6 Oknum Pegawai Ditangkap di Gilimanuk
6 oknum pegawai Pemkab Jembrana yang ditangkap Tim Saber Pungli terdiri dari 3 petugas Satpol PP dan 3 petugas Dinas Dukcapil
Diduga Pungli dengan Menyasar Penumpang Masuk Bali Tanpa KTP
NEGARA, NusaBali
Enam (6) oknum pegawai Pemkab Jembrana ditangkap Tim Saber Pungli di Pos Pemeriksaan KTP Masuk Bali Pelabuhan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, Jembrana, Sabtu (31/3) tengah malam. Mereka ditangkap dengan barang bukti uang tunai Rp 490.000, yang diduga hasil pungutan liar (pungli) dari penumpang yang masuk Bali tanpa membawa KTP.
Oknum petugas yang ditangkap Tim Saber Pungli di Pos Pemeriksaan KTP Pelabuhan Gilimanuk, Sabtu malam sekitar pukul 23.50 Wita, terdiri dari 3 oknum Satpol PP Pemkab Jembrana dan 3 oknum Dinas Kependudukan & catatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Jembrana. Ketiga oknum Satpol PP itu masung-masing I Komang AD, 38 (asal Kelurahan Baler Bale Agung, Kecamatan Jembrana), ADP, 29 (asal De-sa/Kecamatan Melaya), dan Dewa MC, 31 (asal Kelurahan Banjar Te-ngah, Kecamatan Negara). Ketiga oknum Satpol PP ini semuanya masih berstatus pegawai kontrak.
Sedangkan 3 oknum pegawai Dinas Dukcapil Jembrana yang ditangkap Tim Saber Pungli malam itu, masing-masing I Gusti Ngurah KS, 57 (asal Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana), I Gusti Putu NS, 53 (asal Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana), dan I Putu EAW, 30 (asal Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana). Dua (2) dari mereka sudah berstatus PNS, yakni I Gusti Ngurah KS dan I Gusti Putu NS. Sementara I Putu EAW masih berstatus tenaga kontrak.
Informasi di lapangan, penangkapan 6 oknum pegawai Pemkab Jembrana malam itu dipimpin langsung oleh Kepala Satgas Saber Pungli Jembrana, AKP Yusak Agustinus Sooai. Ketika dilakukan penangkapan, total uang Rp 490.000 yang diamankan sebagai barang bukti ditemukan dari 4 pelaku. Rinciannya, Rp 95.000 diamankan dari tangan I Komang AD, Rp 195.000 dari tangan ADP, Rp 90.000 dari tangan Dewa MC, dan sisanya Rp 110.000 dari tangan I Gusti Ngurah KS.
Dari hasil penyelidikan petugas, dugaan pungli di Pos KTP Pelabuhan Gilimanuk menyasar setiap orang yang masuk Bali tanpa membawa KTP. Modusnya, pelanggar yang diperiksa oknum Satpol PP diarahkan masuk ke ruang pemeriksaan petugas Dinas Dukcapil Jembrana, untuk dilakukan negosiasi.
Nah, jika bisa membayar sejumlah uang, penumpang tak ber-KTP itu dipersilakan melanjutkan perjalanan ke Bali. Setelah pelanggar setuju membayar sejumlah uang, maka mereka diarahkan kembali menemui oknum Satpol PP untuk serahkan sejumlah uang. Kemudian, mereka dipersilakan melanjutkan perjalan ke Bali tanpa dicatat pada buku pelanggaran. Sebaliknya, bagi pelanggar yang tidak bersedia mem-berikan uang, mereka akan dikembalikan ke daerah asalnya.
Saat dikonfirmasi NusaBali di Negara, Minggu (1/4), Kepala Satgas Saber Pungli Kabupaten Jembrana, AKP Yusak Agutinus Sooai, yang juga Kasat Reskrim Polres Jembrana, membenarkan penangkapan 6 oknum petugas Satpol PP dan Dinas Dukcapil di Pos Pemeriksaan KTP Pelabuhan Gilimanuk tersebut. Menurut AKP Yusak, selain mengamankan barang bukti uang Rp 490.000 yang diduga hasil pungli, juga diamankan buku pelanggaran dan daftar absensi petugas jaga.
Rencananya, untuk tindak lanjut penangkapan 6 oknum petugas di Pelabuhan Gilimanuk ini akan diserahkan ke Satgas Penanganan Saber Pungli dari unsur Inspektorat Kabupaten Jembrana. “Buat sementara, kami masih dalami keterangan dulu. Ini masih dalam ranah Tim Saber Pungli,” ujar AKP Yusak yang juga Kasat Reskrim Polres Jembrana.
Sementara itu, Wakil Bupati Jembrana Made Kembang Hartawan belum berhasil dikonfirmasi NusaBali terkait penangkapan 6 oknum petugas di Pos KTP Pelabuhan Gilimanuk tersebut. Ketika berusaha dihubungi per telepon, tadi malam, terdengar nada sambung namun ponselnya tidak diangkat. Ketika berusaha dihubungi lewat WhatApps (WA), Kembang Hartawan mengaku sedang ada acara rapat marathon di Kantor DPD PDIP Bali, Jalan Banteng Baru Niti Mandala Denpasar.
Sedangkan Kepala Dinas Dukcapil Jembrana, Ketut Wiaspada, mengaku pihaknya baru mendengar kabar penangkapan 6 oknum petugas di Pos KTP Pelabuhan Gilimanuk. Kebetulan, Ketut Wiaspada mendengar kabar teresbut dari salah satu kerabatnya yang berdinas sebagai polisi saat acara Nyambutin cucu di rumahnya, Minggu kemarin.
Ketut Wiaspada mengaku tidak dapat berbicara banyak terkait penangkapan 3 oknum pegawai Dinas Dukcapil Jembrana ini. Padahal, selama ini pihaknya telah menekankan petugas di Pos KTP Pelabnuhan Gilimanuk yang sudah berulangkali mendapat sorotan teresbut agar tidak melakukan tindakan di luar aturan.
“Saya tidak habis pikir juga, kok masih ada yang begitu (diduga pungli, Red)? Saya juga sering turun langsung memantau ke Pelabuhan Gilimanuk dan mengingatkan pegawai agar bekerja dengan baik. Tapi, sekarang kembali ada kejadian begini. Nanti coba saya cek, apa yang menjadi masalah utamanya?” tandas Wiaspada. *ode
Komentar