nusabali

Pepohonan Tersapu Banjir, Muncul Kayoan Kaja

  • www.nusabali.com-pepohonan-tersapu-banjir-muncul-kayoan-kaja

Banjir di tukad Perigi menghanyutkan material, pepohonan, dan kotoran lainnya di alur sungai yang berhulu di Gunung Agung itu.

AMLAPURA, NusaBali

Setelah banjir, lokasi jadi bersih dan Kayoan Kaja terlihat jelas di Banjar Temukus, Desa Besakih, Kecamaran Rendang, Karangasem. Selama ini, Kayoan Kaja tertutup semak belukar, lumut, dan tanah. Kayoan Kaja pun menjadi objek wisata dengan pesona alam nan indah.

Bendesa Pakraman Temukus, I Nengah Sindia, Kayoan Kaja terlihat utuh sejak sebulan terakhir. Setelah Objek Wisata Padang Kasna lenyap terpapar abu vulkanik, kini muncul Objek Wisata Kayoan Kaja yang sebelumnya tersembunyi di antara semak dan tertutup pepohonan. Menurut Sindia, sebelum terjadi banjir, selama ini hanya terlihat air mengalir dari sela-sela alur kayoan. Jauh sebelumnya, krama Desa Pakraman Temukus memanfaatkan Kayoan Kaja sebagai tempat mengambil air minum. Sehubungan warga sudah memiliki cubang, jarang lagi ada yang mengambil air di lokasi itu.

Dikatakan, air di Kayoan Kaja berasal dari mata air Kayoan Dedari. Lokasinya di hulu perkampungan Desa Pakraman Temukus, sekitar 500 meter di bagian utara perkampungan atau dekat Pura Tunggul Besi. Kini Kayoan Kaja terlihat secara utuh tanpa ada yang menghalangi. Tampak batu tertata rapi berbentuk bundar di dalamnya ada genangan air bening. Walau namanya Kayoan Kaja, tetapi tidak terlihat ada pancuran. “Selama ini Kayoan Kaja tidak terlihat, tidak lagi ada warga yang mandi di sana, setelah banjir beberapa kali, lokasi Kayoan Kaja muncul secara utuh,” kata Sindia. Bentuk Kayoan Kaja berupa lingkaran dengan diameter sekitar 7 meter, air mengalir pelan dari hulu.

Kemunculan Kayoan Kaja itu, katanya, mengundang daya pikat tersendiri sebagai objek wisata baru. Ditandai adanya batu masif tertata dalam bentuk  melingkar membentuk kolam, di dalamnya tergenang air bening. “Objek itu cocok untuk berswafoto, lokasinya di antara jalur pemukiman Desa Pakraman Temukus menuju Pura Tunggul Besi,” terangnya. Tokoh masyarakat setempat, Jro Mangku Kari, menambahkan munculnya Kayoan Kaja dengan bentuknya unik dikelilingi batu masif memikat setiap orang yang datang. “Selama ini warga hanya mengetahui nama Kayoan Kaja namun tidak ada yang tahu bentuknya secara utuh. Setelah ada banjir, Kayoan Kaja terlihat indah,” jelas Mangku Kari. *k16

Komentar