Tewas Jatuh ke Jurang Usai Pesta Tuak
Diduga mengendarai motor dalam kondisi mabuk seusai pesta minuman keras jenis tuak, I Kadek Pica, 53, asal Banjar Cangwang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Karangasem jatuh ke jurang hingga tewas, Sabtu (31/3) sore.
AMLAPURA, NusaBali
Korban tewas nyemplung ke jurang di bawah Jembatan Tukad Canggah kawasan Banjar Seloni, Desa Culik, Kecamatan Abang. Saat nyamplung ke jurang di bawah Jembatan Tukad Canggah, Sabtu sore sekitar pukul 17.00 Wita, korban Kadek Pica dalam perjalanan pulang usai pesta tuak di Banjar Geria, Desa Culik, Kecamatan Abang. Terungkap, korban Kadek Pica yang sehari-hari bekerja sebagai petani, pesta tuak bersama I Nengah Suardana, 31 (dari Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang) dan rekan-rekan lainnya.
Usai pesta tuak, korban Kadek Pica mendahului pulang ke rumahnya di Banjar Ca-ngwang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Sabtu sore sekitar pukul 16.55 Wita. Korban naik motor Yamaha Jupiter Z 110 biru DK 3471 SQ sendirian, sambil membawa dua jirigen bekas tempat tuak.
Namun, ketika poerjalanan naik motor baru berjalan 5 menit, motor korban menabrak dinding kiri (sisi utara) Jembatan Tukad Canggah. Korban pun terpelanting jatuh ke dasar jurang sedalam 9 meter. Sedangkan motor Jupiter yang ditunggangi korban berikut dua jerigen kosong tergeletak di badan jalan atas jembatan.
Diduga kuat, korban Kadek Pica mengendarai motor dalam kondisi mabuk, sehingga kendaraannya melaju tidak normal dan akhirnya menabrak dinding jembatan. Korban pun terpental jatuh ke dasar jurang dengan posisi di antara batu-batu besar, hingga tewas mengenaskan. Untungnya, tubuh korban tidak hanyut, meskipun Tukad Canggah sedang banjir.
Kematian tragis korban Kadek Pica baru diketahui beberapa menit kemudian, ketika dua warga Banjar Biaslantang, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, yakni I Nengah Suardana dan I Wayan Dana, yang melintas menyaksikan ada motor biru tergeletak di tepi batas utara jembatan. Setelah diamati ke dasar jurang di bawah jembatan, kedua saksi melihat ada sesosok lelaki mengenakan kaos biru terendam air sungai. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Abang.
Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Abang langsung terjun ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban dan melakukan olah TKP. Kasat Lantas Polres Karangasem, AKP Fudin Ismail, mengatakan berdasarkan hasil olah TKP, kecelakaan maut ini terjadi akibat out of control (OC). "Itu OC, diduga kuat korban berkendara dalam kondisi mabuk sehabis minum tuak," ungkap AKP Fudin Ismail saat dikonfirmasi di Amlapura, Minggu (1/4).
Disebutkan, jasad korban Kadek Pica sore itu langsung dibawa ke RSUD Karangasem di Amlapura untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami pecah kepala belakang, luka robek di dagu, patah tulang paha kiri, dan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya.
Usai pemeriksaan, jenazah korban diantar ke Banjar Cangwang, Desa Bunutan, Ke-camatan Abang dan langsung dikuburkan keluarganya. Korban Kadek Pica berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Nengah Nginter, 50, serta dua anak: I Wayan Putu dan I Made Winata.
