Mobil Rombongan Pengantin Terbakar
Sebuah mobil APV nopol DK 1752 DI yang dikemudikan I Made Sudana,37, terbakar hingga ludes, di Jalan Jurusan Denpasar – Gilimanuk, tepatnya di timur Jembatan Banjar Selabih Wanasari, Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Jumat (30/3) sekitar pukul 01.30 Wita.
TABANAN, NusaBali
Sopir dan lima penumpang yang merupakan rombongan pengantin selamat. Mereka berhasil keluar dari mobil. Kemacetan panjang pun terjadi pada tengah malam itu. Informasi yang dihimpun, terbakarnya mobil AVP itu, berawal dari mobil yang dikemudikan Sudana, warga Lingkungan Banjar Baler Bale Agung, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, datang dari timur arah Denpasar menuju Gilimanuk. Mobil ini rombongan pernikahan dengan tiga mobil lain, usai mengantarkan pengantin ke Kintamani, Bangli. Setibanya di lokasi kejadian dengan kondisi jalan menikung ke kiri, mendadak lampu depan mobil mati. Bersamaan dengan itu, terlihat percikan api dari mesin mobil di depan. Langsung saja, sopir dan lima penumpang berhamburan keluar.
Sebelum mobil ludes terbakar, sopir sempat meminta bantuan warga sekitar untuk membantu memadamkan api. Namun api tidak bisa dipadamkan karena kobarannya sudah membesar. Dalam hitungan menit, mobil warna Silver itu ludes terbakar.
Jajaran Polsek Selemadeg Barat langsung terjun ke lokasi kejadian. Sempat menghubungi petugas Pemadam Kebakaran, namun pemadam tak kunjung tiba hingga api sekitar pukul 02.45 Wita, berhasil dipadamkan. Akibat peristiwa itu arus lalulintas macet total dua arah.
Kapolsek Selemadeg Barat AKP I wayan Swastika mengatakan, pasca mobil itu terbakar, polisi dan warga setempat menunggu mobil dalam keadaan dingin. Untuk melancarkan arus lalulintas, mobil digeser ke pinggir jalan sebab saat kejadian mobil berada di tengah jalan. "Evakuasi berlangsung sampai pukul 03.00 Wita," ujarnya.
Dikatakan, terbakarnya mobil sesuai dengan STNK milik I Putu Tomy,39, warga dari Banjar Kaja, Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini diduga akibat korsleting listrik pada mesin mobil. Sebab menurut pengakuan sopir api tiba-tiba muncul dari depan mobil, tepat dari posisi mesin. "Dugaan awal korsleting listrik, tidak ada koban jiwa hanya kerugian material kurang lebih Rp 110 juta," tandas AKP Swastika. *d
Sopir dan lima penumpang yang merupakan rombongan pengantin selamat. Mereka berhasil keluar dari mobil. Kemacetan panjang pun terjadi pada tengah malam itu. Informasi yang dihimpun, terbakarnya mobil AVP itu, berawal dari mobil yang dikemudikan Sudana, warga Lingkungan Banjar Baler Bale Agung, Kelurahan Tegal Cangkring, Kecamatan Mendoyo, Jembrana, datang dari timur arah Denpasar menuju Gilimanuk. Mobil ini rombongan pernikahan dengan tiga mobil lain, usai mengantarkan pengantin ke Kintamani, Bangli. Setibanya di lokasi kejadian dengan kondisi jalan menikung ke kiri, mendadak lampu depan mobil mati. Bersamaan dengan itu, terlihat percikan api dari mesin mobil di depan. Langsung saja, sopir dan lima penumpang berhamburan keluar.
Sebelum mobil ludes terbakar, sopir sempat meminta bantuan warga sekitar untuk membantu memadamkan api. Namun api tidak bisa dipadamkan karena kobarannya sudah membesar. Dalam hitungan menit, mobil warna Silver itu ludes terbakar.
Jajaran Polsek Selemadeg Barat langsung terjun ke lokasi kejadian. Sempat menghubungi petugas Pemadam Kebakaran, namun pemadam tak kunjung tiba hingga api sekitar pukul 02.45 Wita, berhasil dipadamkan. Akibat peristiwa itu arus lalulintas macet total dua arah.
Kapolsek Selemadeg Barat AKP I wayan Swastika mengatakan, pasca mobil itu terbakar, polisi dan warga setempat menunggu mobil dalam keadaan dingin. Untuk melancarkan arus lalulintas, mobil digeser ke pinggir jalan sebab saat kejadian mobil berada di tengah jalan. "Evakuasi berlangsung sampai pukul 03.00 Wita," ujarnya.
Dikatakan, terbakarnya mobil sesuai dengan STNK milik I Putu Tomy,39, warga dari Banjar Kaja, Desa/Kecamatan Busungbiu, Buleleng ini diduga akibat korsleting listrik pada mesin mobil. Sebab menurut pengakuan sopir api tiba-tiba muncul dari depan mobil, tepat dari posisi mesin. "Dugaan awal korsleting listrik, tidak ada koban jiwa hanya kerugian material kurang lebih Rp 110 juta," tandas AKP Swastika. *d
1
Komentar