Senderan Jembatan Tukad Canggah Jebol
Senderan dan jembatan dibangun tahun 2014. Posisi jembatan lebih rendah dari bahu jalan raya sehingga saat hujan, air menggenang di jembatan.
AMLAPURA, NusaBali
Senderan jembatan di Tukad Canggah, Banjar Seloni, Desa Culik, Kecamatan Abang, Karangasem, jebol sedalam sekitar 6 meter dan lebar sekitar 7 meter. Padahal senderan tersebut dibangun tahun 2014, satu paket dengan peningkatan kualitas jalan dari Desa Seraya, Kecamatan Karangasem menuju Desa Culik, Kecamatan Abang. Proyek dimaksud senilai Rp 7,887 miliar.
Guna menghindari pengendara terjebak nyemplung ke Tukad Canggah, di tepian senderan yang jebol dipasang dua drum kosong, di antara drum dibentangkan tali dan pinggir jalan yang jebol dijejer karung pasir.
Sejumlah warga menuturkan, senderan jembatan Tukad Canggah yang roboh di bagian sisi selatan, terjadi saat hujan lebat mengguyur seharian saat penampahan Galungan, Selasa (9/2).
Di samping itu jembatan dengan panjang 30 meter tersebut posisinya lebih rendah dibanding jembatan lama yang ada di sebelahnya. Bahkan jembatan baru tersebut, letaknya di bawah permukaan jalan, sehingga di saat hujan turun, jembatan tergenang air.
I Nyoman Suda, warga Banjar Seloni, Desa Culik, mengatakan, senderan jembatan itu roboh ke sungai saat hujan lebat, bertepatan hari penampahan Galungan, Selasa (9/2).
“Ya, saat hujan lebat, Selasa (9/2), senderan itu roboh,” ucapnya, Jumat (19/2).
Jembatan tersebut menghubungkan Desa Culik menuju Desa Purwekerti, Kecamatan Abang, atau menuju Objek Wisata Amed dan Objek Wisata Desa Bunutan.
Warga Banjar Biaslantang Kaler, Desa Purwekerti, I Nengah Karyawan berharap agar senderan jembatan yang jebol segera diperbaiki. Sehingga kerusakan tidak melebar. “Mengingat musim hujan agar tidak tambah rusak, hendaknya secepatnya diperbaiki,” harapnya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Karangasem I Nyoman Sutirtayasa mengakui dapat laporan senderan jembatan roboh. “Jembatan itu dibangun atas biaya BKK (bantuan keuangan khusus) Pemprov Bali, saya sudah berkoordinasi ke provinsi,” kata Sutirtayasa.
Kepala Dinas PU Provinsi Bali Nyoman Astawa Riadi belum bisa dikonfirmasi. Dihubungi melalui ponselnya, tidak aktif. 7 k16
Komentar