13 Desa di Kubutambahan Siap Menangkan KBS-Ace
Dukungan deras dari warga Buleleng terus mengalir untuk Calon Gubernur Bali nomor urut 1, Wayan Koster alias Koster Bali Satu (KBS).
Koster Terbukti Banyak Berbuat untuk Buleleng
SINGARAJA, NusaBali
Kandidat yang berpasangan dengan Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 27 Juni mendatang itu panen dukungan saat menggelar kampanye di Kabupaten Buleleng. Kali ini dukungan penuh datang dari 13 desa di Kecamatan Kubutambahan. Mengambil tempat di Wantilan Rsi Mejajar, Rabu (28/3), sekitar 1.000 warga menyatakan kebulatan tekad mendukung, memenangkan dan memilih KBS-Ace pada Pilgub mendatang.
13 desa itu, yakni Desa Adat Kubutambahan, Desa Adat Bukti, Desa Adat Bengkala, Desa Adat Bulian, Desa Adat Bila, Desa Adat Tamblang, Desa Adat Depeha, Desa Adat Tajun, Desa Adat Tunjung, Desa Adat Bontieng, Desa Adat Pakisan, Desa Adat Mengening dan Desa Adat Tambakan.
Tokoh masyarakat Desa Kubutambahan, Ketut Sandirat menjelaskan, ada 13 desa di Kecamatan Kubutambahan menyatakan kesiapannya berjuang satu jalur memenangkan KBS-Ace pada Pilgub Bali mendatang. Bukan tanpa alasan, karya nyata Koster menjadi dasar mereka menentukan pilihan. "Karya nyata beliau (Wayan Koster) sudah terbukti dan dirasakan oleh warga. Wajar jika kami berkomitmen memenangkan beliau dengan perolehan 80 persen suara," kata Sandirat.
Di matanya, KBS merupakan figur tepat menjadi Gubernur Bali. Langkahnya yang cekatan dalam mengatasi masalah dianggap obat penawar bagi lambannya pemerataan pembangunan di Bali. Apalagi, KBS amat peduli dengan dunia pendidikan. Sontak hal tersebut menjadi nilai lebih bagi warga untuk memenangkannya. Sebab, mereka sepakat jika pendidikan merupakan salah satu jalan meretas kemiskinan. "Beliau (Wayan Koster) cocok menjadi Gubernur Bali. Beliau sosok pemimpin yang mendidik, yang sangat memperhatikan wong cilik," papar dia.
Suatu pagi delapan tahun silam, Sandirat mendatangi kediaman Koster di Desa Sembiran. Di tangannya dia membawa lembaran kertas yang telah disusun menjadi proposal. Ya, saat itu dia mengajukan proposal pembangunan sekolah lanjutan atas. Tujuannya satu, dia ingin warganya memiliki pendidikan lebih, syukur-syukur memiliki keahlian khusus agar bisa bersaing menjadi bekal hidup. Gayung bersambut, Koster kala itu mengiyakan. "Akhirnya disetujui Pak Koster. Begitu diteliti proposal itu dengan sedikit perbaikan, Pak Koster langsung memperjuangkannya," kenang Sandirat saat.
Tak perlu waktu lama bagi KBS merealisasikan keinginan warga Kubutambahan tersebut. Dengan anggaran bertahap selama empat tahun, kini telah berdiri megah sebuah SMK Kesehatan di Kubutambahan. Saat ini, SMK Kesehatan di Kubutambahan menjadi SMK favorit di Buleleng. Tak hanya dari Kubutambahan saja, tak sedikit murid yang menimba ilmu di sini datang dari kecamatan lain, bahkan dari kabupaten tetangga. Selain sekolah, ternyata Wantilan Rsi Mejajar yang dijadikan lokasi pertemuan juga hasil karya perjuangan KBS sebagai anggota DPR RI.
Saat ini, Sandirat menuturkan, sudah 800-an murid yang bisa bersekolah di SMK Kesehatan. Hebatnya lagi, kata dia, KBS juga memiliki perhatian kepada siswa tak mampu, namun memiliki minat belajar yang tinggi. "Ada program beasiswa dari Pak Koster bagi siswa tak mampu," terang Sandirat.
Hal itu diakui pula oleh Koster. Bahkan nilainya terus bertambah dari tahun ke tahun. "Awal-awal itu beasiswanya Rp750 ribu per tahun, sekarang dinaikkan menjadi Rp1 juta per tahun. Saya yang carikan bantuan bagi siswa miskinnya. Apa yang disampaikan oleh Pak Sandirat ini testimoni bagaimana saya sungguh-sungguh berjuang untuk Bali, bukan hanya omong kosong sekadar program tanpa bukti," katanya.
Koster sendiri tak kuasa menahan harunya mendapat dukungan luas dari masyarakat. Dia mengucapkan terima kasih atas kebulatan tekad tersebut. Pada saat yang sama, dia memaparkan sejumlah program unggulan bagi masyarakat secara umum dan Kabupaten Buleleng secara khusus. Sudah barang tentu, selain produk pertanian, infrastruktur juga menjadi fokus perhatiannya dalam rangka menyeimbangkan pembangunan.
"Pelabuhan Celukan Bawang kita perjuangkan untuk naik status agar bertaraf internasional. Begitu juga bandara Buleleng di Kubutambahan, dengan pola satu jalur kita yakin bisa dibangun. Hal lain adalah shortcut untuk mempercepat akses Denpasar-Buleleng. Itu akan menjadi fokus perhatian kita selain dari pendidikan gratis, kesehatan gratis, bedah rumah dan sejumlah program unggulan lainnya," tutur dia. *
Komentar