nusabali

Seniman Hanya Dimanfaatkan Jelang Pilkada

  • www.nusabali.com-seniman-hanya-dimanfaatkan-jelang-pilkada

Seniman di Gianyar mengeluhkan terkait minimnya perhatian Pemkab Gianyar. Terutama, kesempatan untuk pentas pada acara pemerintahan.

GIANYAR, NusaBali

Selama ini, hanya sanggar tertentu yang mendominasi pementasan yang difasilitasi Pemkab. Hal itu disampaikan pemilik Sanggar Seni Yasa Putra Sedana, Dewa Ngakan Rai Budiasa. "Saat ini, seniman Gianyar tak merata mendapat perhatian Pemkab, terutama dari sisi kesempatan manggung dan berbicara masalah seni budaya Gianyar. Yang ngomongin seni budaya Gianyar, orangnya itu-itu saja,’’ jelasnya, Minggu (1/4). Namun seniman yang sempat melanglang buana pada sejumlah panggung di luar negeri ini, mengaku enggan menyebut, siapa seniman dan sanggar dimaksud.

Dia mengaku, kecewa karena amat sering kemasyuran nilai-nilai seniman dielu-elukan dan dimanfaatkan untuk mengeruk suara menjelang Pilkada. Setelah menang, seniman yang dilibatkan hanya sanggar tertentu. Ia pun mendambakan era kepemimpinan bupati yang perhatian dengan seniman di Gianyar. Namun dia bersyukur, karena para era Bupati Gianyar, Tjokorda Oka Arta Ardhana Sukawati (Cok Ace), hampir semua sanggar dan seniman di Gianyar  diperlakukan secara adil,” jelasnya.

Ketika berganti bupati, pihaknya pun kembali merasa para seniman tidak mendapat perhatian. Pria asal Banjar Pengaji, Desa Melinggih Kelod, Kecamatan Payangan itu menilai pada di era kepemipinan Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata, seniman hanya dilibatkan pada awal menjabat dan akhir masa jabatan saja. “Kami yang duduk di jajaran Listibiya (Majelis Pertimbangan dan Pembinaan Kebudayaan) tidak pernah dilibatkan,” jelasnya.

Kini, lanjut Rai Budiasa, dalam ajang Pilkada Gianyar 2018, dirinya tidak mau diperdaya lagi. “Bupati Gianyar berikutnya harus adil dalam memperhatikan seniman. Jangan berat sebelah,” jelasnya.

Kepala Dinas Kebudayaan Gianyar IGN Wijana, membantah tudingan itu. Katan dia, selama ini Pemkab memberlakukan sama baik seniman dan sanggar yang ada. ‘’Saya tak bela siapa-siapa, karena ada tupoksi Pemkab, antara lain pelestarian seni dan budaya. Semua sanggar dapat kesempatan untuk pentas, tentu dengan seleksi melalui Listibya kecamatan,’’ jelas pejabat yang mantan guru asal Desa Tulikup, Gianyar ini.

Terkait hanya seniman tertentu yang dilibatkan berbicara masalah seni budaya di Gianyar, Wijana mengatakan, Listibya punya wadah dialog tentang seni budaya itu. Soal seniman dimanfaatkan hanya untuk Pilkada, dirinya tak berkomentar. *nvi,lsa

Komentar