Kalian Banjar Cangwang, I Wayan Eka Widnyana, mengatakan jenazah korban tidak sempat dibawa pulang ke rumah duka, melainkan diturunkan di jalan untuk selanjutnya dibawa ke setrea buat dikiburkan. Pasalnya, sesuai tradisi, jasad korban yang datang dari rumah sakit mesti diturunkan di perempatan jalan dan selanjutnya diantar ke setra untuk dikuburkan. "Jenazah langsung dibawa ke setra,” jelas Eka Widnyana saat dikonfirmasi, Minggu kemarin. *k16
Korban tewas nyemplung ke jurang di bawah Jembatan Tukad Canggah kawasan Banjar Seloni, Desa Culik, Kecamatan Abang. Saat nyamplung ke jurang di bawah Jembatan Tukad Canggah, Sabtu sore sekitar pukul 17.00 Wita, korban Kadek Pica dalam perjalanan pulang usai pesta tuak di Banjar Geria, Desa Culik, Kecamatan Abang. Terungkap, korban Kadek Pica yang sehari-hari bekerja sebagai petani, pesta tuak bersama I Nengah Suardana, 31 (dari Banjar Amed, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang) dan rekan-rekan lainnya.
Usai pesta tuak, korban Kadek Pica mendahului pulang ke rumahnya di Banjar Ca-ngwang, Desa Bunutan, Kecamatan Abang, Sabtu sore sekitar pukul 16.55 Wita. Korban naik motor Yamaha Jupiter Z 110 biru DK 3471 SQ sendirian, sambil membawa dua jirigen bekas tempat tuak.
Namun, ketika poerjalanan naik motor baru berjalan 5 menit, motor korban menabrak dinding kiri (sisi utara) Jembatan Tukad Canggah. Korban pun terpelanting jatuh ke dasar jurang sedalam 9 meter. Sedangkan motor Jupiter yang ditunggangi korban berikut dua jerigen kosong tergeletak di badan jalan atas jembatan.
Diduga kuat, korban Kadek Pica mengendarai motor dalam kondisi mabuk, sehingga kendaraannya melaju tidak normal dan akhirnya menabrak dinding jembatan. Korban pun terpental jatuh ke dasar jurang dengan posisi di antara batu-batu besar, hingga tewas mengenaskan. Untungnya, tubuh korban tidak hanyut, meskipun Tukad Canggah sedang banjir.
Kematian tragis korban Kadek Pica baru diketahui beberapa menit kemudian, ketika dua warga Banjar Biaslantang, Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, yakni I Nengah Suardana dan I Wayan Dana, yang melintas menyaksikan ada motor biru tergeletak di tepi batas utara jembatan. Setelah diamati ke dasar jurang di bawah jembatan, kedua saksi melihat ada sesosok lelaki mengenakan kaos biru terendam air sungai. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Mapolsek Abang.
Begitu mendapat laporan, jajaran Polsek Abang langsung terjun ke lokasi kejadian untuk mengevakuasi korban dan melakukan olah TKP. Kasat Lantas Polres Karangasem, AKP Fudin Ismail, mengatakan berdasarkan hasil olah TKP, kecelakaan maut ini terjadi akibat out of control (OC). "Itu OC, diduga kuat korban berkendara dalam kondisi mabuk sehabis minum tuak," ungkap AKP Fudin Ismail saat dikonfirmasi di Amlapura, Minggu (1/4).
Disebutkan, jasad korban Kadek Pica sore itu langsung dibawa ke RSUD Karangasem di Amlapura untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari hasil pemeriksaan, korban mengalami pecah kepala belakang, luka robek di dagu, patah tulang paha kiri, dan luka lecet di beberapa bagian tubuhnya.
Usai pemeriksaan, jenazah korban diantar ke Banjar Cangwang, Desa Bunutan, Ke-camatan Abang dan langsung dikuburkan keluarganya. Korban Kadek Pica berpulang buat selamanya dengan meninggalkan istri tercinta Ni Nengah Nginter, 50, serta dua anak: I Wayan Putu dan I Made Winata.
Kalian Banjar Cangwang, I Wayan Eka Widnyana, mengatakan jenazah korban tidak sempat dibawa pulang ke rumah duka, melainkan diturunkan di jalan untuk selanjutnya dibawa ke setrea buat dikiburkan. Pasalnya, sesuai tradisi, jasad korban yang datang dari rumah sakit mesti diturunkan di perempatan jalan dan selanjutnya diantar ke setra untuk dikuburkan. "Jenazah langsung dibawa ke setra,” jelas Eka Widnyana saat dikonfirmasi, Minggu kemarin. *k16
1
Komentar