nusabali

Ni Made Murni Ada Potensi Mengarah ke Gangguan Kejiwaan

  • www.nusabali.com-ni-made-murni-ada-potensi-mengarah-ke-gangguan-kejiwaan

Rumah Ni Made Murni, 56, wanita lajang (daha tua) yang hidup sebatang kara di Banjar Babakan, Desa Cau Belayu, Kecamatan Marga, Tabanan, sudah diperbaiki pada Minggu (1/4).

Daha Tua Hidup Sebatang Kara, Atap Rumah Bocor

TABANAN, NusaBali
Adalah Yayasan Duta Dharma Bangkitnya Hindu, Komunitas Ikhlas Berbagi, berkolaborasi dengan Komunitas Peduli Kesehatan Mental (Kopi Kental) Dinas Sosial Tabanan, membongkar atap rumah yang bocor dan hanya ditutup terpal.

Kepala Dinas Sosial Tabanan I Nyoman Gede Gunawan, menjelaskan bantuan perbaikan rumah didapat dari pihak CSR yakni Yayasan Duta Dharma Bangkitnya Hindu, Komunitas Ikhlas Berbagi yang berkolaborasi dengan Kopi Kental Dinas Sosial Tabanan. “Bantuan perbaikan rumah didapatkan sekitar Rp 20 juta,” ujarnya.

Dikatakannya, rumah Murni akan direnovasi di bagian atap saja tidak dibongkar secara keseluruhan. Sebab bagian dinding sudah sempat dicek masih kuat menyangga atap baru. Plafonnya akan berbahan baja dan beratap genteng. “Kami tidak bongkar keseluruhan, hanya di bagian atap, sudah selesai kami membongkar,” imbuhnya.

Untuk sementara semasih proses rehabilitasi yang diperkirakan memakan waktu 10 hari, Murni akan beristirahat di bangunan Jineng miliknya. Jineng tersebut akan dikurung menyerupai tempat tidur, dan sudah dikerjakan oleh relawan.

Gunawan mengakui, berdasarkan keterangan aparat desa, Murni memiliki riwayat yang mengarah ke gangguan jiwa. Tetapi tidak parah, sebab Murni masih bisa berkomunikasi dengan baik. “Ada mengarah ke sana, tetapi tidak parah. Nanti ke depannya melalui Kopi Kental akan dilakukan kunjungan terus,” tuturnya.

Gunawan menambahkan, saat itu juga merajan di rumah Murni yang kondisinya sudah rusak, dibersihkan oleh Kopi Kental. Rumput telah dicabuti dan ada perbaikan yang disesuaikan dengan kemampuan. “Ke depanya kami harapkan terkait kondisi Murni ada bantuan dari pihak yang lain, tidak hanya bantuan dari pemerintah,” ucapnya.

Camat Marga I Gusti Agung Alit Adiatmika mengatakan berdasarkan keterangan dari pihak desa, Murni sebenarnya ada di lingkungan keluarga berada. Saat ini Murni punya lahan sekitar 75 are. Tetapi karena ada mengarah memiliki riwayat gangguan jiwa sehingga kondisi dirinya dan rumahnya kurang terawat. “Rumah sudah dibongkar oleh komunitas yang berkolaborasi dengan Dinas Sosial, pada Minggu pagi,” jelasnya.

Menurut Adiatmika, dulu pihak desa sudah sempat akan memperbaiki rumahnya, namun saat itu kondisi Murni kurang bagus sehingga sempat tak diizinkan rumahnya diperbaiki. “Riwayat mengarah ke gangguan jiwa tidak parah, karena kalau kondisinya baik ngomong dan bekerja lancar,” jelasnya.

Masih menurut Adiatmika, bahkan dulu juga sudah ada bangunan toilet, tetapi dibongkar oleh Murni sendiri. “Maka dari itu karena sekarang hidup sendiri jadi rumahnya kurang terawat. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan nanti kami akan terus lakukan koordinasi dengan desa dan kelian di Banjar Babakan,” tegasnya.

Seperti berita sebelumnya, Murni hidup sebatang kara. Orangtuanya, I Made Perut, veteran sekaligus sempat jadi balian dan ibunya Ni Made Tumbuh, sudah meninggal. Kakaknya juga sudah meninggal, sedangkan adiknya sudah menikah ke Bajera.

Sehingga Murni hidup seorang diri. Dia mendiami rumah warisan yang kondisinya tak layak huni, di bagian atap bocor hanya ditutupi terpal. Sementara kondisi merajan, beberapa pelinggih sudah rusak tidak terurus. *d

Komentar