Kurnia Raih Emas di Kejurnas Petanque
Tim Bali masih berpotensi menambah medali. Sebab masih ada atlet yang bertanding di kategori double putra dan putri.
DENPASAR, NusaBali
Bali meraih satu medali emas dan satu perunggu dalam Kejurnas Petanque 2018 di Kampus Unisma 45 Fakultas FKIP, Bekasi Jawa Barat, Sabtu (31/3). Medali emas dipersembahkan Putu Kurnia Shinta Dewi di kategori single putri, dan perunggu oleh Made Wahyu Adi Pratama di single junior putra.
Meski demikian, tim Bali masih berpotensi menambah pundi-pundi medali di kejurnas tersebut. Sebab atlet petanque Bali masih ada yang bertanding di kategori double putra dan putri. Yakni, atas nama Gede Wirabuana Putra dan Guseka Arya Cyuta di double putra, dan Nia Widiartati dan Feodanila Nurisa di double putri.
"Raihan satu emas dan satu perunggu tetap kami syukuri. Sebab, rivalitas di Kejurnas tahun ini semakin ketat. Tapi,atlet petanque Bali masih mampu membuktikan diri meraih medali emas," ungkap Ketua Umum Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Bali, Nyoman Yamadhiputra.
Menurut Yamadhiputra, kemenangan Bali di laga final setelah Kurnia tampil konsisten dan tetap ngotot sepanjang pertandingan. Persaingan ketat itu, dia tunjukkan mulai fase semifinal dan final.
Ini membuktikan, kata Yamadhiputra, atlet petanque di Indonesia semakin bersaing untuk mempersembahkan prestasi terbaiknya. Jadi, dengan hasil ini ke depannya FOPI Bali dituntut bekerja keras menyiapkan atlet.
Sebab, perkembangan daerah rival sudah semakin pesat. Mau tidak mau kita harus latihan lebih disiplin lagi. Dan, terus mengasah jam terbang atlet di level nasional dan international. Yamadhiputra tetap berharap, atlet petanque Bali yang masih bertanding dikategori double putra dan putri untuk mengikuti jejak Kurnia yang berhasil meraih medali emas.
Pada Kejurnas 2018 kali ini, FOPI Bali menurunkan 10 atlet. Mulai dari atlet Senior Putra Made Khrisna Dwipayana, Gede Wirabuana Putra, Guseka Arya Cyuta, Gusti Putu Guna Dharma. Sedangkan Atlet Senior Putri terdiri dari Ni Luh Komang Diah Novita Dewi, Kadek Mia Widiartati, Firdanila Nuranisa, Ida Ayu Ngurah Agung Yuni Kartika. Sementara Junior Putra Bali menurunkan Made Wahyu Adi Pratama, dan Junior Putri Putu Kurnia Shintia. *dek
Meski demikian, tim Bali masih berpotensi menambah pundi-pundi medali di kejurnas tersebut. Sebab atlet petanque Bali masih ada yang bertanding di kategori double putra dan putri. Yakni, atas nama Gede Wirabuana Putra dan Guseka Arya Cyuta di double putra, dan Nia Widiartati dan Feodanila Nurisa di double putri.
"Raihan satu emas dan satu perunggu tetap kami syukuri. Sebab, rivalitas di Kejurnas tahun ini semakin ketat. Tapi,atlet petanque Bali masih mampu membuktikan diri meraih medali emas," ungkap Ketua Umum Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Bali, Nyoman Yamadhiputra.
Menurut Yamadhiputra, kemenangan Bali di laga final setelah Kurnia tampil konsisten dan tetap ngotot sepanjang pertandingan. Persaingan ketat itu, dia tunjukkan mulai fase semifinal dan final.
Ini membuktikan, kata Yamadhiputra, atlet petanque di Indonesia semakin bersaing untuk mempersembahkan prestasi terbaiknya. Jadi, dengan hasil ini ke depannya FOPI Bali dituntut bekerja keras menyiapkan atlet.
Sebab, perkembangan daerah rival sudah semakin pesat. Mau tidak mau kita harus latihan lebih disiplin lagi. Dan, terus mengasah jam terbang atlet di level nasional dan international. Yamadhiputra tetap berharap, atlet petanque Bali yang masih bertanding dikategori double putra dan putri untuk mengikuti jejak Kurnia yang berhasil meraih medali emas.
Pada Kejurnas 2018 kali ini, FOPI Bali menurunkan 10 atlet. Mulai dari atlet Senior Putra Made Khrisna Dwipayana, Gede Wirabuana Putra, Guseka Arya Cyuta, Gusti Putu Guna Dharma. Sedangkan Atlet Senior Putri terdiri dari Ni Luh Komang Diah Novita Dewi, Kadek Mia Widiartati, Firdanila Nuranisa, Ida Ayu Ngurah Agung Yuni Kartika. Sementara Junior Putra Bali menurunkan Made Wahyu Adi Pratama, dan Junior Putri Putu Kurnia Shintia. *dek
1
Komentar