Dua Orang Tak Ikut, Seorang Sakit, Satu Meninggal
Ada 14 SMK negeri dan swasta di Kabupaten Tabanan yang menggelar UNBK. Empat sekolah di antaranya nebeng ke sekolah lain.
UNBK SMK di Kabupaten Tabanan
TABANAN, NusaBali
Dua orang murid SMK di Tabanan tidak mengikuti ujian nasional berbasis komputer (UNBK) di hari pertama pada Senin (2/4). Dua orang absen, seorang karena sakit, seorang lagi meninggal dunia. Meskipun demikian pelaksanaan UNBK di Tabanan berlangsung lancar di hari pertama, walaupun ada empat sekolah yang numpang dalam melaksanakan UNBK.
Kepala UPT Dinas Pendidikan di Tabanan I Ketut Sudarma, menjelaskan ada dua siswi tidak ikut UNBK di hari pertama. Satu siswi karena sakit di SMK Pariwisata Biwi Tabanan dan satu siswi meninggal dunia di SMKN 1 Tabanan. “Jadi yang siswi sakit nanti akan ikuti ujian susulan,” ungkap Sudarma.
Dikatakan pada hari pertama UNBK, tidak ada sekolah yang mengalami masalah seperti gangguan internet dan lainnya. “Astungkara tidak ada hambatan, mudah-mudahan lancar sampai jadwalnya selesai,” imbuhnya
Diakui Sudarma ada 14 SMK baik negeri dan swasta yang mengikuti UNBK dengan jumlah murid yang mengikuti sebanyak 2.413 siswa. Dari 14 SMK tersebut ada 4 sekolah yang nebeng ke sekolah lain untuk menyelenggarakan UNBK, sementara 10 SMK melaksanakan UNBK secara mandiri.
Sekolah yang nebeng tersebut yakni, SMK Margarana dan SMK Pariwisata Dwi Tunggal nebeng ke SMKN 1 Tabanan, SMK BGI Tabanan nebeng ke SMK Nasional Tabanan, dan SMK Gandhi Usada nebeng ke SMKN 2 Tabanan. “Sekolah yang gabung ke sekolah lain untuk ikuti UNBK karena terkendala prasarana khususnya komputer,” tegas Sudarma sembari mengatakan ini diperbolehkan karena sudah ada aturan yang mengatur.
Lanjutnya, pelaksanaan UNBK untuk SMK berlangsung 2 – 5 Maret 2018 dengan rincian pembelajaran, mulai dari Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Teori Kejuruan. Sementara untuk UNBK SMA akan berlangsung pekan depan.
Sementara itu Ketua Panitia UNBK di SMKN 1 Tabanan Ni Wayan Rusmadewi Putri, menjelaskan murid di SMKN 1 Tabanan yang ikut UNBK berjumlah 419 orang. Semula yang terdaftar 420 siswa, tetapi satu siswi bernama Elsa Liliyanti tinggal di Jalan Kamboja areal Pasar Kodok, Tabanan meninggal dunia sekitar dua pekan lalu karena sakit paru-paru. “Jadi dia (Elsa) juga tidak ikut ujian sekolah. Karena saat ujian sekolah berlangsung, dia sedang opname,” ujarnya.
Padahal menurut Putri, muridnya ini di sekolah tidak pernah mengeluhkan sakit, dan anaknya periang, bahkan juga sakitnya tidak pernah kumat. “Memang dari kecil kata keluarga sakit-sakitan, tetapi di sekolah tidak seperti orang sakit,” jelasnya.
Dari 419 siswa di SMKN 1 Tabanan yang ikut UNBK dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama berlangsung pukul 07.30 – 09.30 Wita, kemudian sesi kedua pukul 10.30 Wita hingga 12.30 Wita. “Ada juga sesi ketiga tetapi dari sekolah lain, mulai pukul 14.00 sampai 16.00 Wita dengan panitia yang sama,” bebernya.
Putri juga mengakui selama pelaksanaan UNBK di hari pertama tidak ada gangguan baik itu internet ngadat maupun siswa terlambat. Karena sebelumnya sudah dipersiapkan dengan matang. Apalagi siswa yang akan mengikuti UNBK sebelumnya sudah sering ikut simulasi, serta ujian sekolah ataupun tengah semester dan akhir semester menggunakan sistem UNBK. “Kalau cara menjawab, sudah tahu karena sebelumnya telah terlatih,” tegasnya. *d
Komentar