nusabali

PDIP Buka-bukaan, Dana Masuk Capai Rp 22M

  • www.nusabali.com-pdip-buka-bukaan-dana-masuk-capai-rp-22m

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto membuka keuangan partai di depan Komisi Informasi Pusat (KIP).

JAKARTA, NusaBali
Hasto menjelaskan pemasukan dan pengeluaran PDIP sesuai permintaan KIP yang ingin parpol terbuka kepada publik.Hasto mengatakan PDIP memiliki rekening bersama bernama rekening gotong royong. Rekening partai itu masuk ke bank BRI dan bank BCA dari iuran para anggota maupun para pengusaha yang membantu partai.

"Kami gunakan dana yang masuk ke partai kita lakukan untuk pendidikan politik 50%, pemberdayaan perempuan 10%, program kerakyatan dalam rangka pemenangan pemilu 20%, dan manajemen partai 20% ini seperti itu," kata Hasto di di Kantor DPP PDIP, Jalan Pangeran Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/3).

Hasto juga merinci jumlah uang yang masuk ke PDIP. Ia mengatakan dana yang masuk hingga hari ini mencapai Rp 22 miliar. "Total dana yang masuk ke rekening gotong royong di rekening giro BCA sekitar 16,7 miliar, di BRI itu rekening iuran anggota terkumpul Rp 5,9 miliar. Jadi ada Rp 22 miliar ini dari gotong royong iuran anggota," ujar Hasto.

Iuran anggota yang ditransfer ke rekeneng gotong royong diwajibkan partai sebanyak tiga kali dalam satu tahun dengan nominal minimal Rp 10.000. Uang itu digunakan untuk keperluan partai, salah satunya sekolah pendidikan politik yang diklaim Hasto hanya ada di PDIP. "Terhadap keuangan partai politik kami terus mendorong akuntabilitas partai. Sekali lagi terkait keuangan partai kami siap terbuka, kami juga menyikapi secara serius persoalan korupsi yang terjadi," kata Hasto dilansir detik.com.

"Kami mendorong keterbukaan partai politik, kami siap diaudit, kami siap memaparkan," sambungnya. Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat (KIP) Gede Narayana mengapresiasi keterbukaan PDIP terkait dana yang ada di dalam partai. Gede mengatakan PDIP sudah melakukan apa yang ada di UU 14/2008 terkait keterbukaan publik.

"PDIP sudah melakukan UU. Di dalam UU itu informasi harus terbuka. Tadi ada yang tertutup nah benar ada yang tertutup. Di dalam informasi terbuka tadi Pak Sekjen (Hasto) sudah menjelaskan ada informasi terbuka berkala nah itu publik harus tahu," ujar Narayana. *

Komentar