang asli putra daerah Buleleng menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur darat, air, dan udara di kabupaten yang paling padat penduduknya di Bali tersebut.
Hal ini ditegaskan kandidat yang diusung PDI Perjuangan, Hanura, PKPI, PAN, PKB, dan PPP saat simakrama di Desa Pakraman Alasangker, Kecamatan Buleleng dan Banjar Asem, Desa Seririt, Kecamatan Seririt.
Di hadapan ratusan warga Koster yang didampingi Ketua DPC PDIP Kabupaten Buleleng I Putu Agus Suradyana, memaparkan gagasannya mengenai infrastruktur. Salah satunya adalah Pelabuhan Celukan Bawang. Koster ingin meningkatkannya menjadi pelabuhan berstandar internasional. “Untuk infrastruktur salah satunya kita punya Pelabuhan Celukan Bawang. Kita akan tingkatkan menjadi pelabuhan berstandar internasional,” kata Koster.
Soal akan meningkatkan Pelabuhan Celukan Bawang menjadi pelabuhan kapal pesiar, Koster menyatakan hal itu bukan tak mungkin. Dia setuju jika memang dimungkinkan, pelabuhan kapal pesiar semakin ditingkatkan di Pelabuhan Celukan Bawang. Dengan begitu pariwisata di Kabupaten Buleleng akan semakin bergairah. “Bisa saja kita kembangkan di Buleleng. Tentu kita akan kaji juga. Jadi, selain ada di Pelabuhan Benoa, ada di Karangasem, dan kita akan kaji di Buleleng,” ujarnya.
Koster juga memastikan shortcut Denpasar – Singaraja akan terealisasi, dengan konsep satu jalur dengan pemerintah pusat.
Koster juga menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan pembangunan Bandara Buleleng. Dia berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan pembangunan bandara di Bali utara tersebut. “Bandara Buleleng saya akan lanjutkan perjuangannya. Biar Bank Dunia bilang seperti itu, saya punya hitungan dan kajian tersendiri. Saya pastikan dengan satu jalur, bandara di Buleleng akan jalan. Saya pastikan itu,” tandas Koster.
Selain melontarkan program pendidikan gratis, kesehatan gratis, program bedah rumah dan penguatan desa adat serta program lainnya, Koster juga memaparkan sejumlah program infrastruktur di Bali. Salah satunya adalah masalah kelistrikan.
Koster mengaku sudah memiliki desain mengenai kelistrikan di Bali. Dia ingin energi di Bali mandiri. “Listrik se-Bali saya sudah punya desainnya untuk memenuhi kebutuhan listrik. Salah satu sumbernya dari Celukan Bawang,” ucap Koster. Dalam kerangka kemandirian itu, Koster ingin Bali bisa membangun pembangkit tenaga listrik sendiri. “Kita bangun pembangkit listrik agar bisa memasok yang ada di Bali ini. Tidak perlu lagi dari Jawa,” katanya.
Koster pun menegaskan soal sambungan listrik Jawa–Bali. “Bali crossing tidak perlu. Kita bangun sendiri agar Bali berdaulat. Kebutuhan listrik Bali 1.200 MW. Bisa itu kita bangun sendiri,” tegas dia.
Selain listrik, Koster juga ingin air bersih yang cukup untuk Bali. Dia pun sudah memiliki desain untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Bali. “Air bersih untuk kebutuhan mencuci, minum, mandi, dan subak, sudah saya desain untuk memenuhi kebutuhan itu.”
Koster mengaku sudah siap memimpin Bali sekala dan niskala. Dia siap mengatasi persoalan yamg dihadapi oleh masyarakat Bali. “Juga bisa mengatasi masalah pengangguran, kemiskinan, dan lainnya. Yang terpenting mau turun ke masyarakat, bukan lagi masyarakat yang datang tangkil kepada gubernurnya,” ucap Koster. *
Komentar